Pulau Mati

Kota yang berapi
Memanas beringas di sepanjang jalan
Kematian jadi santapan gagak hitam
Kala pecahnya roket berhembus di udara
Sampai tertulis seribu serdadu tak bernyawa

Oooo...
Pulau mati
Hari kelabu kala itu
Denyut nadi kehidupan berhenti sejenak
Saksikan meletus rudal-rudal kematian

Blair.......
Suara terdengat menggelegar

Door....
Tembak menembak mulai menyerang satu sama lain

Duum.....
Menangislah seluruh makhluk hidup

Pulau mati waktu itu
Membuka jutaan kepala terhenyak
Jasad berserakan di tanah lapang
Nyawa hilang tak terhindarkan
Saat bayonet-bayonet melalang ke penjuru alam

Pulau mati
Saksi bisu tragedi masa silam

Bidadari Masjid

by: Khoirul Taqwim

Saat kulihat kau ada di masjid
Berkerudung hitam menutup kepala
Dari jauh nampak indah rupawan
Seakan-akan diri ini hanyut dalam bahtera surga
Alangkah mulia pesona memancar
Bikin daku jatuh hati hingga mati

Sajak ini ungkapan teruntai rindu
Lama kering tak terbasuh air jiwa
Hingga hari ini kau datang dalam benak
Daku seolah-olah terbang ke alam raya
Sampai larut dalam angan terbayang

Kutulis kecantikanmu dalam sajakku
Hingga ketukan keyboardku tak mampu menyapa
Menyelami maupun menghayati kesempurnaan yang kau miliki

Oh..Tuhan........
Kecantikan parasnya sungguh aku tergoda

Oh..Tuhan........
Izinkan aku sebut dia bidadari masjid yang ada di kata suci