Mayat Berjalan

by: Khoirul Taqwim

Mayat berjalan
Di antara kepala manusia berderet
Membumbung setinggi nahkoda kehidupan
Mewarna sempoyongan langkah kaki
Sampai tak ada kata terucap lewat bibir yang kaku

Mayat berjalan
Kepasar, campus, terminal dan kemana saja
Sesuka hati dan jiwa kan melangkah

Mayat berjalan kian nampak hilang
Di telan gempa alam yang makin runyam
Sampai badan lemas gemulai tak berdaya
Menjadi puing-pung rasa yang makin menusuk

Mayat berjalan
Karena hidup dengan kendaraan jasad
Nanti juga kembali pada-NYA

Kain Kafan Mentutupku

by: Khoirul Taqwim

Malam gelap menjelang shubuh
Embun nampak mengguyur di sepanjang rona-rona alam
Melukis kitab tersirat arwah ghaibku
Tak dapat menghindar dari suratan takdir
Sampai aku menutup mata kala pagi itu

Keranda mayat tanpa roda terlihat
Mengoyak di dinding-dinding nafas ghaibku
Hilang rasa keduniawian yang bersifat kimiawi
Terganti alam baruku barzakh namanya
Diangkatlah ruhku setinggi langit membiru
Lalu di lemparlah jasadku dalam kubangan lumpur
Bersama cacing-cacing dan kelabang tanah
Jasadku sudah tergolek bersama kain kafan
Baju yang ku kenakan saat aku telah tiada

Kain kafan yang putih bersih
Bercampur lumpur menjadi hitam melekat
Badanku tak berdaya sama sekali
Namun dalam jiwaku selalu berusaha ikhlas selalu
Melepas ketiadaan jasad yang kupakai waktu itu
Saatnya menuju hari pengadilan ghaib
Antara aku dengan sang pencipta alam
Menebus segala dosa yang telah kulakukan
Selama aku ada di alam semesta

Aku pasrah pada Ilahi
Kemana kan di tempatkan ruhku
Saat maut menjemput raga
Hingga aku terbungkus kain kafan
Badanku saket tak karuan
Saat di cabut ruhku dalam jasad
Namun aku ikhlas hadapi semua yang ada
Bersama kain kafan yang setia menutupku

Kematian Sebuah Kenyataan

by: Khoirul Taqwim

Kematian adalah alamku yang kian mendekat kurasa
Sampai diri tak tahan menjemput malam yang kian lari kencang
Kearah alam bawah sadarku yang terasa hening dan senyap
Mewabah ke jantung relung hati yang merasuk

Kematian adalah suara ghaib yang kian melekat
Mewabah kejantung dan jiwa mendekap
Mengarah ke sepanjang jalan arus nan waktu
melambai kebisingan jauh melanda

Alam kematian adalah kehadiran
Setiap insan kan terbawa melayang terasa
Sampai di penghujung waktu kan tiba
Tiada yang dapat menghindar dari kejaran maut
Sebab kematian selalu melambai setiap detik

Setiap tarikan nafas adalah ancaman kematian
Hematlah nafasmu jika ingin lari
Tetapi kematian kan tetap menemukanmu
Walau di kau ada di jembatan atau di gedung bertingkat
Kematian kan tetap jadi sebuah kenyataan

Perasaan Jiwa

by: Khoirul Taqwim

Perasaan jiwa mulai kaku membilu
Membenamkan seluruh angan-angan yang kian jauh dari harap
Merasuk kesegala jantung hayal yang tak tersampaikan
Sampai daku melayang ke bah samudra jiwa
Menepis ke segala salah kilaf yang ada

Jiwaku rancu
Membuat daku kian terjerumus ke alam pikir
Benar ini penyakit jiwa yang kian ada dalam benak
Sulit memahami tentang kisah yang jauh dari akal
Sampai buat daku terjerembab bahasa yang benar dangkal

Perasaan jiwa yang kian kering
Terhapus sudah pada alam pikir
Menerawang ke angkasa jauh nan luas
Menghinggap dalam benih jiwa yang terasa
Sampai tak tahan apa itu rasa

Perasaan jiwa adalah sebuah getaran rasa
Mewabah ke sukma derita yang jauh terperosok arah

Mantra Cinta

by: Khoirul Taqwim

Daku terpanah tepat di jantung
Berdarah air cinta basahi segenap raga
Menoreh kepiluan asrmara yang kian melanda

Bin salabin
Mantra cinta bersenandung
Dengan jompa-jampi menegur rasa batin
Kian rapuh di telan alunan nada fatamorgana

Bin salabin
Komat-kamit mulut ini
Menghias setiap langkah jiwa yang kian hampa

Bin salabin
Dapatkan jantung hatinya
Kan kurengkuh dinda dalam pelukan bulan

Bin salabin
Bergetarlah jiwa masuk separuh sukma
Menghantar kelayang-layang asmara cinta

Bin salabin
Bahasa mantra cinta yang kian jauh dari sebuah makna

Irama Jiwa

by: Khoirul Taqwim

Nada jiwa berdetak kencang
Saat irama mengalun nyaring sepanjang dinding
Indah terasa dalam benak setiap hasrat
Sampai terbawa nada merdu yang kian merasa

Irama jiwa dalam dada
Menggapai panorama alam raya
Terlihat melambai bah ombak di samudra
Memanggil hayalan yang kian menggema
Bersama kilatan datang sebuah irama
Bercampur tentang kisah lautan arwah

Irama jiwa adalah nyata
Terasa mulai menggema sepanjang aura
Saat diri tak tahan aroma rasa

Irama jiwa adalah bait
Bikin daku melayang ke ranah hilang
Sampai tak ketemu irama sudah

Keranda Mayat

by: Khoirul Taqwim

Keranda mayat
Tengah malam berjalan terseok-seok
Menggoda setiap kampung sampai ujung kota
Ingat kan setiap nafas nanti pasti tiada
Karena jasad di tinggal nyawa yang kian jauh melaju

Keranda mayat berpacu dengan waktu
Menuju tempat akhir pemakaman sang insan
Tergeletaklah jasad di antara himpitan bumi
Terkurunglah suasana gelap menyayat
Melayanglah arwah menuju pengasingan alam barzakh

Keranda mayat antar sebingkai jenazah
Sampai kelubang tanah liat hitam mengkilat
Saat manusia terlelap sepanjang masa hayat

Kereta Senja

by: Khoirul Taqwim

Kereta senja semakin tua
Tergeletak di halaman jiwa yang kian rapuh
Rayap merayap memakan setiap baris kayu
Sampai tak bertulang dahaga

Kereta senja ada di sana
Nampak keriput berwajah gaduh
Saat roda-roda kian mengapit
Hingga nafas tak berfungsi sudah
Karena terhapus usia yang kian menua

Kereta senja dalam jiwa
Kenangan masa silam yang apik terasa
Walau terlena zaman yang makin ramai panorama

Kereta senja
Antar daku dalam mimpi
Saat mata beranjak memukul malam

Gadis Kecil

by: Khoirul Taqwim

Gadis kecil duduk murung
Mata memandang ke jendela alam
Memakai baju coklat menutup segala maksiat
Kerudung hijau muda bersandar di kepala
Terlihat jelas foto berderet di alam maya

Indah gadis kecil yang lama tak kusapa
Ingin sekali ku berkicau lewat bahasa memukul mimpi
Sebelum penyakit berbahaya merasuk sukma
Kata dokter beralamat rumah sakit jiwa

Demi kesehatanku
Harusnya kukata sederhana
Masalah daku yang selalu merindu tentangnya
Gadis kecil yang mengganggu jiwa dan juga ingatanku

Pulau Mati

Kota yang berapi
Memanas beringas di sepanjang jalan
Kematian jadi santapan gagak hitam
Kala pecahnya roket berhembus di udara
Sampai tertulis seribu serdadu tak bernyawa

Oooo...
Pulau mati
Hari kelabu kala itu
Denyut nadi kehidupan berhenti sejenak
Saksikan meletus rudal-rudal kematian

Blair.......
Suara terdengat menggelegar

Door....
Tembak menembak mulai menyerang satu sama lain

Duum.....
Menangislah seluruh makhluk hidup

Pulau mati waktu itu
Membuka jutaan kepala terhenyak
Jasad berserakan di tanah lapang
Nyawa hilang tak terhindarkan
Saat bayonet-bayonet melalang ke penjuru alam

Pulau mati
Saksi bisu tragedi masa silam

Bidadari Masjid

by: Khoirul Taqwim

Saat kulihat kau ada di masjid
Berkerudung hitam menutup kepala
Dari jauh nampak indah rupawan
Seakan-akan diri ini hanyut dalam bahtera surga
Alangkah mulia pesona memancar
Bikin daku jatuh hati hingga mati

Sajak ini ungkapan teruntai rindu
Lama kering tak terbasuh air jiwa
Hingga hari ini kau datang dalam benak
Daku seolah-olah terbang ke alam raya
Sampai larut dalam angan terbayang

Kutulis kecantikanmu dalam sajakku
Hingga ketukan keyboardku tak mampu menyapa
Menyelami maupun menghayati kesempurnaan yang kau miliki

Oh..Tuhan........
Kecantikan parasnya sungguh aku tergoda

Oh..Tuhan........
Izinkan aku sebut dia bidadari masjid yang ada di kata suci

Hujan Tengah Malam

by: Khoirul Taqwim

Hujan tengah malam
Saat jalan gelap gulita
Dingin menggigil sekujur badan
Tangan terasa berat mengetuk pintu
Basah kuyub warnai sekujur tubuh

Hati saat hujan
Sepi tengah malam tak berbintang
Iringi arwah alam bawah sadar
Sejenak melupa duri dalam dada
Walau jantung tetap berdetak kencang
Namun hujan kan hapus resah sukma

Hujan saat gelap malam
Bawa rindu tentangnya
Hingga terlelap mata yang panjang

Selamat Tinggal Di Sana

by: Khoirul Taqwim

Terasa sunyi hati
Hinggapi seluruh alunan nada jiwa
Mimpi yang kubangun tentangmu
Kini habis sudah di telan perjodohan
Makna warisan dari nasab yang teragungkan

Setiap tetesan air mata
Bukan ku menangis tentangmu
Namun hati ini sudah terlanjur terpaut ada
Sekarang hilang terabaikan sudah
Bersama kisah dua alam pembeda

Kau dan aku
Sebatas wayang tinggal menunggu dalang
Entah kemana kan membawa seluruh cerita
Aku hanya bisa berucap sederhana
Selamat tinggal kau yang ada di sana
Bahagialah selalu dalam benakmu
Do'a-do'a ghaibku kan selalu untukmu

Keindahan Wanita Berkerudung Hijau

by: Khoirul Taqwim

Keindahan wajahmu nan lugu gemulai pesona
Suaramu sendu hilangkan suasana sesak batin
Hingga buat mata-mata manusia memandang tak bosan
Karena kau yang terindah wanita yang pernah kutemui
Sampai merasuk kalbu yang begitu dalam pesona iringi langkah ini

Wanita berkerudung hijau di sana
Bolehkah kusapa tentang bibirmu yang mungil
Jari-jarimu nan asyik mengayun setiap ketukan
Benar buat nyawa ini hilang separuh nyawa
Saat ingatkan dirimu yang jauh di mata

Ooooo.......alam
Warna rasa ini adalah bagian nyawa batin yang kurasa
Hinggapi setiap ketukan nafas yang tak pernah hilang
Beruntun mengejar mimpi yang kian jauh tak terkejar
Ku hanya memandang dan mengagumi apa yang ada di kau
Hingga aku menutup mata di akhir hayatku

Jodohmu Ada Dalam Sajak Bahasa

by: Khoirul Taqwim

Jodohmu tertulis dalam bait sajak
Ingatkan kisah masa silam yang terlalu lama
Tentang wanita kecil yang punya harapan makna cinta
Namun semua di telan sang bapak bundanya
Hingga tak berdaya melawan kehendak jodoh

Wahai gadis kecil
Kubisikkan perlahan di telinga kanan
Langkahkan kaki jika itu yang kau anggap hakikat
Janganlah urung niatmu bila itu kepastian hidup
Namun kalau kau masih ragu menerima jiwa
Urungkan aku kan tetap di sampingmu

Kisah jodohmu tertulis dalam tinta kebesaran
Sejak kau belum mengerti ejaan C-I-N-T-A
Biarlah jalan hidupmu kan mengalir tak bersuara
Walau jauh dari rasa jiwa hasratmu
Namun ortumu adalah bahasa ghaib yang penuh mimpi
Tentang takdir dan kisahmu hari ini dan esok lusa
Hingga kering kerontang air mata yang ada

Gadis kecil mungil yang ada di sana
Jodohmu ada dalam sajak bahasa
Tertera dalam untaian makna perkata
Bisikku lirih dalam benak yang dalam
Tentang jodohmu yang tertulis sejak kau lahir
Semua ada dalam simpul-simpul alam yang kan kau lewatkan

Sang Pemilik Hati

by: Khoirul Taqwim

Hujan turun tak tersisa
Sore malam gemuruh suara petir
Iringi gemercik air dari langit
Terasa sejuk tenangkan jiwa
Hingga terlelap dalam tidur
Sampai sang fajar tiba di pagi buta

Sang pemilik hati
Menuai rasa yang ter-eja
Bawa hasrat keindahan yang penuh panorama
Kepalsuan langkah menggema antara puing rasa
Pedih hati warnai alam mimpi
Selamat jalan sang pemilik hati
Hari-hari telah berganti irama
Kan berlalu kisah sepi
Menjadi bulanan kisah yang tak bertepi

Sang pemilik hati
Jaga diri ini sampai hilang ingatan
Agar menuai rasa indah sepanjang jalan

Kandas Sebuah Harapan

by: Khoirul Taqwim

Kala hati terpaut sang jelita mungil
Manis muka hiasi setiap senyum kecil
Menawan di rasa dalam benak yang dalam
Sungguh terperdaya tanpa perlawanan
Hingga terjatuh tanpa harapan

