Kerudung Hijau Muda


By: Khoirul Taqwim

Taman dipagi hari
Sejukkan udara alam semesta
Menghias diseluruh naluri
Penuh keindahan tertoreh dialam ragawi
Membuat rasa jiwa tertuju pada nirwana

Saat mengenal adinda
Terungkap rasa jiwa
Ingin mereguk kasih dalam naungan Ilahi
Karena adinda bagai Bidadari turun dari mahliga surga
Hingga seluruh kalbuku tertuju untukmu

Kerudung hijau muda
Ingatkan kecantikan wajah adinda
Hingga buat iri alam sekitarnya
Karena adinda adalah: anugerah terindah dalam jiwaku
Hingga masuk dalam asmara ragaku

Saat kerudung hijau muda
Menyelimuti mustaka adinda
Begitu rasa keagungan tertoreh untukmu
Begitu juga rasa keindahan tertuju untukmu
Karena adinda bagi jiwaku
Ratu kecantikan dialam raya
Sungguh aku mengingatmu
Dalam perjalanan langkah nafas hidupku

Sang Maha Wenang


By: Khoirul Taqwim

Bila bumi diguncang
Akankah itu menjadi debu bertebaran?
Bila bintang-bintang berjatuhan
Akankah itu menjadi meteor salju diangkasa?
Bila rembulan sudah hancur lebur
Akankah itu menjadi pertanda kerusakan alam?
Bila matahari sudah tak bersinar disiang hari
Akankah itu pertanda kehidupan sudah hilang?
Kalau langit sudah luluh lantak diawan-awan
Akankah itu pertanda alam sudah tiada?

Wahai Sang Maha Wenang
Ketika Engkau berkehendak
Tiada satupun yang mampu menghalangiMU
Karena Engkau adalah: pemilik alam semesta
Begitu juga takdir diseluruh jagad raya ada dikehendakMU
Karena semua hanya hamba dalam genggamanMU
Tiada daya dan upaya
Kecuali Engkau menghendakiNYA

Sang Maha Wenang
Engkau adalah: sang maha suci
Kupasrahkan segala hidupku kepadaMU
Aku hanyalah wayang tak bisa berjalan
Walau hanya setapak langkah
Kecuali Engkau berkehendak atas itu

Wahai Sang Maha Wenang
Pertanda kerusakan alam
Sudah Engkau perlihatkan
Saat laut menjadi tsunami
Tak sedikit nyawa hilang ditelan bah air laut
Begitu juga Engkau perlihatkan gunung-gunung meletus
Tetapi tak sedikit pula manusia mengingkari kekuasaanMU
Karena dari mereka ada yang mendustakan keberadaanMU

Sang Maha Wenang
Aku berdo'a dibawah kitab suci
Supaya kehendakMU
Selalu menjadi Arah kebaikan dalam hidupku
Begitu juga firman-firmanMU menjadi petunjuk disetiap jengkal nafasku
Dimanapun aku berada, Amin........


Kelembutan Kalbumu


By: Khoirul Taqwim

Subuh mulai tiba
Wajah bintang-bintang mulai hilang diangkasa raya
Namun kelembutan kalbumu masih hadir dibenakku
Hingga diri terbawa dalam awan-awan yang dipenuhi warna bunga kecantikan
Karena Adinda sosok kesempurnaan masa kini
Bagi diri yang haus akan kelembutan kalbumu

Adinda
Pagi subuh ini
Alam sekitarku masih diselimuti embun raya
Hingga seluruh ragaku terasa sejuk tak terkira
Karena embun pagi hari ini
Begitu sejuk terasa masuk disetiap jengkal kalbuku

Duhai Adinda
Kelembutan kalbumu
Begitu elok kurasa disetiap jengkal nafasku
Hingga diri terbawa dalam asmara jiwa yang dipenuhi gairah-gairah keindahan
Dari ujung kaki sampai ujung rambutku
Terasa tersentuh oleh kelembutan kalbumu
Karena Adinda adalah: jiwa kecantikan dalam detak jantungku
Saat  diri bersama dalam teduhan Adinda