Jiwa ini hilang sudah di ambil si gadis jelita
Ke arah peraduan yang kian dia tinggalkan
Lahirlah sebintik hasrat suka tentang raut wajah
Alangkah indah suara merdu mengabarkan
Pesona kian bergemulai di sepanjang ingatan
Namun sesak membentang dalam kisah
Sebab sang jelita telah tiada di mata
Dia memilih bersama angan-angan ortunya
Tuk di jodohkan yang tepat tentang sensasinya

Kandas terbang sebuah jiwa
Di terkam ganasnya rasa yang tak kesampaian
Sudahlah sudah kisah pilu ini kututup sudah
Biarkan berjalan di udara yang terbentang di awan
sampai akhir lenyap senyap di telan burung raksasa

Kandas sebuah harapan sebagai proses
Dalam memahami makna tentang pembelajaran
Sekaligus tentang sang jelita rupa yang di jodohkan

Suara Kematian

by: Khoirul Taqwim

Suara kematian terdengar mencekam
Menusuk ruh kehidupan yang kian kropos
Di sepanjang udara yang kian hilang

Sedu sedan terasa
Tarikan nafas ini mulai pelan perlahan
Sepanjang sudut celah hidung terasa berat
Sesampailah kesimpulan kematian kan datang
Kenang waktu itu saat menunggu ajal melayang

Bergetarlah hati ini seraya bumi berguncang
Meraup kabar terasing pilu kan zaman
Nasihat alam tergambar cerah di paru-paru jiwa
Menggoda setiap detak jantung tarikan mengembang
Saket perih menderu mengenang suara kematian
Akhir sebuah nyawa tanda hilang raga
Tinggal kenang belaka yang ada saat hidup
Namun inlah proses yang terus berevolusi
Menuju keseimbangan alam yang penuh guncangan
Detakanpun mengiringi langkah kepergian

Sang nyawa hilang
Sirna di telan guncangan gempa kehidupan

Hilang Makna Perubahan

by: Khoirul Taqwim

Hari gelap melambung di ketinggian
Suara badai laut mencekam seluruh desa waktu itu
Halilintar nampak menggelagar di antara pusaran alam
Inilah suatu tantangan zaman yang semakin kejam
Meliuk-liuk bah nahkoda tentang makna kesejahteraan
Yang semakin keropos di ujung sesak nafas kehidupan

Zaman perubahan telah tiba waktu
Pertanda lingkaran angin berputar kencang
Namun tak di mengerti apa yang sesunggunya berubah
Kesengsaraan berubah suasana kematian
Keserakahan mengubah diri menjadi menakutkan

Perubahan zaman tak karuan di rasa ini
Mesti harus belajar makna kemanusiaan yang di terkam kenistaan
Pandanglah ke penjuru alam nan jauh di awan
Hiruplah udara yang kian menipis
Coba lihatlah tentang makna perubahan
Belajarlah apa yang terjadi tentang kemanusiaan
Agar perubahan kedepan menjadi kekayaan yang mengagumkan
Bukan malah menjadi pabrik keserakahan

Bergulirlah zaman seiring lanjutan kekuasaan
Terlentang kesigapan dalam mencerna hari yang kian tergerus
Menuju arwah-arwah yang tak jelas arah pandang
Kurebahkan diri dalam angan-angan panjang
Melihat kondisi zaman tiba-tiba yang datang
Sampai kutahu tentang hilang makna perubahan

Kobaran Perang

by: Khoirul Taqwim

Bayangan senja kala mulai turun dari peraduan
Nampak burung gagak terbang di awang-awang
Terlihat bau anyir menyayat hidung kebekuan
Hati ini mulai tak kuat menahan amarah yang terpendam
Gumpalan energi ingin berteriak sekencang angin topan
Di kawal tombak di penjuru alam

Kabar dari sanak terdengar nyaring di telinga kanan
Tentang perang melahap nyawa sang korban
Hingga berjatuhan jasad di penghujung jalan
Kala itu hatiku terpanggil atas jiwa yang agung
Kubawa sebilah pedang
Kuhunus tanah liat tanda perang nan datang

Kobaran perang telah tiba di awan
Lari adalah dosa besar
Lalu niatkan dalam hati
Berangkat membawa berang
Sambil membawa asma keikhlasan
Terlihat amuk ganasnya perang
Menusuk jantung keserakahan

Atas nama kemanusiaan
Di bumi kedzaliman
Perang tak dapat di hindarkan
Melayang berserakan jenazah terpanggang
Perang dahsyat merebut hak kemenangan

Udara adalah saksi kobaran api
Pertanda perang telah datang
Saat itu hati penuh niat kesucian
Di atas tanah lapang ini
Seketika bah ombak sekencang angin topan
Menggulung perang yang tak karuan

Menghilang Jiwa Ghaibmu

by: Khoirul Taqwim

Jiwa ghaibmu lama tak kurasa
Kau menghilang bertahun lama

Ingatkah di kala itu
Sadarkah di saat dulu
Waktu bintang turun di alam raya
Aku di dekat mengisi hari
Mewarnai seceria ombak nan biru

Kini hari telah berubah
Bersama umur semakin menua
kau menjauh sudah
Sampai tangan tak menyentuh jua
Tingal hasrat yang menipis semangat

Ghaibmu berjalan pergi
Ke arah tujuan yang kau rindu
Ku duduk hanya memandang
Segelas air putih yang siap sejukkan hati
Tanpa ghaib yang dulu ada

Cerita ghaib
Terbang jauh menusuk sukma
Sampai diri tak paham makna
Namun tetap berjalan apa adanya
Menyatu dalam kisah ghaib tanpa raga

Sang Pembantu Ke Negeri Seberang

by: Khoirul Taqwim

Niat dalam hati
Langkahkan kaki ke negeri seberang
Mencari sesuap nasi tuk di santap sesaat
Jadi pembantu rumah tangga tak apalah
Yang penting halal tuk di makan
Sebab sang perut buncit yang lagi kosong

Sampailah tujuan nan jauh di seberang lautan
Melintas di sudut-sudut pulau
Lautan biru saksi bisu kepergian
Tak ada kabar suka sekali se-ada
Yang terdengar penganiayaan tak perikemanusiaan
Sungguh nasib tak berpihak benar
Hingga jatuh sungkur
Darah mencair basahi tubuh

Keadilan alam
Lama di monopoli sang majikan
Yang suka mengobral kejahatan
Yang tega menyiksa sesama
Benar perbuatan tangan-tangan syetan

Sang Pembantu Ke Negeri Seberang
Rindukan kedamaian yang tak kunjung datang
Ironis benar pembantu di negeri seberang
Di gunting
Si siksa
Sungguh nyawa tak ada harga
Di depan sang majikan yang tak tahu rasa
Tentang makna kasih sayang

Putaran Alam

by: Khoirul Taqwim

Putaran langit hari ini mulai nampak
Terlihat jelas di dinding-dinding kehidupan
Wajah molek menghias raut muka yang lagi kesepian
Sendu batin tetap tegarkan jiwa rasa
Hingga hilang separuh nyawa
Mengagumi keindahan sang primadona alam

Datang sebuah bintang
Lalu dia pergi saat mentari muncul di ufuk timur
Bahkan tak terasa ada yang hilang sebuah kepekatan gelap
Terganti terangnya alam benderang
Namun kembali ada saat terang tiada

Alangkah indanya rotasi alam ini
Tanda dinamisnya kehidupan
Kian hari yang nampak beku di santap zaman
Menarilah alam raya
Dan menyanyilah apa adanya
Saat gumpalan energi yang tersisa masih ada

Alam ini.........
Saksi adanya kehidupan yang kian tergerus
Bersama keadaan yang tak menentu
Sesuai rotasi alam yang tercipta dengan segudang tersimpam di dalamnya

Petani Sang Alam Hijau

by: Khoirul Taqwim

Saat berjalan awal bulan november
Terlihat di terik panas hitam menyengat
Petani bekerja nan hari penuh keringat
Basahi setiap tarikan nafas yang kadang melelahkan
Namun harus tetap di hadirkan
Dalam setiap kehidupan

Menanam padi ini
Memenuhi kewajiban
Atas panggilan alam
Kian hari sepi di gerus kekuasaan
Sang petani siang itu
Menebar benih-benih kehidupan

Petani......
Sang alam hijau
Indah nan warna
Membuka cakrawala alam
Menambah lautan hijau kehidupan

Oooo....alam
Kau adalah harapan nan selalu ada dalam angan
Keajaiban kesuburan tanah ini
Selalu jadi harapan terdepan
Air hujan adalah jawaban
Saat alam lagi kering di makan zaman

Jiwa Yang Hilang

by: Khoirul Taqwim

Kala itu waktu haus jiwa
Datang dari sebuah bahtera hati
Sampai pudar harapan itu sudah
Di saat kau pilih keagungan famili
Kesucian kan jadi obsesi hasrat
Akhirnya kisah tertutup bersama lembaran cerita batin
lemas tak berdaya tanpa benak membara

Lama hati ini terpaut angan
Melayang menerawang jauh tanpa akal
Batasan sudah tak bertepi ujung
Sekarang tinggal kata hilang yang ada
Keikhlasan harus jadi pembelajaran
Cerita tentang bermasalah ini

Lembaran hati
Kupasrahkan dalam tebaran jiwa
Bersama yang hilang tanpa bekas
Di telan bahasa obsesi murka
Menggelantung dalam mata batin
Tinggal kenangan sudah semua

Jiwa yang hilang
Akankah dapat tumbuh berkembang?....
Tanda tanya' itu meluncur dari celah-celah batin yang kosong
Pertanda rasa yang lagi tak enak badan

Diri Dalam Penghambaan

by: Khoirul Taqwim

Panjang umur syukurilah
Masih dapat hirup nafas segar
Di balik peristiwa kematian yang setiap saat menjadi nyata
Tahukah kamu bahwa jiwamu untuk alam
Penghambaan pada sang pencipta sebagai wujud
Kepasrahan atas diri pada kemuliaan

Selalu ingatlah tentang firman dan sabda
Menjadi tonggak kebenaram sejati
Menuju kemenangan ruh alam semesta
Hingga diri tak menyatu jasad dengan jiwa
Karena yang ada hanya sebatas titipan tak lebih dari itu

Pelajarilah dan berpikirlah
Sejatinya diri dalam keadaan minus
Umur selalu berkurang setiap detik
Hingga tak terasa ajal menjemput
Longgarkan mata batinmu sejenak
Menuju hari sejati yang di janjikan

Diri hanyalah hamba
Menuju penghambaan kesucian

Kerinduan Jiwa

by: Khoirul Taqwim

Kemana kau telah pergi
Diri ini lama menanti tanpa kepastian
Hingga tenggelam duka yang dalam menanti
Tak ada kabar sedikitpun tertoreh lewat bait-bait senandungmu
Semua tinggal kesepian dalam syahdu
Inilah jantung jiwa yang merasakan setiap detik nafas yang telah hilang
Bersama waktu yang telah termakan zaman

Ooo....kerinduan ini sudah dititik nadir
Selama kau tak datang jasad ini bagai hampa
Kering kerontang meyayat jiwa yang sedu
Sedemikian tak terkira rasa
Kehampaan jadi satu ujian bersama
Naskah-naskah cinta yang bergelora
Masuk dalam hasrat yang tak terbendung
Menuju penantian panjang tanpa ujung

Pintu kerinduan terbuka perlahan-lahan
Akhirnya tertutup sudah ditelan putaran arus
Melingkar dalam palung lautan asmara
Sudahlah hingga tutup usia
Kerinduan bualan tulisan yang tak ada keseimbangan
Mimpi-mimpi tertoreh hilang semua
Bersama sajak kerinduan jiwa yang tak bertepi

ALAM NELAYANKU

by: Khoirul Taqwim

Pulang pagi senja Menyelinap embun pagi
Berangkat dimalam buta
Menembus gelap malam
Bintang sambut nelayan
Ombak tak henti menghantam perahu mungil
Laut sahabat bergaul
Samudra bahasa agung
Ikan lari tunggang langgang
Nasib nyawa urusan ilahi
Nasib perut tinggal menanti pagi
Alam nelayan paduan kehidupan
Mati hidup jalan alami

JAGAT NUSANTARA

by: Khoirul Taqwim

Hamparan udara melimpah
dijagat raya
Hamparan ilalang tanpa busana
Sapi mengendus
Kuda mengepang
Binatang terbang bersayap
makan bangkai belalang
Dijagat nusantara

KAUM DERITA

by: Khoirul Taqwim

Derita tukang becak
Kantong pas beras
Beli rokok sebatang
Ah lumayan….
Nasib wong cilik
Benar digelitik

Derita kuli bangunan
Wajah sendu dimakan zaman
Keringat bercucuran bah banjir kolam
Panas menyengat
Hasil bolong kantong
Susah benar bertahan nyawa

Derita buruh tak kunjung hilang
Nafas sesak kepayang
Tak ubahnya tikus dikejar kucing
Benar gila nasib ini
Siapa yang kuat nafas
Mandi uang bisa mati
Apalagi banjir perut kosong
Bahaya benar ini
Apalagi derita menumpuk langit
Pasti hilang ajal kan kemana

Kaum derita
Miskin
Masih punya secercah nurani
Bantahan hidup dengan bahasa halal
Keringat menjadi banjir tak masalah
Ini budi rasa
Laku kaum derita yang ingat

Lapar darat tak kunjung usai
Jangan salahkan kaum derita
Bendera revolusi berkibar
Angkat senjata
Lawan
Bahasa tepat perjuangan

NELAYAN

by: Khoirul Taqwim

Nelayan sambut malam tiba
Menari dilaut bah air samudra
Menyambut sang pahlawan ombak
Berlari kapal mengejar ikan tak kunjung jua usai
Bulan hampir tenggelam
Keringat malam lepas dahaga
Hilang senyap ditelan udara
Kan kukejar mengisi perut koroncong
Menanti rizki di bah laut meluap

MUSIM KAMPANYE

by: Khoirul Taqwim

Kampanye datang menggema
Obral janji sana-sini
Omong kosong bualan hari
Kerjaan pejabat menari lidah
Diskusi kerakyatan makanan ringan senayan
Saat rakyat banjir kelaparan
Kami tak butuh omongan
Pertegas dalam dada
Kami butuh makan
Perutku demo menyelinap tak arti
Jangan bohongi kami
Bahasa tertekan diri
Muak muntah sudah kualami hampir mati
Untung belum kiyamat diri

Kampanye tiba
Slogan kebenaran diagungkan
Bandit dipoles malaikat
Benar gila jagatku
Uang suap sana-sini beli suara
Alhamdulillah
Buat beli rokok sebatang
Ucap hati kecil miskin

Musim kampanye
Pesta pora bandit-bandit
Melayang siap memangsa
Mencengkrama menuju singgasana
Senayan, istana itu tujuan
Tempat berlabuh kandang
Kemenangan dinanti hati jutaan
Kalah tahta
Dukun harus bertindak
Politik diluar rasio
Bukan masalah
Jabatan tak ditangan itu jadi masalah

Orasi dilapangan
Sambut mata jelalatan
Tepuk tangan ruah melimpah
Dada membusung bah perang salib datang
Angkat bicara
Podium adi kuasa
Terdengar bisuk-bisul kebohongan
Tak masalah
Yang penting kursi ditangan

Ajiku aji kemenangan
Cahyoning langit tahta singgasana
Musim kampanye
Jeritan histeris kekalahan
Suka pora kemenangan
Kalah menang itu permainan
Namanya politik
Cari untung itu kebenaran

BAHASA RASA IDIOM

by: Khoirul Taqwim

Bunga layu dibuang saja
Tak ada arti
Bunga mekar cepat ambil
Kalu perlu paksa dia
Benar kurang asem
Pikiran kotor menyelinap diotak

Idiom bahasa ungkapan
Perumpamaan makna
Masuk dalam benak
Jika menangkap lontaran sajak

Bunga malam
Indah didengar
Barani bayar??..
Uang segudang habis semalam
Jika tak punya lari gelanggang
Sebelum celanamu hilang lenyap
Benar gila zaman
Kaum amburadul
Jagat untung belum kiyamat

Bunga siang mana kudengar
Ayam kampus
Itu yang dicari
Merah delima
Anggun rasanya
Ambil itu ayam
Jual seharga ketupat
Ambil ayam kampus
Jual seharga pejabat
Lari cepat melompat
Sebelum pamong praja menghambat

Bahasa idiom
Enak dirasa
Bahasa idiom
Menyebalkan
Bahasa idiom
Enak dimakna
Sejuta bahasa
Semilyar bahasa
Sejagat luar biasa

MIMPI PETANI KECIL

by: Khoirul Taqwim

Derita rakyat sesak penuh
Petani kecil hitam mungil
Cangkul sahabat hidup
Panas terik sambut hari petani

Rakyat pekerja
Mengasah jalan hidup
Berlari menggali arah jalan
Tak sampai tujuan mimpi

Hayal petani kecil
Sederhana dalam hati
Makan minum tercukup
Hilang semua dipupus waktu

Mimpi petani kecil
Jadi mimpi kosong
Berganti tak pernah ada
Petani kecil nyata bukan miliknya

RASA PENGUMUMAN MENTERI

by: Khoirul Taqwim

Jadi menterikah aku??....
Tanya sahabat yang penuh gelisah
Pengumuman cikeas
Hati senang gundah

Hati gundah
Dag dig dug terasa
Pengumuman bentar mulai
Hati terasa di tengah laut tanpa darat

Hati senang
Kantong tebal
Terhormat jabatan
Manteri ada di pundaknya

Kecewa rasa
Nama tak ada
Menteri tak di tangan
Mual jengkel hati dalam

Menteri penuh jabatan
Harapan menteri selalu ada
Menyisakan segudang keinginan
Kehendak presiden menteri apa bukan

GEMPA DINEGERI CINTA

by: Khoirul Taqwim

Gempa melanda dinegeri terasingkan
separuh nyawa hilang
gempa melanda dinegeri sang pecinta
seluruh hati diri jadi abu

Terurai air mata
sirat kepiluan
wajah menyimpan
kebekuan sedih mendalam

Darah mengalir
banjir daratan
menutup
keran-keran kehidupan

Pecinta luruh lara
galap jiwa
hampa raga
hati menyayat rasa

Gempa hati
hilang nurani
derita nyeri
menusuk relung dalam

Cimta kesedihan
habis semua waktu
hilang lampau
tunggu dalam gelap tak ada guna

Gempa
sederhana
dikit bahasa
bahaya adanya

Lari gempa
tutup rapat
mengalir
mengayun sekencang cahaya

Gempa cinta
larut pilu
mengais
jalan-jalan nurani

Goyangan
menari
seru seran
gempa panik terjadi

Lari-lari
selamatkan
jiwamu
hatimu selalu

Doter psikis
menanti
menarik
bila sembuh tak kunjung datang

KABAR DEMOKRASI

by: Khoirul Taqwim

Demokrasi tong sampah
mendengung ditelinga jutaan rakyat
bersorak ramai
berebut kursi kemegahan

Jabatan adalah tujuan
amanah adalah bongkahan bahasa jalanan
kebenaran terasingkan
penipuan adalah pemenang

Berlari anak kecil
menyambung nyawa kehidupan
pemimpin menuding
sampah berkeliaran ditrotoar

Kelemahan negeri
tertutup
dututupi
broker-broker demokrasi

Slogan demokrasi pejuang
rakyat adalah mlikku
kan kuabdikan hidupku
nyawa adalah taruhanku

Slogan hanya slogan
kenyataan dipinggir jalan
disawah-sawah
semua masih mengharap belas kasihan

Demokrasi tong sampah
menggaung
meraung
tumbuh subur dinegeri

Jalan demokrasi
kesejahteraan
kemakmuran
jutaan manusia mengadah tangan

Kabar demokrasi
warung kopi
pos ronda
berita jutaan telinga

Salam demokrasi
mantabkan
jalankan
roda perbaikan

TUHANKU

by: Khoirul Taqwim

Tuhan dekatkan diriku dalam pelukanmu
hangatkan jiwaku dalam duniamu
sejukkan hatiku lewat bahasamu
kau tempat bersandar dalam hidupku

Tuhan jawaban apa yang harus aku beri
disaat hatiku gundah pilu
kutadahkan tanganku untukmu
namamu begitu indah bagiku

Tuhan kuserahkan seluruh hidupku
ambil nyawaku
ambil seluruh dalam hidupku
kuikhlaskan untukmu

Tuhan aku sujud padamu
pantaskah diri ini menghadapmu
disaat kotor menghampiriku
kuingin dekat dalam nafasmu

Tuhan ku pasrahkan diriku
kuangkat kakiku
tuk lari dalam senyummu
aku ingin selalu dalam lindunganmu

Tuhan aku memohon
bersimpuh lutut
tuk akhiri deritaku
semua kuikhlaskan untukmu tuhan

CINTA DAN SAHABAT

by: Khoirul Taqwim

Cinta adalah cinta
Sahabat adalah sahabat
Dua bahasa
Beda dan sama

Mantan cinta
Benar ada
Mantan sahabat
Terdengar tak ada

Kasih cinta
Pilihan anda
Kasih sahabat
Kemana saja

Bahasa cinta
Penuh haru
Bahasa sahabat
Sejuk jiwa

Cinta sahabat
Bahaya benar
Sahabat cinta
Gawat terdengar

Lari cinta
Hati terlena
Lari sahabat
Hati dapat

Cinta dan sahabat
Penuh makna
Artiati punya sama
Artiati punya beda

Cinta dan sahabat
Bahasa terangkai
Dua mata rantai
Saling melengkapi

Lakukan
Kerjakan
Hadapi
Kan kau lewati semua

RENUNGAN

by: Khoirul Taqwim

Malam kelam
gelap mencekam
dinding-dinding syetan
ganasnya malam

Otak-otak buntu
terjadi gerangan
ganasnya benda
rantai-rantai penaklukan

Terhentak hati
suara mendengar
badai gemuruh
topan angin melanda

Masuk hati
sejenak gemetar
santaikan hati
sulit melupa

Usaha malam
keheningannya sudut
gentayangan roh tua
awan-awan kelam

Pagi beranjak
jiwa tenang
kaki melangkah
panjang derita

Malam mencekam
sunyi sudut senja
gemerlap lagi hilang
ditelan mendung buta

Renungkan
saat ini
akan datang
semuanya

Dikala tiba
waktu kan datang
mulailah
geraklah kehidupan

BAHASA MASYARAKAT PINGGIRAN

by: Khoirul Taqwim

Darahku mengalir di jalanan
Keringatku banjir basahi alam
Kering kerontang perutku
Aku haus kebenaran
Jangan kau bodohi aku
Karena aku punya keyakinan
Bahwa pasti kau kan tipu aku

Wahai sang penguasa
Aku masyarakat pinggiran
Air mataku basahi kehidupan
Tak ada yang mau dengar jerit tangisku
Hari ini aku bersuara dengan lantang
Menghadap sang penguasa
Bahwa aku tak tinggal diam
Untuk menyuarakan jeritan masyarakat pinggiran

Aku masyarakat pinggiran
Pasti yang terus kamu kibuli
Bila aku kamu ceramahi
Aku hanya tahu cangkul dan celurit dilenganku
Itu bahasa sehariku
Bila hati sudah tak kuat menahan amarah ini
Pasti kamu tahu apa bahasaku
Celurit cangkul itu bahasa diskusiku

Tuhanku
Izinkan perjuanganku kan terus berkobar di udara
Izinkan aku menulis sebuah makna perlawanan
Aku sebagai masyarakat pinggiran
Bicara tentang rasa ketidak-adilan
Tentang rasa nilai kemanusiaan

Tuhanku
Aku yakin dari hati yang dalam
Sabda dan firmanmu
Selau hadir dalam perjuangan orang yang teraniaya

SEBELUM NAFASKU TERTUTUP

by: Khoirul Taqwim

Sebelum nafasku tertutup
Kubuat karya sebisa melangkah
Walau tak seindah mendung raya
Paling tidak aku menorah bahasa
Kugoreskan pena dengan keyakinanku
Sebagai rasa optimisku memandang hidup

Sebelum nafasku kututup sudah
Kutitip bahasa jiwa yang dalam
Untuk kau jaga karyaku
Sebagai rasa aku pernah mengukir sebuah kata
Walau tak seindah bumi raya
Paling tidak aku pernah berbahasa

Kututup sudah nafasku
Kuakhiri semua cerita yang ada
Tanya’ sebuah karya yang kuwariskan untuk anak jagat raya

AKU TAK PERNAH MATI

by: Khoirul Taqwim

Aku tak pernah mati
Walau nafas lepas
Jasad di makan cacing tanah
Lebur mumur jadi abu
Namun pikiranku tetap hidup di jagat raya

Aku tak pernah mati
Aku terus mengudara di alam keabadianku
Tuhan tempatku mengandung
Aku abadi dalam Tuhan
Aku tak pernah mati
Walau ruh jasad tak menyatu
Namun aku bernafas dengan Ilmu abadi

Doa'a-do'aku
Tertoreh untukku

SANG PAHLAWAN

by: Khoirul Taqwim

Gagah berani di medan perang
Jagat raya sambut lambaian pedang
Jutaan mata tertunduk dalam Do’a-do’a
Sang pahlawan lahir dari perut bumi
Gairah kebencian kedzaliman
Memberontak angkat senjata jalan pilihan
Bendera keberanian ditancapkan membumbung langit
Rebut daulat kemenangan
Jutaan kepala tergerak melawan

Sang pahlawan
Simbol perlawanan

BUNGA MERAH

by: Khoirul Taqwim

Bunga merah disudut taman
Kulihat nan warna cahaya
Kutatap pancaran dengan penuh ketenangan
Sungguh hati ini nampak suka ria yang tak terkira

Bunga merah
Nampak lambaian tangan di udara
Seolah mengajak diri menari di angkasa
Hati sejenak meraba arti
Secercah harapan nan bahagia
Tertoreh bahasa bunga yang kurasa

Bunga merah
Aku tersanjung dalam jantung
Maha dahsyat terucap dalam mata jiwa

MAKNA BUMI

by: Khoirul Taqwim

Bumi hangat dalam peluk
Kesah penuh makna
Istimewa dalam jiwa
Tentang bumi
Tempat aku lahir
Tempat aku menyatu jiwa dan ruhku
Tutup nafasku akan ditelan tanah

Bumi
Berharga saat membuka mata
Saat aku menutup mata begitu besar nilainya

KIYAMAT TIBA

by: Khoirul Taqwim

Hari jum'at kelabu
Manusia tak kira tak nyana
Kiyamat benar ada
Lari tunggang langgang sejauh mata melangkah
Gunung berterbangan di udara
Laut tumpah ruah di jagat raya
Meteor berjatuhan tak terkira
Matahari berbenturan di angkasa
Hancur sudah semua tak tersisa
Dahsyat menggema kiyamat tiba
Benar menggila membuta rasa
Kiyamat tiba
Firman dan sabda
Janji Tuhan pasti ada

SALAM DARI PANTAI BIRU

by: Khoirul Taqwim

Pantai biru membumbung tinggi di angkasa
Pohon rindang indah nan warna alam
Angin sambut ombak samudra
Panas menyengat kulit menghitam
Hilang di terjang pelangi udara

Laut biru
Jantung nyaman terasa
Hati resah hilang seketika
Pandang laut sejauh mata
Diri terasa kecil rasa
Di hadapan laut perkasa
Ini alam luas raya
Terkadang tenang di jiwa
Walau kadang menghanyutkan dalam mata

Laut biru
Tak tentu arah
Warnai malam siang pantai
Iringi angin gelombang sederhana

Laut biru
Aku berkata
Salamku untuk samudra
Dari pantai ujung biru

PERANG SUCI

Oleh: Khoirul Taqwim

Pejuang terkapar
Terlindas boom bardir
Bayonet menghantam
Luluh lantak nyawa
Udara terbakar
Air mendidih
Tanah melipat
Langit suram buta
Darah mengalir
Perang benar dahsyat