Wahai Adinda
Kelembutan kalbumu telah merasuki sukmaku yang terdalam
Hingga jiwaku hanyut dalam peluh kasihmu
Karena Adinda adalah: keajaiban yang kurasa dalam benakku
Sampai diri terasa penuh kebahagiaan

Duhai Adinda cantik
Aku menulis sederhana untukmu
Karena adinda adalah: bagian dalam perjalanan jiwaku
Menuju alam penuh rasa sejuta nilai keindahan
Kurasa dalam setiap jengkal nafas hidupku






Meminangmu Bersama Balutan Ibadah


By: Khoirul Taqwim

Meminangmu
Dalam sebuah perjalanan suci
Bersama balutan ibadah
Disertai guyuran hujan deras dimuka bumi
Bukti atas keberkahan Ilahi telah datang
Sungguh keajaiban alam tanpa diundang
Ikut menyambut hari kebahagiaan
Saat meminangmu duhai dambaan jiwaku
Hingga tak terasa butiran air mata kebahagiaan
Jatuh bersama guyuran air hujan siang ini

Duhai wanitaku
Aku meminangmu hari ini
Disaksikan langit maupun bumi
Disaksikan tanah basah maupun mendung raya
Hingga alam semesta mendengar bisikan kata-kataku
Saat aku meminangmu dihari kebahagiaan ini

Duhai wanita cantik
Hari yang basah diguyur hujan ini
Aku meminangmu sebagai tanda baktiku pada Ilahi
Bahwa cintaku akan menjadi halal disaksikan alam semesta hari ini
Sampailah waktu dikau menjadi istriku
Bahkan menjadi sejarah paling berharga dalam perjalanan nafas hidupku

Duhai wanita anggun nan sholikah
Aku meminangmu dengan sajadah sederhana
Sebagai tanda terima kasihku pada Ilahi
Karena dikau hari ini
Menerima cinta suciku yang kubawa dari hati sanubariku
Dengan aku meminangmu
Aku berharap langit mendengar
Bumi menyaksikan cinta suci kita
Hingga Allah sang pemilik alam semesta
Merestui cinta kita dalam balutan ibadah suci

Duhai wanita idamanku
Hati sanubariku berkata sederhana
Meminangmu adalah: kehormatan terindah
Meminangmu adalah: anugerah Ilahi yang tak dapat dilukis dengan kata
Meminangmu adalah: keajaiban yang telah tergaris dilangit ketujuh
Meminangmu adalah: keberuntungan yang penuh rahmat
Meminangmu adalah: Ibadah suci yang tersurat dari ajaran Ilahi
Meminangmu adalah: kebahagiaan dalam perjalanan nafas hidupku
Meminangmu, meminangmu, dan meminangmu
Hingga terminologi bahasaku tak sanggup menulis kata tentang keindahan saat meminangmu









Kerudungmu


By: Khoirul Taqwim

Keheningan malam
Kesunyian menghampiri rongga-rongga jiwa
Hingga hati terasa ada sesuatu yang masuk
Menuju celah-celah kalbu yang terdalam
Sampai tibalah sukmaku terbawa dalam lamunan malam

Kerudungmu
Masih kuingat dengan jelas
Betapa keindahan kerudungmu menghias dimustakamu
Hingga sukmaku masuk dalam lamunan yang tak bergerak
Karena dikau adalah: keindahan yang tertulis dilangit biru
Membuat seluruh decak kagumku tertuju untukmu

Duhai gadis cantik
Kerudungmu adalah: anugerah Ilahi
Begitu indah menawan saat dipandang
Hingga membuat seluruh jantungku berdetak kencang
Saat mengingat kerudung cantikmu
Karena tiada tara keindahan kerudungmu
Saat menghiasi diantara celah-celah mustakamu