Bendera agama tertancap
Tak ada kata kompromi
Tak ada bahasa damai
Pejuang angkat senjata
Syahid kunanti
Nyawa kupasrahkan ilahi

Rabbi
Beri kami petunjuk kemenangan
Janjimu kebenaran
Firmanmu jadi pegangan
Mengadu nasib nyawa
Medan perang pilihan

Perang suci
Kitab ditangan kanan
Senapan ditangan kiri
Rabbi kau dikepalaku
Malaikat jadi sayapku
Lawan kulindas kakiku

Nyawa melayang
Taruhan dalam diri
Tugas suci amanah
Rabbi lindungi aku
Rabbi nyawaku untukmu
Lidahku penyambung firmanmu

Perang suci
Untukmu ilahi

PERAMPOK BERDASI

by: Khoirul Taqwim

Perampok berdasi
Uang segudang trasi
Kantong bolong seluas jagat negeri
Masuk perut tak terkira bini
Hasrat ambisi alam raya jadi
Tangan menggenggam pasti
Ambil semua yang ada nanti

Korupsi
Makanan ringan pagi
Membunuh itu ini
Kerjaan sehari-hari
Cady Rani
Jangan lupa dinanti

Bulan ini
Kunanti upeti
Rakyat negeri
Santapan otak kiri
Mercedes mercy
Cepat harus dibeli

Otak kiri
Racun nafsu birahi
Negeri
Mainan onani

Perampok berdasi
Lahir didunia ngeri
Tanpa basa-basi
Ambil bila dicari

Perampok berdasi
Mati jiwa ini
Korupsi dikursi
Perawan dibeli
Otak-otak perampok berdasi
Mati kutu bini

DO'A PELAKU BOOM BUNUH DIRI

Oleh; Khoirul Taqwim

Angkara murka
Nafsu binatang
Serakah dalam diri
Merampas nyawa
Merampok harta
Perawan diperkosa
Tahta lupa diri
Membunuh nyata mata
Sejuta kepala lepas
Bumi hangus tak tersisa

Tuhanku
Dini hari aku do’a
Lindungi jalanku
Aku bosan
Aku muak
Lihat tingkah penjajah

Moral permainan bahasa
Laku lupa daratan
Semua jadi tonggak permusuhan
Semangat kematianku
Dini hari kutekad bulat
Boom bunuh diri siap kuangkat

Tuhanku
Pekik takbir
Aku suarakan
Dinegeri penjajah
Dinegeri korupsi
Dinegeri penghianat rakyat

Aku berdo’a untuk tuhanku
Nyawaku hari ini kuserahkan
Kuikhlaskan malaikat menjemput rohku
Dengung perang telah kau kobarkan
Hari ini aku melawan
Hidup hina bukan jalanku
Mati syahid adalah pilihanku

Dini hari kudo’a
Tuhan restui aku
Langit angkatlah rohku
Air dinginkan jasadku
Udara sucikan jiwaku
Tanah kebumikan aku
Api bakar sejauh laut biru
Cahaya sambut jiwaku
Ikhlasku boom bunuh diri
Kupasrahkan nafasku
Untukmu tuhanku

Kematianku kudo’a
Aku ingin bersama Tuhanku

SELAMAT ULANG TAHUN

Oleh: Khoirul Taqwim

Hari suka cita
Hari penuh makna
Hari berpesta
Sahabatku bertambah umur
Sahabatku berkurang nyawa
Ini hari
Sejarah terulang

Tuhanku
Beri sahabat kami petunjuk saat nafas melangkah
Beri sahabat kami sejuta syukur
Beri sahabat kami ketenangan saat nyawa belum lepas dari raga

Sahabat kau sejuk jiwa dirasa
Sahabat kau kan selalu indah
Ulang tahunmu penuh kurasa
Ulang tahun terucap dari dalam jiwa rasa

Sahabat bahasa ulang tahun terucap dari bibirku
Sahabat bahasa ulang tahun terucap dalam hatiku
Ulang tahunmu kuucapkan selamat
Ulang tahunmu penuh nikmat rasa

Udara sampaikan selamat ulang tahun kepada sahabatku
Indah namanya
Indah kurasa
Dia sepotong sahabat terbaik nyawaku

Tuhanku
Berikan keindahan hidupnya
Berikan apa yang dia mau
Berikan semua diulang tahunnya
Amien….

TUHAN IZINKAN AKU MEMBUNUH

by: Khoirul Taqwim

Mata terkapar kaku
Tangan dirantai zaman
Kaki dipotong tak tersisa
Leher hilang sepotong
Badan lebur remuk
Anak tanpa bapak
Hati terbakar
Jantung meledak
Penjajahan terjadi
Bumi merintih
Bumi menangis

Tuhan
Sangkurku kulepas
Senapanku tak puas
Lihat kejadian sore ini
Kuizin
Kuminta pamit
Izinkan aku membunuh

Tuhan
Kudo’a dalam dada
Kudo’a dalam jiwa
Sepenggal cerita
Kuikhlas membunuh
Dosa kemana
Kuharus tetap membunuh

Tuhan kuizin membunuh
Dibumi hangus
Udara jadi beku
Jalan jadi darah
Air mencair nanah
Tuhan izinkan aku membunuh
Demi firmanmu

BAHASA TINGKAH LAKU

by: Khoirul Taqwim

Penuh rasa dalam nafas
Sejenak melipat rasa
Jiwaku tak setenang embun pagi
Sakit jiwa terasa dalam dada

Teman dulu saat tiba
Kau campakkan bahasa tingkah
Kau lari keluh kesah
Kau cipta suatu rasa
Kau nikmat dalam sedih

Kata putus tak terucap
Lari terasa dalam jiwa
Bahasa tingkah laku
Ada arti lewat gerak
Terasa dalam jantung

Bahasa gerak menelusuri kepingan hidup
Sepotong kehidupan menari dalam sepi
Ingatkan saat bersama
Pisah tak terhindar sejenak rasa
Sepi dan sepi kurasa

Salahkah semua dalam diam
Bahasa dalam tingkah rasa
Kan kemana rasa cipta kita
Dewasa tak ada kamus cerita
Ego menang dalam diri kita

Bahasa tingkah laku tercipta
Hati lara dalam dada
Telat semau kurasa
Hilang kisah kita
Waktu makan semua cara

Bahasa tingkah laku
Bahasa diam dalam rasa
Bahasa telinga
Bahasa mata
Bahasa tanpa suara
Bahasa tercerna dalam jiwa

Kurasa sepi menggigil
Aku lara dalam tingkah
Aku lara dalam laku
Tercipta tingkah laku
Bahasa tak terkira rasa

IMAGE CINTA

by: Khoirul Taqwim

Cinta ini adalah secarik kertas kosong
Aku tak dapat menulis kisah ini
Karena ini adalah alam gaib jiwa
Tak dapat diungkap lewat kata
Tak dapat diungkap lewat bibir
Hanya air mata jiwa yang dapat membaca rasa ini

Kau begitu jauh dalam anganku
Aku jatuh simpuh dihadapmu
Kata ikhlas adalah bahasa misteri yang tak terjamah
Hingga aku tersedu dalam kisah ini
Kesedihan jadi satu dalam angan
Kebahagiaan bahasa yang tak tersentuh

Kemarilah.....
Aku menunggu jiwamu
Tapi aku hanya patung cinta
Tak dapat mendekat maupun menyentuh
Bahasapun mati luluh dihadapmu

Kisah ini....
Sebuah image cinta
Keindahan dan kesempurnaan jadi benak
Rasa sakit begitu nyata kurasa
Hingga aku tak dapat berjalan
Cintaku sepotong image
Tertutup sudah dibawah mendung raya

Image cinta
Mendekat dalam rasa
Menjauh dalam nyata

API PENANTIAN

by: Khoirul Taqwim

Api cinta
Menerangi hati yang gundah
Rasa bahagia warnai jiwa harian
Diri melayang jauh terbang dalam angan
Basuh jiwa sepi
Menggoda nurani
Saat dahaga datang tak jemu-jemu tiba

Akankah api ini terus terangi alam batinku?....
Ataukah kan membakar seluruh harapku?...
Kutunggu jawaban mentari esok
Moga kan selalu hangatkan seluruh jiwaku
Telah lama diri ini dalam penantian
Secarik kata sederhana kan jadi penentu kisahku

Datang.....
Rasa gulau mulai tumbuh kembang
Kau adalah alamku yang tak dapat sirna
Do'a iringi kepergian malam dan siang
Api penantian kan berakhir
Tinggal terbakar atau kan jadi penghangat
Aku disini menunggu bibir kecil mungilmu
Kan kusimpan dalam hati
Kan kujaga setiap ejaan bahasamu

SAJAK BULAN PUASA

by: Khoirul Taqwim

Terlihat dibalik awan
Senyum anak-anak melantun sholawat
Berderet-deret jilbab warnai langit biru
Kopyah hitam di kepala ramaikan alam raya
Sarung-sarung menaungi jabal lekat
Sorak suka cita di wajah-wajah nan iman

Di sudut pintu masjid
Nampak terpampang kain putih menghias
Tertulis bahasa sederhana penuh makna
Selamat menunaikan ibadah puasa
Raut muka layu seketika berubah riang
Hati gundah gulana tercairkan segera
Inilah gambaran di bulan fitrah dan penuh pengampunan

Gelap sambut malam
Di surau kecil nan indah permai
Terdengar alunan ayat-ayat suci berkumandang
Ruh yang kemarin kaku nampak sirna
Tinggal bunga-bunga bahagia yang ada di rasa

Ooo..bulan suci
Tarawih dan tadarus
Adalah satu udara
Sahur dan buka puasa
Adalah satu warna
Hakikat puasa adalah menahan diri
Dari godaan makan dan minum
Mampu menahan hawa nafsu

Ya..Allah
Terimalah ibadah puasa dan sujud kami
Hidup dan mati
Kuserahkan padaMU

SAJAK KOPI

by: Khoirul Taqwim

Kopiku hitam
Badanku panas
Taganku menggenggam sepotong rokok
Mataku setajam burung hantu
Aku melihat jutaan rakyat Indonesia
Lapar terkapar di alam raya
Terserak menjadi anai-anai terbang

Hoom sinahooom...
Lihatlah anak-anak jalanan
Menantang kehidupan
Mendung menjadi atap harian
Gelapnya malam menjadi jiwa kelam
Terik matahari adalah sahabat raga

Hoom sinahooom......
Pengemis berjalan dengan kaki merangkak
Berkah dermawan adalah penyambung nyawa
Gambar-gambar peramal adalah harapan
Inilah potret negeri kaya
Masyarakat miskin terpinggir

Hoom sinahooom......
Kusruput kopiku yang hitam
Kutatap gedung tinggi menjulang
Sajakku berdemo di udara
Terbentur tiang-tiang kekuasaan
Hingga tarjatuh tak berdaya
Sampai nadi putus dan tak bernyawa

Ooo.. angin !
Kabarkan pada mereka yang punya nurani
Kabarkan pada mereka yang peduli masyarakat kecil
Kabari juga para buruh dan petani untuk terus melawan
Biarkan jasad sirna
Kau kan terkenang sepanjang zaman

Ooo.. Allah !
Ruhku terbakar
Udara kedzaliman tercium
Demi sabda dan firmanmu
Hanya kepadaMU kami bedo'a
Restui perjuangan kami di hari ini dan selamanya

LUKISAN CINTA

by: Khoirul Taqwim

Oooh........
Cinta adalah kekuasaan
Siapa yang menguasai cinta berarti dia adalah raja
Tahta singgasana adalah mereka yang punya cinta
Tapi ingatlah cinta adalah racun
Sekaligus cinta adalah ular berbisa
Hati-hatilah wahai para pecinta

Oooh..
Makna cinta adalah seni
Hakikat cinta adalah fitrah
Maknai cinta dengan kesabaran
Epistemologi cinta adalah sajak
Estetika cinta adalah jiwa
Aksiologi cinta adalah alam

Oohh gusti Allah..
Pemilik semua lukisan cinta
Rahmatkanlah cintaMU
Pada semua alam
Pada semua makhluk
Hmm........
Amiens.........

SAJAK KEMATIAN

by: Khoirul Taqwim

Tolong.....
Antar jenazahku dipemakaman
Badanku jadi bangkai
Bajuku kain kafan
Tataplah aku yang kemarin kau puja
Mandikan aku dengan tujuh bunga rupa
Aku tak berdaya
Tapi aku Ikhlas
Ruhku biar di alam barzakh
Ajaranku akan terus mengalir
Lewat falsafah dan sajak-sajakku

Hoommm.....
Aku bergumam...
Wahai batu nisan
Cepat........
Mayatku dikebumikan
Sebelum malaikat Munkar, Nakir
Ada dihadapanku

SAJAK KESEDIHAN

by: Khoirul Taqwim

Ooo.........
Matahari adalah warna
Dosa adalah udara
Kesedihan jadi sajak
Diantara pena terserak
Tinta menjadi air mata
Tinggal puing gelisah menatap
Hingga aku jatuh meratap
Di tengah-tengah hingar-bingar jagat
Badanku sehat
Jiwaku saket

O...Allah
Sembuhkan aku
Dari gatal dan sambat

AKU TELAH TIADA

by: Khoirul Taqwim

Lihat..
Kabar Izrail mendekat
Dingin tak bersuara
Nadiku mulai putus
Sunyi........
Dia berbisik tenanglah nak
Kematian adalah tepi pantai
Menghanyutkan
Sekaligus menakutkan
Kedamaian bagi mereka
Firman jadi tonggak
Sabda adalah jiwa
Jasadku lebur
Nyawaku mengalir

Ooo...
Batu nisan di pinggir sungai
Burung gagak hitam terbang
Mata setajam pisau
Maaf atas dosa
Dini hari ini
Aku telah tiada

BUAT SAHABAT

by: Khoirul Taqwim

Sini........
Duduk longgarkan hatimu
Ada apa kau bersedih?.
Ada apa kau menjauh dari umat?..
Jangan terurai air matamu disini
Malu dilihat kakekmu yang begitu tegar
Begitu sabar dalam berjuang
Cukup simpan dalam tasbihmu
Jelaskan padaku tentangmu
Meskipun lidahku tak mampu berucap
Aku kan berusaha sejukkan jiwamu
Walau tak seperti salju
Tenang dan tenanglah
Lihat anak-anak disana
Menunggu kedamaian darimu

KABAR LANGIT

by: Khoirul Taqwim

Hmm...
Goresan penaku lagi membisu
Sudah tak berbisik dua hari
Ma'af pena
Aku tak bisa mengeja bahasa
Seperti waktu itu
Aku tak lagi bersuara
Ya...itu karena dilanda
Dilanda dia yang merasuk jiwa
Hingga aku terikat
Sampai jantungku tak berdetak
Bahkan energi pikiranku tertuju hanya dia
Dia yang tak tau menahu
Menahu tentang apa
Apa yang aku harap
Ini adalah sebuah Kabar langit

SURAT DARI ANAK YATIM UNTUK SAHABAT

by: Khoirul Taqwim

Ketukan keyboard ini adalah bahasa yang tak bersuara, aku berbisik dari hati yang dalam bahwa hari ini aku mengangkatmu sebagai sahabat terbaikku, nahkoda kepemimpinan ada digaris tanganmu, aku tahu bahwa ini tanggung jawab yang tak semudah membalikkan tangan, tetapi ini sudah menjadi darah yang mengalir dalam jantungmu, kamu jangan pernah ada bahasa putus asa, karena engkau adalah sahabatku yang sangat aku banggakan, aku yaqin kamu pasti bisa melakukan ini semua, karena seluruh alam akan mendukung setiap langkah gerakmu.

Takdirmu ada didepan mata hari ini, cepat ambil itu.....jangan sampai terlewatkan sedikitpun, Detik-detik ini tinggal menunggu hari-hari kebesaranmu, melalui alam bawah sadarku aku tadi malam bermimpi seluruh bintang bersujud padamu dan seluruh malaikat membacakan tasbih untukmu, ini adalah petunjuk alam psikis yang mengingatkan kita adanya alam bagian dalam diri kita selain alam materialisme, kita masih ingat segar bahwa para nabi mendapat wahyu sebagian melalui alam mimpi, baik nabi Yusuf, Ibrahim dan nabi-nabi lainnya, jadi terlepas diakui atau tidak kita adalah bagian dari alam mimpi yang terkadang kita berusaha menolak alam diluar rasionalitas.

Sahabatku kemarin alam raya diguyur hujan yang begitu deras, waktu itu aku berdiri dipintu masjid, ditempat yang agak tinggi dan terlindung dari bah air hujan, ketika gunung-gunung ombak bergulung-gulung menumpahkan awan busa yang berputar disekeliling sujudku, hatiku berguncang mengkhawatirkan dikau yang lagi berjalan pulang menuju alam perjuanganmu, udara mulai dingin terasa menusuk pori-poriku, otak kami terus mengalir kebawah menuju sum-sum tulang belakang dan mencoba keluar dari perut. disepanjang itu aku berdo'a untukmu, semoga kau selalu dalam ridhaNYA.

Sahabat
Kabut hari ini muncul dari jiwa dahaga
Lama yang tak tersiram keyakinan
Hari ini aku punya sandaran harapan
Dalam benakmu ada tanggung jawab mulia
Engkau adalah matahari penerang umat
Kebenaran adalah nalurimu
Kepalsuan tak pernah hinggapi tubuhmu
Namamu adalah permulaan
Akhir ragaku kan kuserahkan
Bahkan seluruh hidupku kan kupersembahkan
Demi pengabdian menuju cahaya yang paling terang

Sahabat
Melihatmu segala buta kan hilang
Mengetahuimu rasa saket kan sirna
Dekatmu adalah penyelamatan diri
Dihadapmu tak ada pertanyaan
Bahkan jawaban sekalipun tak ada
Karena kamu adalah pertanyaan dari jawaban itu sendiri

Kuberbisik ditelinga manusia
Engkau adalah sang creator kehidupan
Engkau adalah sang pecinta alam
Engkau adalah kata-kata kebenaran
Engkau adalah penampakan dan bayangan malaikat
Lalu aku adalah sahabat yatim, kan selalu ada didekatmu

BULAN RAMADHAN

by: Khoirul Taqwim

Bulan suci
Tak terasa esok lusa datang

Hmm...
Bulan yang penuh Barakah
Hari itu.......
Pintu Jannah dibuka lebar
Tentu.......
Bulan penuh rahmat
Pasti......
Berkah jagat
Dia........
Yang mengenal
Makna......
hakekat sabar
Lakukan....
Menjaga benak dalam hati
Menjaga pikir dalam otak

Bulan ramadhan
Jutaan umat
Harap....
Keberkahan jalan
Jauhi.......
Ma'shiyat la'nat

O...Allah
Aku minta ridhaMU

BUTIRAN KEPASRAHAN

by: Khoirul Taqwim

Sempat kau terlintas dalam benak
Segera kuurungkan dalam jiwa
Walau maha perih terasa
Menderu-deru dalam dada
Inilah suratan Ilahi
Kuharus terima
Biar jadi hikmah hidup

Tulisanmu
Terasa sejukkan alamku
Saat jiwa butuh penyegar
Dari dahaga yang panjang
Semua hanya terlukis lewat imagi
Bahasa tak sanggup berkata

Ya Allah…
Butiran air mata ini
Biarkan jadi tasbih
Mengingat keagunganmu
Walau semua belum berakhir
Tapi inilah kenyataan yang tak bisa jadi mimpi

Ya Allah…
Katakan padaku
Kemana harus kusandarkan jiwa ini
Saat tangan tak mampu meraih pertanyaan apa?..
Apakah harus lari sejauh angin biru?..
Atau diam tanpa bahasa

Ya Allah …
Beri aku jalan terangmu
Teguhkan jiwaku
Kuatkan naluriku yang saat ini lemah membisu
Agar dapat mengeja langkah nafasku
Kian hari berkurang ditelan waktu

Ya Allah …
MukjizatMU selalu kami tunggu
Dimanapun tempat
Kapanpun hari itu
Hambamu selalu pasrah padaMU



CUKUP KAU KENAL

Oleh: Khoirul Taqwim

Dunia tak menyatu dalam nafasmu
Tidak
Tidak
Tidaaaak..........
Itu bukan tujuanku...
Aku kan selalu hadir setiap tarikan nafasmu
Bila langit tak setuju tentangmu
Aku kan selalu ada dan ada
Walau tak menjamah dirimu
Itu bukanlah tujuanku
Aku hanya sederhana
Cukup kau kenal
Kau kenal
Dan kau kenal
Selalu

FOTOMU ADALAH TAUBATKU

Oleh: Khoirul Taqwim

Sudah lama aku tak percaya atas-MU
Sejenakpun aku tak yaqin tentang-MU
Tak kusangka ada mukjizat dari mereka yang merasa kulihat
Ya!..aku melihat foto profil terpampang di facebook
Jiwaku tersentak penuh aura pencerahan
Dalam hatiku menyebut dengan suara lirih
Bahwa Tuhan benar-benar ada
Dengan kesempurnaan yang tercipta
Lama mukaku tak kubasuh air wudhu
Malam gelap ini juga
Segera kubersujud dihadapmu
Sebagai bukti bahwa engkau sang maha pencipta

Bila ada sahabatku yang tak percaya lagi atas ke-agungan-MU
Akan kuperlihatkan ciptaan-MU yang maha Indah
Agar dia percaya dan mengimani kebenaran-MU
Dengan melihatmu langit maupun planet melaju dalam alur yang harmonis
Dengan melihatmu angin masih menyapa tetumbuhan dan rerumputan
Dengan meihatmu mentari masih menerpa hangat tubuhku
Dengan melihatmu cahaya iman hadir dalam jiwaku yang lama beku

Ya Tuhan
Kupanjatkan do'a untuknya
Semoga dia yang kulihat mencintai-Mu lebih dari segala sesuatu
Seorang yang memiliki hati bijak bukan hanya wajah nan ayu
Sertakan Nasab yang Indah selalu jadi keturunannya
Agar dia jadi penerang bagi orang yang tak percaya atas-MU
Hamba bersyukur atas nikmat-MU
Dengan melihat ciptaan-MU yang Maha indah

Ya Tuhan
Engkau telah mencipta dia
Engkau telah mempertemukan aku dengan fotonya
Puji syukur kupanjatkan
Hanya kepada engkaulah kusandarkan muara cinta yang Hakiki

NIKAHMU TERBACA DI FACEBOOK

by: Khoirul Taqwim

Jiwa kaget tersentak seketika
Saat membaca sepatah kata
Status yang terpampang di facebook
Telah masuk dalam rindu hidup
Lamunan seumurmu tercapai sudah
Kuhanya lantunkan do'a-do'a untukmu

Foto profil terpajang di album
Melayang bahasa jiwa
Tak dinyana tak dikira
Ada apa dilangit
Bawa kabar udara
Pelaminan telah datang untukmu
Apa harus kukata semua yang ada
Bahagiakah aku??...
Sedihkah aku??...
Bahasa diam kah yang tepat
Tentang nikahmu dari suara udara
Laut tak jadi penghalang kabar
Tentang duniamu

Hoooom.......
Hoooooooommm.........
Hooooooooooooommm..
Sikap apa yang kurasa
Jiwa bahagiakah?...
Jiwa sedih lukakah?.....
Semua jadi campur Satu
Kuingin kau bahagia
Kuingin nikmati indah nafas
Biar aku disini
Bahasaku kan terbang

Kabar dari udara
Berita membahana
terima kasih rangkaian kata
Kutetap rasa dalam jiwa
Udara udara udara kau sahabat berita
Air mata tak terasa mengalir sudah
Atas jawaban semua yang ada

BAU ANYIR DI JALANAN

by: Khoirul Taqwim

Terdengar tembakan membahana
Letusan senjata luluh lantakkan daratan
Gedung tinggi menjulang runtuh
Bayi menangis tanpa air mata
Kering sudah yang ada
Jawaban revolusi atas ketidak-adilan
Tumpah ruah bangkai manusia

Keadilan
Bahasa yang lama dirindu
Kebiadaban
Keseharian yang tak pernah selesai
Trenyuh jiwa rasa
Mendengar gaung kemlaratan

Hoooommm..
Hooommmm....
Silahoooomm......
Darah amis menghias di udara
Bau anyir di sudut selokan
Pertanda jasad sudah jadi rongsokan

Hooomm..
Silahoommmmm....
Silahoooommmmmm.....
Bau anyir
Bau anyir tumpah di jalanan
Pertanda revolusi meraung di jagat raya.

BENCI DAN CINTA

by: Khoirul Taqwim

Jagat gonjang-ganjing siseh
Langit kelap-kelip nang duwur gunung
Tanah molak-malek bumine goncang duwur ngisor
Udara nista rusak dilembah polusi
Aku ngadek nang duwur bumi
Kulangkahkan kakiku diatas awan-awan
Bersama dingin yang menggigil
Biarlah daku dalam sendiri mati
Biarlah daku dalam kesepian
Sebab daku kehilangan arah nyata

Pohon-pohon mengitari jiwa paku
Ingin rasanya daku menumpahkan air mata
Siapa yang mau memahami ini rasa
Aku benci dalam kalbu
Daku tak mampu melakukan benci
Cinta sudah merasuk dalam jiwa yang dalam
Suratan ilahi bicara lain
Walau perih hati rasa
Daku harus tetap bertahan menyongsong hari esok kan tiba

Jiwaku melayang-layang bersama mimpi semu
Tetapi aku bahagia dalam kesedihan
Karena kau adalah wanita yang terindah
Kau wanuta sempurna imagi
Kau begitu dewasa dalam arti

Pejamkan mataku namun jiwa-jiwa ini tetap resah gelisah
Karena aku mencintai dia yang kucinta
Ataukah ini kesombongan buta
Kutulis karena hati ini gundah dan sedih rasa
Biarlah daku begini bersama awan-awan yang tak pasti
Kupasrahkan pada sang pencipta langit dan bumi

Benci dan cinta
Melebur jadi satu padu
Aku dan kau beku
Terbang disinggasana imagi
Mengitari langit bumi
Bersama udara menglegar

EMBUN PAGI

by: Khoirul taqwim

Pagi desa sejuk rasa
Embun pagi sambut mentari kan tiba
Sengatan sinar mulai muncul menyengat
Pagi dingin es kutub
Menggigil badan tak terbendung

Embun pagi mengitari kampung desa
Embun pagi ganti suasana pekatnya malam
Suasana indah haru tak terkira
Embun pagi masuk jiwa dalam
Ragaku tersiram pagi ini

Nikmati sejuk embun pagi
Hibur hati alam rasa
Embun pagi mengelilingi alam rayaku
Terasa diawan-awan sejukkan jiwa kering
Melayang tak karuan tak terelakkan

Embun pagi
Suasana nyaman tak terelak kan
Embun pagi alam nan indah

Melihat embun pagi buta
Kurasa sejuk kan relung benak
Sejuk embun pagi indah
Kurasa tak karuan dalam mimpi bualan
Nyata embun pagi sempurna

WAKTU KECIL RASA

by: Khoirul Taqwim

Berjalan dipematang sawah saat sore nan tiba
Rebut udara saat nafas hilang sesaat
Nafas jadi tumpuan nyawa saat meraba arti
Indah nan bahagia waktu kecil nan tiba

Waktu kecil
Bahagia rasa dalam dada
Senyap hilang alam
Jalan alami berjalan
Indah kurasa jiwa
Pagi selangkah senja

Waktu kecil
Menyanyi dalam hati
Benar semua kurasa
Terasa dalam mata nurani
Tangis iringi langkah kerekil kecil
Cerah rupawan nan baku

Waktu kecil
Berlari dalam tawa
Jatuh dalam tarian
Minum saat lelah tiba
Lapar menggelayut dalam perut
Semua jadi satu tiba

Waktu kecil
Berlari
Menyanyi
Menari
Menangis
Rasa ingat sejenak dalam bahasa

ALAMKU NGANJUK

by: Khoirul Taqwim

Assalam………..
Kutulis dari duniaku
Do’a-dao’a tertoreh
Kumpulan suara tedengar
Jutaan kata terucap
Lewat Nganjukku kubicara

Alamku………..
Kabupaten nganjuk nan alami penuh jutaan rasa
Ingin kuraih mimpi Nganjuk lahirku dalam nyawa
Ayunan ingatkan waktu bayi nan jelita
Saat tiba sore kumandi disungai berjalan
Tak hiraukan kotor disampingku
Tak hiraukan banyak duri menyelinap dikakiku
Yang pasti aku lupa segala
Yang kuingat dalam dada
Dalam jiwa
Dalam pikir
Nganjukku yang kupunya

Salam Nganjuk
Begitu bersahabat
Hingga aku lupa banyak hal
Kuingat hanya kampung Nganjukku
Mau ikut….
Tanya’ dalam bibirku
Tanya’ tulisanku
Nganjuk selalu menunggu wajah-wajah dikau
Ingat jangan buat bahaya
Nganjuk ingin kau tertib
Ingin kau selalu menghargai alam
Jangan kau gundul hutanku
Banjir nan datang
Jika kau bantah suratan ini
Habis sudah indah Nganjukku

Alamku Nganjuk nan asri sejukkan jiwa dada
Berlarilah kan kukejar kau
Besenanglah
Kita bicara Nganjuk atas nama nurani manusia
Penuh do’a kupanjatkan untuk daerah Nganjuk yang alami nan asri

Alamku Nganjuk
Kuberdiri disisi
Kukaki meraih mimpi
Cita-cita tak lepas dari Nganjuk hidupku
Daerah Nganjuk
Alam sejuk
Asri
Sederhana penuh makna
Nganjuk indah terasa dalam jiwa

Alamku Nganjuk
Kau tumpuan dalam mimpi siang malamku
Kudo’a kesempurnaanmu Nganjukku
Salam do’a dari Nganjuk
Wassalam……….

BAHASA NGANJUK

by: Khoirul Taqwim

Siapa lupa Nganjuk
Jangan itu kataku
Apa kau lupa disini ada soetomo
Pahlawan yang dihargai sejagat Indonesia
Apa kau lupa disini banyak tokoh jagat brathayuda
Jangan kau lupa sejarah

Aku berpikir kembali jangan lupa melupa
Kata kecilku terucap
Kupijakkan kaki di Nganjuk
Kemana kau tak datang
Hamparan sawah menunggu
Kamu tak datang jua hari
Kerdil nyaliku
Tapi aku tak takut walau aku kentut buta
Menyeret kamu keduniaku
Aroganku kambuh
Simpuh sembah kuminta ma’af
Ampuni aku bos
Ampuni aku semua
Terucap dari simpuh nadirku

Hari Nganjuk tiba nanta
Kota nan kecil
Tapi jangan kau kecilkan
Sebab negeri Nganjuk masih lumayan surga
Alamnya
Suburnya
Semua kurasa
Nafas Nganjuk
Mengarungi petani disawah
Mengarungi langkah sahabat
Itu bahasa Nganjuk bersabda

Nurani Nganjukku terucap dalam bahasa nyawa
Biar semua lebur
Nganjukku harus berdiri tegak menjulang jagat
Bahasa Nganjuk menggema seantera negeri maya

Terima kasih Kuucap makna
Nganjuk bicara lewat bahasa maya

SELAMAT JALAN GUS DUR

by: Khoirul Taqwim

Tak cukup bahasa
Terbatas huruf per huruf
Menggambarkan tentang keagungan
Sang pahlawan masyarakat Gus Dur

Tak terhitung kata
Terucap dari bibir kecil mungil
Bicara tentang kebesaran sang pahlawan Gus Dur
Detik kagumku mengiringi langkah kepergianmu
Nafas terasa kehilangan
Pahlawan yang kusanjung dalam hati sanubariku

Selamat jalan Gus
Engkau tinggalkan warisan
Berharga bagi bangsa ini
Pluralisme
Demokrasi
Yang tak ternilai harganya
Telah engkau tancapkan
Di bumi raya nan asri
Aku bangga padamu Gus

Selamat jalan Gus Dur
Semoga engkau tenang dipangkuan Ilahi
Engkau guru bangsa
Pahlawan kami
Masyarakat kan selalu mengenang jasa-jasamu

Selamat jalan Gus Dur
Tersohor di nusantara
Dunia telah kehilangan tokoh besar
Gus Dur namanya
Harum semerbak di jagat raya
Terima kasih Gus
Terucap dari jiwaku yang dalam

HATI BERGOYANG

by: Khoirul Taqwim

Pedih hati
Rasa dalam sanubari
Miskin makin tertindas
Kaya makin berkuasa
Nyata dalam diri kehidupan

Pilu hati
Kesombongan selimuti alam penguasa
Menjajakan kebohongan
Sebagai simbol kerakyatan
Hanya bualan belaka
penuh tipu daya
Kekayaan
Jabatan
Itu yang dikejar
Arogans benar hidup buat semua

Hati sedih
Kolonial terus membahana
Imperialisme
Eksploitasi
Makanan ringan pagi hari
Ironis benar negeri ini
Dijajah bangsa sendiri

Hati menjerit sekencang angin
Melihat Kesewenang-wenangan
Terhadap kaum faqir
Yang tertindas di kolong jembatan
Rakusnya sang penguasa zaman
Teror
Ancaman
Hati tergelitik
Bergoyang
Selimuti alam kehidupan

PATAH HATI

by: Khoirul Taqwim

Diri sendiri
Telah hilang disini
Jalan air mata cairkan hati
Pedih jalan nafas naluri mengelabui hayalan
Kau ada tiada dalam dada
Hilang suara rasa
Sesal sudah tak ada
Hanya sendiri diri

Disini kumenuggu
Deraian air mata
Tak cukup basuh lukaku
Anggap rasa ini
Hanya mimpi malam dalam gelap

Patah hati
Tangisan lara
Ungkapan hati
Tersakiti sudah
Racun hiasi pilu naluri
Betapa jalani rasa ini
Menusuk hati relung jiwaku

Air mata ini
Mengalir deras dipangkuanmu
Anggap semua ini
Langkah batin
Agar dewasakan diri dalam melangkah hidup
keringlah air mata
saat tutup usia
Tinggal cerita patah hati

KEMATIAN SANG KEKASIH

by: Khoirul Taqwim

Tetesan air mata pilu tertoreh
Iringi langkah kepergian sang kekasih
Pujaan yang kudamba dalam jiwa
Jatuh sudah hatiku tak tahan lambaian mata sendumu
Kisah kita kan terukir dua batu nisan
Cerita yang membelenggu batin nadirku

Kematian malam
Pisah sudah harap secercah bersama
Ikhlas tertoreh kain kafan putihmu
Aku bisu tak sekata

Kekasih
Hilang sudah jasadmu
Memori kan selalu terpadu dalam ruh suci sang Ilahi

Tuhan
Ma'af kan kekasih bila ada salah dalam nyawa
Semoga ruh sucinya selalu mengitari jagatmu Tuhan
Diposkan oleh KHOIRUL TAQWIM di 21.43 0 komentar
KERAGUAN SURAT CINTA
Oleh: Khoirul Taqwim

Surat cinta
Kemarin malam kutulis untukmu adinda
Tertoreh bahasa sendu pilu
Rasa ragu dalam hati menyelimuti benakku
Instingku mengata kau ada yang punya
Ma'afkan aku adinda
Bukan tak percaya sama dikau
Cuma batinku lagi tak enak merasa

Kutoreh bahasa malam
Tentang rinduku sama jilbab putihmu
Yang kuberi saat ulang tahunmu
Ma'afkan aku adinda
Kutulis kembali malam ini
Apa adinda mencinta selain daku??......
Tanya dalam batin kecilku

KARYA ALAM

by: Khoirul taqwim

Alam negeriku
Biru laut nan warna
Lebat hijau hutan di seberang
Nan indah dirasa
Penuh rupawan nan wajah

Alam sentosa
Mahliga rasa nan setia
Awan indah nan cerah ceria
Mentari terbang molek di angkasa
Bangunkan rembulan ditelan cahaya pagi

Alam negeriku
Kaya keajaiban
Karya besar tautan alam

CINTA RASA

by: Khoirul Taqwim

Cinta rasa
Membumi dalam jiwa
Jatuh hati tak tahan kemana
Deraian air mata malam hinggap di pipi
Cerita rasa menyiksa dalam jiwa

Tuhan
Kenapa cinta penuh duka lara
Restuiku dalam sujud
Berikan secercah cahaya
Biar sakit jiwa hilang seketika

Hampa
Kurasa dalam ruh suci
Cinta benar menggila rasa

Tuhan
Kenapa kau beri cinta
Saat aku tak mampu meraih nyata
Lalu apa arti cinta yang ada
Ini benar gila kurasa

Cinta
Katanya indah di jiwa
Sakit rasa itu cinta
Aku sedih menduka
Keluh kesah yang kurasa
Aku gila cinta
Benar adanya
Cinta buat gila rasa
Masya allah cinta yang ada

PERANG JAGAT RAYA

by: Khoirul Taqwim

Perang membuta nyawa
Bau anyir bangkai terbang di udara
Kepala putus
Jantung berdebar diangkasa
Nyawa hilang hal biasa

Genderang perang ditabuh
Kebenaran entah milik siapa
Lupa daratan
Lupa lautan
Membunuh atau terbunuh
Bahasa dalam perang

Mati terhormat
Tundukkan kepala segenap raga
Perang mulia
Tetesan darah menetes
Kebanggaan dalam diri prajurit
Air mata banjir di segenap penjuru
Susah
Sedih
Pilu
Bahagia
Jadi satu dalam perang jagat raya

JABAL GUNUNG MELETUS

by: Khoirul Taqwim

Api membakar daratan
Wedos gembel menari di udara
Habis sudah alamku
Di telan jabal gunung meletus

Manusia berlari diri
Anak kecil mencari ibunya
Telanjang bulat tak terasa
Ini hari lupa harta
Selamat nyawa yang di cari

Nenek sempoyongan berjalan
Nyawa hampir melayang
Di telan lahar membara
Jutaan mata pilu
Mendengar
Melihat
Merasa
Ribuan korban manusia berjatuhan

Tak ketinggalan ahli agama berkhutbah
Ini cobaan ujian
Ini azab datang
Sejuta tafsir turun dari lidah
Membahas Jabal meletus

Di gang sudut jalan becek ada suara jiwa
Anak kecil bicara dengan mulut terbungkam
Ikhlaskan semua yang ada
Ini hanya titipan

SOBAT UDARA

by: Khoirul Taqwim

Sobat udara kan kemana kau terbang
Kusor arahkan sesukamu
ingat bidadari facebook menuggu
Jangan sampai dia hilang , lenyap, senyap

Sobat udara penuh godaan
Kekayaan melimpah diudara
Panggil udara sejauh kusormu
Alam semesta seketika didepanmu

Bumi hari ini penuh dendam
Iri dengan udara
Manusia sudah hidup diudara
Gempa terjadi bentuk perlawanan bumi

Sobat kaum hawa jangan pernah terlintas dibenakmu kesedihan
Lihat disana bidodoropun juga menunggumu
Ingat jika merasa takut cepat turun diudara
Sebelum jiwamu jatuh tersungkur dibumi

Mandilah diudara
injakkan kaimu diudara
berdo'alah
Kapanpun udara kan siap menemanimu
Diposkan oleh KHOIRUL TAQWIM di 21.21 0 komentar
RANTAI ZAMAN
Oleh: Khoirul Taqwim

Tradisi merantai lidahku
Menyayat jantungku
Perih nadiku
Di makan rakusnya kekuasaan

Angkara murka tak terelakkan
Aku lemah sempoyongan
Tak ada tenaga sekata
Mengucap walau satu huruf
Berat beban kurasa
Benar sakit di dada

Rantai zaman membelengguku
Aku ingin bebas terbang melayang
Bersama burung-burung udara
Tanpa cekal aku bicara
Tradisi membungkamku
Aku pilu
Aku kaku
Aku terkunci tembok-tembok keyakinan

Jati diri hilang
Lenyap senyap di makan tradisi zaman

FACEBOOKKU MENYUSURI PUING-PUING KISAH

by: Khoirul Taqwim

Hilangnya kekasih sudahlah
semuakan jadi abu
memory walau teringat selalu
kau telah memilih jalan hidupmu

Aku manusia yang tak sempurna
jadi catat dalm benakmu
langkahkan kakimu
turuti hasrat hatimu

tengoklah kedepan
jangan pernah mundur selangkah
aku akan tetap hidup
walau perih hati mengiris

Sudahlah semua sudah jadi memory
facebookku hilangkan
bila jadi penghalang hidupmu
aku tak ingin ganggu hidupmu

Hati ini tapi tak kuasa
kadang tanganku jahil tuk menggodamu
orang yang ada difacebookku
maafkan aku

biarkan jadi cerita kita dimasa tua
bahwa kita pernah bersahabat
lama kita berpisah
udara telah mempertemukan kita

facebookku biar berjalan
tuk menyusuri puing-puing kisah ini
semuakan tercatat dimemory
walau tak pernah ada dalam dunia nyata

SIAPA GUSTI NURDIN??.....

by: Khoirul Taqwim

Gusti Nurdin berkhutbah dinegeri seberang
Hidup hina atau mati syahid
Siapkah anda jadi pengantin??..
Tanya’ Nurdin dengan suara lirih

Revolusi Islam bergerak dialam semesta
Korban merupakan perjuangan
Pengantin disambut ribuan bidadari
Alangkah indahnya bahasa yang dilantunkan gusti nurdin

Dua pemuda berdiri disamping nurdin
Memegang boom rakitan yang siap meledak
Siapa yang bergerak dijalan agama
Surga itu janji tuhan

Allahu Akbar 100X pekik takbir berkumandang dinegeri korup
Juru penyelamat siap mencabut nyawa
Ini pertarungan bukan sekedar slogan
Nyawa harta adalah taruhannya

Gusti Nurdin adalah pahlawan kata sahabatnya
Gusti Nurdin teroris kata musuhnya
Semua tak ada yang tahu siapa itu Nurdin??..
Tuhanlah yang berkehendak sebenarnya siapa gusti Nurdin itu.

RAUT WAJAH CALON MENTERI

by: Khoirul Taqwim

Wajah calon menteri disodorkan dimeja Istana
Sahabat saya tampak riang gembira
Pikirnya nanti bisa maen golf gratis kata sahabatku disini
waah!..otaknya sudah dipenuhi hasrat Antasari

Soal rakyat ah!..itu apa?
Minggu ini yang penting bisa berpesta pora
Menteri adalah kedudukan nurani
Amanah harusnya dijunjung tinggi

Kembali sahabat saya bicara !..
Aku mau jadi menteri negara katanya
Kehidupan menteri penuh gemilang duniawi
Ingat itu semua tak dibawa mati

Soal materi siapa yang punya
Ah!..nanti jadi menteri pasti ngantongi semua
Saat ini yang penting bisa jadi menteri
Ini raut muku menteri disini

TRAGEDI CIPUTAT TERBAWA BUNGA TIDURKU

by: Khoirul Taqwim

Desir peluru menusuk sahabatku
Kumeraung sekencang tsunami menghujam daratan
Serentak aku bangun menghela nafas
Ternyata ini hanya mimpi kebanyakan nonton tragedy ciputat

Mulai sadarku membunuh imajiku
Tanda tanya yang dalam dihatiku
Kenapa ada pembunuhan??...
Kenapa harus ada korban??....

Jari jemariku mulai gemetar
Saat teringat tragedy ciputat kemarin
Desir peluru menembus dada
Menghujam kepala nyawa pasti tak tertolong

Hatiku mulai ketakutan
Ada apa dengan ini semua??..tanya’ku
Kebingungan masih menghinggapi otakku
Kusadar serentak ini tragedy kehidupan

Kutertidur kembali
Pelukan udara menemani langkah nafasku
Kuhirup pelan-pelan
Mataku tertutup hingga senyap lenyap

Mimpi bukan kehidupan nyata firasatku
Kehiduapan bukan mimpi belaka pikirku
Keduanya saling melengkapi kesimpulanku
Hingga terbawa dalam bunga tidurku malam ini

Tragedi kelam ciputat
Aku tersentak seketika
Aku bangun kembali tersadar ini mimpi belaka
Bunga tidurku terisi tragedy ciputat kemarin

BIDADARI SURGA JANJI TUHAN

Oleh: Khoirul Taqwim

Hasrat laki-laki serentak semangat
ketika Nabi berkata dengan lantang
janji tuhan tidak pernah bohong
berperanglah syahid dihadapanmu

Perang meletus
boom meledak
pisau-pisau menghunus
semua berkata tuhan bersama kita

Bidadari surga janji agama
berkobarlah semangat
jiwa terbakar
membunuh adalah pilihan

Tangis pilu tak terhindarkan
darah mencair dijalanan
anak-anak lari ketakutan
perang terus berkobar

Agama terus berkhutbah
janji tuhan tidak pernah bohong
angkat senjata
bidadari menunggu disurga

Laki-laki penuh ketawa
Hasrat membunuh tak terhindarkan
Laki-laki percaya penuh keyakinan
Bidadari surga masih disana menunggu kemenangan

BADAI PERSAHATAN CINTA

by: Khoirul Taqwim

Laut selatan Ratu Nyiroro kidul
Menari diatas sampah laut jelalatan
Ombak setinggi langit biru
Air samudra bergoyang tak henti paruh nyawa
Tsunami ambil badai datang
Hutan bakau gundul sirna tak hilang
Badai laut darat menghantam
Sahabat terbina bahasa kalbu
Terurai bersama waktu
Sahabat terbina waktu rasa asa
Terurai mata sirna
Hilang setia ditelan garuda

Sahabat
Seru dalam senyap
Kuterpaku kaku
Sebatas cinta bertahan gelombang udara
Bersama tak lagi terpadu
Mengapa??....
Tanya’ dalam sendu jiwa
Kuhadirkan bahasa cinta
Putus sudah tali-tali yang terikat pena sahabat
Sambung putus takkan ada paku bumi hati
Hilang senyap embun pagi tak kembali rasa
Matahari menghisap air pagi tanpa ampun
Semua terasa mimpi bolong tak arti secuil isi
Benak yang punya makna jiwa baku
Bukan mata
Bukan telinga
Bukan itu yang ada
Yang ada rasa sakit didada dalam ranah jiwa
Yang ada rasa sakit batin tak kira nyawa
Yang ada air mata sesal tak makna cerita

Kecewa
Ungkapan dalam hati
Bahasa yang hilang ditelan awan mendung
Ungkapan hujan turun hilang kering
Bahasa udara tak terdengar
Tak gentar jiwa rasa mengepal
Cuma sakit jiwa alam dalam nafas

Badai persahabatan
Cinta ungkapan
Hilang semua makna
Dengki
Benci
Marah
perih
Semua jadi satu rasa sesak makna
Air mata mengucur
Pancoran pindah kelubang mata hati
Tanpa henti
Tanpa henti rasa
Tanpa henti rasa jiwa
Tanpa henti rasa jiwa aroma pelangi
Tanpa henti rasa jiwa aroma pelangi mata sesal batin yang ada

FOTO PROFIL DIUDARA

Oleh: Khoirul Taqwim

Tanpa surat
Tanpa sepatah kata
Tanpa suara
Foto jawab semua cerita

Bersanding peluk mesra
Kumenatap dalam sendu
Bersanding sejuta rasa
Kurasa bermilyar dada

Pantaskah aku menangis
Saat kau bahagia peluk kesah
Pantaskah aku berduka rasa
Saat kau hadir penuh suka cita

Diamkah aku seucap kata
Hati bertanya dalam beku
Lari kau semua rasa
Otak menggerayangi jiwa

Foto profil
Buat terkejut rasa
Foto profil
Terpajang diudara

Diamku membisu tuli
Bahasaku resah dalam kabut
Aku bertanya harus bagaimana??....
Air mata mengalir tak terasa

NIKAHMU TERDENGAR DARI UDARA

by: Khoirul Taqwim

Jiwa kaget seketika
Membaca facebook sahabatmu
Kau telah masuk dalam hidup baru
Kuhanya berdo’a untukmu selalu

Tak dinyana tak dikira
Ada apa dilangit
Bawa kabar udara
Pelaminan telah datang untukmu

Apa harus kukata
Bahagiakah aku??...
Sedihkah aku??...
Bahasa diam kah yang tepat

Nikahmu dari suara udara
Laut jadi penghalang kabar
Udara tetap bawa kabar
Tentang duniamu

Sikap apa yang kurasa
Jiwa bahagia
Jiwa sedih luka
Semua jadi campur Satu

Kuingin kau bahagia
Kuingin nikmati indah nafas
Biar aku diam
Bahasaku mengudara

Kabar berita udara
terima ksih bahasa
Kutetap rasa dalam jiwa
Udara udara udara kau sahabat berita

CINTA WANITA SUCI BERKERUDUNG PUTIH

Oleh: Khoirul Taqwim

Wanita suci berkerudung putih
Duduk terpaku dalam sepi
Terpancar cahaya iman ilahi
Menatap indah dunia
Walau hasrat jauh dari harap

Cinta wanita suci berkerudung putih
Menatap jejeka tampan rupawan
Hati terketuk rasa
Subhanallah bahasa kecil lirih terucap
Sadar dia terhentak
Adzan magrib telah tiba
Istigfar hati kecil terucap kembali
Bukan dia yang kucinta
Bukan dia yang harus isi rasa
Cukup ilahi dihatiku
Tak ada kecuali dia
Nafsu dibunuh suara adzan

Hasrat wanita suci
Bukan untuk mencipta
Cipta hanya milik ilahi
Tak ada cipta kecuali dia
Pikir wanita suci berkerudung putih

Wanita suci menyuci diri
Bertahanus
Tahajud malam saat datang
Ridho Allah swt dia cari
Tak ada bahasa cinta
Selain sang ilahi
Kata wanita suci berkerudung putih

DURI KEINDAHAN CINTA

by: Khoirul Taqwim

Lama tahun kujalani
Sakit jiwa tak henti sejenak
Salahkah diri ini yang mencinta
Kau tampar aku seketika

Rasa sakit terabadikan
Rasa tak pernah sirna dalam benak
Kau luka ada dalam dada
Kapan kan sembuh rasa ini

Selama rasa jiwa ini
Hancur luluh lantak
Kau telah pergi dalam nyataku
Kau telah jadi hantu mimpiku

Kenapa rasa ini tak henti sejenak
Air hujan terang malam
Air mata tak hilang jua
Aku bisu dalam tangis

Selama rasa ini
Beribu rasa tak pernah hilang
Sakit jiwa kurasa
Kau kan jadi duri indah

Duri keindahan cinta
Penuh sesak sakit
Perih indah rasa
Dua rasa jadi satu

DUHAI CINTA

Oleh: Khoirul Taqwim

Duhai Cinta
Kutak ingin lepas dalam nafas
Walau Perih rasa
Kuterlanjur hati terpaut

Duhai Cinta
Perih hati tak terkira
Terlanjur jadi api dalam jiwa
Terbakar hati sampai tak berupa

Sejenak kuberpikir
Otakku sudah kosong
Terisi cinta dalam jiwa
Membatu buta kurasa

Cinta aduhai
Saket yang tak terkira
Rasa yang indah
Jadi beku lautan rasa

Tatap aku cinta
Biar semua berakhir rasa
Walau sejenak nafas
Ku kan nyaman tanpa rasa

Duhai cinta
Jauhlah dari harapku
Biar rasa hilang dalam jiwa
Moga takdir lain bicara

Duhai cinta
Berbeda dalam jiwa
Walau satu jiwa
Semua mimpi dalam rasa

RASA MENUNGGU CINTA

Oleh: Khoirul Taqwim

Kau sakiti sejenak kata
Kan kurasa selama nafas akhirku
Cinta bawa duri dalam rasa
Kan kuraih keabadian perih rasa

Tatap mataku
Kesenduan rasa kan tiba
Ku ingin raih cinta
Kau bawa belati menusuk

Salahkah kumenunggu
Walau hati rasa sedih tak terkira
Kau lari dalam peluk orang
Kuhanya menatap tanpa bahasa

Kau buat aku bisu
Saat aku harus bicara
Kau butakan hidupku
Saat kuharus buka mata

Kudisini hanya duduk
Lihat hati perih luka
Takdirkah ini
Tanya dalam benak yang dalam

Menunggu apa yang kurasa
Saket hati kan kudapat
Aku tak sedikit dalam benak
Salahkan dikau cinta

ARTI CINTA DALAM DIRI

by: Khoirul Taqwim

Cinta kemana kau pergi
Hati rasa tak ingin lepas
Inginku kau selalu ada
Walau hanya mimpi belaka

Cinta tak kuduga
Kau begitu berarti
Dalam benak yang gersang
Sepi jika kau tinggal cinta

Hati terbakar
Kau hilang disisi
Kemari kan kubelai
Lewat sejuk udara cinta

Salahkah diri
Jika harap besar padamu
Oooooooooh cinta
Aku tak ingin hilang darimu

Cinta dikau kubayangkan
Lewat hayal yang tak pernah pergi
Mimpi yang sering jenguk tidurku
Cinta kau berharga dalam jiwa

Arti cinta dalam diri
Begitu mulia
Indah didengar
Walau kosong dalam nyata

Cinta bukan kenyataan
Tapi nyata dalam jiwa
Cinta mengandung makna
Yang dalam dihati tuk dimengerti

SAHABAT JADI CINTA

Oleh: Khoirul Taqwim

Maaf sahabatku
Lama kupendam rasa ini
Hari tak kuat lagi kusimpan
Hadapi rasa beban ini

Kutulis apa yang ada dihati
Biar semua tersimpan dalam benak
Ma’af sahabat atas tindak tandukku
Ma’af cinta terlintas dalam benak

Kuberlari sejauh matamu
Hati walau dekat dalam batin
Semua terasa siksa mimpi
Inilah hidup dalam jiwaku

Pergilah sesukamu
Hiraukan masa lalu
Lupakan sahabat cita
Memori dalam benakmu

Sahabat apa jadi cinta??..
Jangan jika tak masuk akal
Sahabat biarlah sahabat
Walau diri ini lebur dalam jiwa

Seangkuhnya hatiku
Lari tak dapat kemana
Kau telah jadi makna
Nafasmu kan selalu dihati

Sahabat jadi cinta
Terasa unik ditelinga
Ini nyata dalam hati
Tapi semu dalam nyata

Sahabat jadi cinta
Biar jadi mimpi kisah batin
Memori kan catat semua
Sahabat jadi cinta dalam hati

KESEDIHAN CINTA

by: Khoirul Taqwim

Matinya cinta sakit yang punya
Mau dikemana hati sudahlah
Cinta sudah bikin jiwa sakit
Kosong bahagia rasa dalam jiwa

Cinta derita tak padam jua
Sakit hal yang biasa
Lara duka punya siapa??....
Cinta jawab dari tanya’

Lara hati sudah biasa
Lara duka milik siapa
Cinta bertebaran seantera
Sesak nafas tarasa gagal cinta

Hati rasa meledak
Boom cinta berdentang dalam jiwa
Rasa cinta hadir penuh rasa
Kesedihan bagian cerita cinta

CINTA DAN SAHABAT

Oleh: Khoirul Taqwim

Cinta adalah cinta
Sahabat adalah sahabat
Dua bahasa
Beda dan sama

Mantan cinta
Benar ada
Mantan sahabat
Terdengar tak ada

Kasih cinta
Pilihan anda
Kasih sahabat
Kemana saja

Bahasa cinta
Penuh haru
Bahasa sahabat
Sejuk jiwa

Cinta sahabat
Bahaya benar
Sahabat cinta
Gawat terdengar

Lari cinta
Hati terlena
Lari sahabat
Hati dapat

Cinta dan sahabat
Penuh makna
Artiati punya sama
Artiati punya beda

Cinta dan sahabat
Bahasa terangkai
Dua mata rantai
Saling melengkapi

Lakukan
Kerjakan
Hadapi
Kan kau lewati semua

HUJAN AIR MATA

by: Khoirul Taqwim

Hari ini hujan air mata di pipiku tak kunjung usai
Tak terasa sudah genangi basah jalanan jiwa
Tergores bahasa putus dari mulut kecilmu
Alunan suara senandung lelah tak kunjung usai
Celah-celah hati ingin di masuki sebisa hembusan angin robohkan hijau dedaunan

Cinta hati rasaku pupus sudah
Di telan angkuhnya sebatang kehidupan
Indahnya dalam imagiku terlintas mimpi buruk
Akhirnya nyata benar tiba kau harus hilang dalam hidupku
Pilihlah pujaan hati dinda
Bila engkau yakini kan bahagiakan nafasmu

Hujan air mata ini
Tak terbendung sudah
Bukan karena aku sedih atau bahagia
Tapi ini hanya sebatas bagian kehidupan manusia
Aku hanya sebatas kaki berjalan tinggal nahkoda kehidupan kemana kan bawa hidupku

Tangis bukan berarti kedukaan
Bukan pula senang dalam jiwa
Ini hanyalah alam diriku yang mencuat dalam genangan air mata

Terima kasih kuucap pada kata putus
Sudah lama mata tak tersiram air kaca jiwa
Hari ini sampai lusa air mata basahi sekujur tubuhku

MENUNGGU BELAHAN JIWA

Oleh: Khoirul Taqwim

Jiwaku terbelah dua
Hampa hati rasa
Bila belahan tak kunjung datang
Yang ada sebatas kata sedih luka lara
Di sekujur hati jiwa

Belahan jiwa
Kutunggu dinda di samping rasa
Terbelah laksana petir menyambar
Indah pesona cahaya kilatnya
Sekaligus lengkapi rasa takutku

Lepaskan belahan jiwa
Berat terasa dalam hati
Bawa hati sedih menggigil
Walau udara tak dingin kala hujan turun
Embun sambut dinding sepi rasa jiwa

Menunggu belahan jiwa
Hingga rambut memutih
Ketulusan cinta hati
Hinggapi rasa dalam peluk kesah
Ruh hirup udara bahagia
Jasad bersenandung gembira
Walau hadirmu tak kunjung jua
Hati ini tetap bahagia
Di atas air mata duka
Bahagia duka jadi Satu
Tumbuh subur dalam benak terdalam

MALAM DI BAWAH BAMBU

Oleh: Khoirul Taqwim

Keringat bercucuran di badan
Dingin menggigil badan
Lelah sejenak hampiri rasa
Buat jiwa nampak beku kaku
Ingatkan hari pertama saat peluk kesah

Bintang langit
Menatap bambu sedu
Resah hati merasa kaku
Gerakan lambaian tangan sirna
Hilang……….
Hilang……….
Hilang……….
Sudahlah sudah

Malam sendu haru
Mendengar bisikan gemercih air di sudut rawa
Tak menyangka ada sekelompok ular meliuk di udara
Aku duduk dibawah bambu
Mataku memandang sejauh warna
Hingga lelap lupa malam semakin larut gelap

Malam di bawah bambu
Bayangan alam menjumpa dalam nyata
Indah hati bahagia
Sirna duka lara sesaat
Hilangkan beban pekat melekat dalam lara

DESAKU MULAI HILANG

Oleh: Khoirul Taqwim

Waktu mengarah maju
Saat desaku kala itu
Sungai mengalir jernih
Pohon bah hutan amazon
Desiran angin sejukkan warna

Waktu berganti berlalu
Pagi hilang nyanyian burung
Siang hilang kedai hangat di pojok kampung
Sore tak nampak lagi batang hidung bawa kayu bakar dari hutan
Sekarang tinggal sepucuk cerita

Jalan desaku yang dulu asri
Tertata rapi batu kali di jalan
Nampak hiburan hayalan malam
Hirup udara sepuas pulas
Hingga pulas dalam pelukan alam

Hari ini desaku lain bahasa
Polusi terserak di hamparan udara
Bisik deru mesin tak kenal waktu
Benar bencana desaku saat ini

Kemana hilang desaku yang nyaman?....
Kemana hilang desaku yang permai?.....
Sekarang berganti bising
Banjir sana-sini tak terelakkan
Saat musim hujan kan datang
Gara-gara hutan pohon gundul
Ditebang untuk penghuni cakar langit
Hingga hilang sudah desaku dulu kala

BATU NISAN MENGHADAP SI TUAN

Oleh: Khoirul Taqwim

Nyawa tak kemana
Saat malaikat pencabut datang
Pisahlah sudah nyawa raga
Tinggal puing-puing jasad tergeletak

Dua batu tertancap selatan utara
Terpampang di makam khatulistiwa
Saat manusia tutup mata
Kebumikan itu bahasa akhir cerita
Terseraklah bunga di atas kuburan
Menghias alam kramat
Di ujung batu nisan

Batu nisan di jemput menghadap
Si tuan yang lagi pisah raga

Batu nisan menghadap si tuan
Waktu habis nyawa di raga

BENCANA CINTA

Oleh: Khoirul Taqwim

Malam suram tak semewah kemarin
Sebab hari ini indah alunan duka iringi irama gelisah
Jarum hati tak henti menusuk perlahan-lahan
Sirna tak kunjung usai terbawa desiran peluru
Amunisi cinta hilang di telan hujan malam

Cinta terabaikan
Waktu tak bisa bicara
Enam tahun tak ada arti menunggu
Yang ada rasa saket di dada
Ironis benar nasib ini
Terasa racun dibuatnya

Akhir sebuah cinta
Mati di batu nisan
Kalap jiwa terombang-ambing tanpa nahkoda
Selamatkan dari duka rasa yang tak terkira
Dahsyat benar lara ini
Hingga bawa hari-hari berteman sepasang hayalan

Bencana cinta
Dapat melanda siapa saja
Bagi penggemar rasa
Terkadang harus tertimpa tangga

Bencana cinta
Bertepuk sebelah tangan
Bertepuk sebelah kepala
Bertepuk sebelah jiwa
Melanda setiap goresan putus asa

SANG JUARA CATUR 2007

Oleh: Khoirul Taqwim

Tahun 2007
Ingatkan aku saat memegang piala
Hati bahagia tertoreh rasa
Terasa langit ada dalam genggaman jiwa
Udara segar jernihkan pikiran
Tropi kebesaran kugenggam erat di tangan
Ingin kutunjukkan pada alam raya
Bahwa hari kemenangan telah tiba

Sang juara catur 2007
Puluhan mata sambut kebahagiaan
Masa muda bangkit penuh gairah
Lambaian semangat juang tatap perkasa
Indah mewarna rasa ini
Membahana kepenjuru rahim kehidupan

Sang juara
Melangkah menuju pembebasan

Tahun 2007
Keberuntungan bagi sang prestasi
Tanda keberkahan nafas kehidupan

SERAKAH SANG PENGUASA

Oleh: Khoirul Taqwim

Kala pengemis jalanan mengais rizki disampah
Penguasa ambil tembakan mengusir para faqir miskin
Dengan lantang di media massa bicara
Ketertiban harus didahulukan
Agar kota terlihat indah pesona
Tak ambil pusing kemanusiaan
Yang ada dalam otaknya keuntungan
Walau harus mengorbankan masyarakat pinggiran

Kala sang penguasa lapar tahta singgasana
Diambil apa yang dimau
Walau jauh dari kata halal
Asal perut kantong tetap tebal

Kala wong cilik lagi lapar
Korupsi dilanjutkan dengan rasa tanpa salah
Menutup mata sekencang kabut awan
Agar tak melihat lapar kering kerontang

Bencana kemanusiaan
Lahir dari darah penguasa serakah
Negeri tak ada keadilan
Yang ada ambisi kekuasaan
Harta tak ketinggalan diperebutkan
Walau harus kehilangan jutaan kepala rakyat
Hati trenyuh campur haru
Melihat kondisi yang penuh serapah serakah

Serakah sang pengusa
Mewarna di negeri buta hati

PAGI SAMBUT MENTARI

Oleh: Khoirul Taqwim

Pagi yang cerah berkabut
Terdengar nyanyian alam bersenandung
Iringi langkah datangnya mentari bercahaya
Hangatkan badan semalam suntub mengigil kedinginan
Hingga bawa masuk selimut setebal dua senti

Pagi...........
Ketukan hati berirama
Alangkah indahnya hari ini
Tertoreh rasa dalam jiwa yang penuh tanpa dosa
Hilangkan beban sesaat menutup pintu asa
Tutup mata enam jam terasa
Hingga terbawa lemas gulai
Rapuh senyum dibibir kecut tak ada canda
Otak terjejal jam dinding penuh jadwal

Pagi ini aku raba
Sambut mentari bersinar
Di ujung timur terlihat warna indah berkilau
Tanda sang surya lagi menjemput jam waktu tiba
Sampai hilang gelap mentari pulang ke asal yang tak terlihat mata

Lambaian tangan alam sambut pagi ini
Embun mulai turun hingga tak terlihat rupa
Air sungai mulai nampak hangat dalam pelukan cakrawala
Pagi secerah kutub utara
Indah membentang di mendung raya
Alunan melodi tak berketuk
Bersuara tanpa lintas batas
Hingga buat hati bahagia rasa pesona

PUISI TUHAN

Oleh: Khoirul Taqwim

Tuhan…….
Kala langit menangis
Gunung meletus
Bumi guncang terhentak alam
Tsunami setinggi cakar sang surya
Hatiku tetap bahagia disisimu

Tuhan………
Kala jiwaku tergores pena
Nafasku roboh dalam cinta
Aku merinding ketakutan
Bayangan dusta menghantui rasa
Kenapa saat itu hatiku bimbang gelisah
Jauh…….
Jauh……….
Dari engkau maha dzat suci

Tuhan…
Materi alam
Materi jiwa berbeda pandang
Hingga buat aku linglung buta rasa
Apa mungkin ini cerita kosong
Terlintas dalam benak ketakberdayaanku

Semoga……..
Bahasa do’a
Terlantun dalam gemuruh jiwa rasa
Agar tenang, nyaman sentosa

Terima kasih Tuhan
Atas duka lara
Senang bahagia
Yang tertanam dalam benak kecilku
Kupasrahkan pada sang pencipta
Alam ruh jasadku
Semua yang ada padaku
Hingga tutup usiaku
Amiens……….

DONGENG KABUT CINTA

Oleh: Khoirul Taqwim

Kesini nak!
Ada cerita dikit rasa
Bahagia indah membahana
Menyeruak di angkasa buta

Tapi sayang nak
Saket jiwa datang tak di undang
Dahulu indah
Sekarang jadi kabut rasa
Gara-gara cinta tak ada restu ortu

Dongeng kabut cinta
Mengalun sendu nyanyian berdurai kata
Benar-benar hilang sudah
Tinggal kebencian hati gemulai
Gara-gara famili tak mengizinkan cinta

Pilih cinta saudara atau kekasih
Dongeng ini benar gila rasa
Kenapa ada cinta memilih
Saat hati butuh keduanya

Oooo...sang surya
Bintang diangkasa
dongeng apa ini
Tanya dalam jiwaku
Hingga terlantun dalam mimpi hilangku

PUISI CINTA YANG HILANG

by: Khoirul Taqwim

Letih rasa hati saat kau ucap bahasa serapah sampah
Kemana indahnya cinta kata penyair udara
Cinta apa hanya sebatas dongeng bahagia
Sebab rasa lara selalu makan hati tak bertuan

Puisi cinta hilang di telan virus jalanan
Tak tersisa membekas dalam dada
Yang ada secuil kebencian penuh tusuk duka
Kemana kata pujangga cinta indah
Apa itu hanya sebatas cerita mitos dahulu kala

Puisi cinta hilang di telan gelapnya jiwa
Kalap hati rasa dalam ranah hantu cinta
Iringi langkah air mata mengalir
Hiasi kedukaan rasa
Lengkaplah sudah puisi cinta
Di telan hilangnya bah kabut samudra

PANJANG LARA DUKA

Oleh: Khoirul Taqwim

Bersedih hati lara
Kala angin berhembus enyahkan suara
Pedih hati penuh luka
Derita tak pernah kunjung usai
Saat terlihat wajah sendu gemulai
Sabar, sabarlah
Terlintas di bibir kecil penuh tanda tanya'

Panjang lara duka
Iringi langkah air mengalir di sudut kota bencana
Hati siapa yang punya
Kala datang mendung duka
Penuh dosa kehidupan
Sang batara kala

Lihat!
Lihatlah disana
Duka panjang
Tak pernah henti sejenak
Lara panjang
Hampiri tiap waktu detik
Sabar, sabarlah nak
Lihatlah cahaya
Suatu saat kan hembus dalam jiwamu
Hilangkan panjang lara duka
Asal sabar dalam benak tak pernah kau tinggal
Walau hanya sejengkal lembut suci dalam dirimu

NIKAHMU KUDENGAR DI UDARA

Oleh: Khoirul Taqwim

Kudengar nikahmu di udara
Terhenyak hati sesaat
Sedih bahagia naungi rasa
Kala langit menghitam
Detakan jantung tak henti
Usapan air mata menghias di wajah sepiku

Sambut lambaian jiwa kosong
Selami nafas hidupku
Diam bahasa sejenak
Merenung bait-bait kehidupan
Tentang apa yang ada
Hingga takdirpun kan tiba

Nikahmu terdengar di udara
Luas di jagat raya
Jutaan mata tertawan dalam kebahagiaan
Luka hilang ditelan cahaya sukma
Senang bersenandung iringi langkah suara
Satukan pesta bersama

Tuhan
Kuberdo’a untuk dia
Bahagiakanlah jiwanya
Jangan pernah ada luka tergores
Bila jasad sudah tak ada
Satukan dia dalam ruh ilahi

Nikahmu
Lambang kesucian
Tak ternilai harganya
Sepanjang hayat
Hingga ketiadaanmu