Duhai gadis tercantik
Dalam kesunyian malam ini
Aku mengingatmu bersama sajak-sajakku
Hingga sampailah sukmaku masuk dalam ingatan tentangmu
Atas kecantikan wajahmu yang dibalut kerudung indahmu

Subhanallah
Aku mengucap rasa kagumku untukmu
Atas kecantikan wajahmu
Dibalik kerudung yang kau sandarkan dimustakamu
Hingga terlihat menghias disepanjang jalan kehidupan yang penuh keajaiban

Duhai gadis berkerudung
Secuil do'a dari lubuk kalbuku untukmu
Semoga engkau bahagia selalu disana, Amin.....









Keajaiban


By: Khoirul Taqwim

Alam sejukkan seluruh jiwa
Membawa rasa keindahan yang tak terbantahkan
Hingga membawa rasa pesona asa
Masuk dalam sendi-sendi kehidupan

Keajaiban
Selalu menjadi warna asa dalam detakan jiwa
Hingga masuk dalam sanubari yang terdalam
Atas keindahan alam semesta membuat takjub seluruh jiwa

Keajaiban
Bagaikan cerita fiktif yang lahir dari rongga-rongga jiwa
Namun jauh dari kenyataan
Karena keajaiban bagai misteri alam yang tak terpecahkan
Hingga keajaiban menjadi panorama alam tersendiri
Dalam sudut-sudut pikiran insan manusia

Keajaiban
Mengingatkan sebuah nyanyian alam
Dengan keindahan panorama sungainya
Panorama warna tanamannya
Panorama warna pepohonannya
Panorama warna habitat sekitarnya
Menambah keindahan alam yang penuh keajaiban
Hingga hati dibuat decak kagum
Akan keindahan alam semesta

Kenangan Adinda


By: Khoirul Taqwim

Gerimis kecil dipagi hari
Mengundang keindahan alam
Panorama sejukkan seluruh jiwa yang kaku
Hingga menjadi jiwa yang penuh keceriaan
Apalagi ditambah pohon bergoyang kecil
Menambah suasana ingatkan masa lalu
Begitu kuat dalam jiwa yang terdalam

Gerimis kecil ini
Ingatkan dirimu duhai adinda
Saat kau usap wajahmu dengan air mengalir
Kau begitu istimewa saat kupandang
Hingga wajahmu merasuki sukmaku
Karena adinda begitu elok rupawan
Begitu cantik yang terlukis disamudra kalbuku

Duhai adinda
Kenanganku tentangmu
Begitu besar kuingat dalam detakan jiwaku
Hingga daku tak mampu melupakan dirimu
Karena adinda begitu berarti dalam hidupku

Kenangan
Itulah bahasa yang tertinggal dalam benakku untukmu
Karena dikau adinda
Telah menjadi kenangan terindah
Dalam perjalanan nafas jiwaku



Sajak Untuk Para Pendidik


By: Khoirul Taqwim

Kisah negeri pendidikan
Masih diselimuti awan menghitam
Masih diselimuti kegelapan malam
Masih banyak anak-anak dalam keterbelakangan
Masih banyak pemuda-pemudi masuk dalam kubangan kedangkalan
Karena pendidikan sudah jauh dari fakta kehidupan
Hingga pendidikan hanya menjadi kebutuhan formal semata

Wahai para pendidik
Dengarkan sajak-sajakku
Bahwa pendidikan harus dekat dengan fakta kehidupan
Bukan malah pendidikan lari dari kenyataan
Sehingga menghasilkan pendidikan yang jauh dari harapan

Wahai para pendidik
Kutitipkan sajakku untukmu
Agar kau selalu ingat tentang makna kehidupan
Bahwa pendidikan adalah: kehidupan masa depan anak-anakmu
Bukan hanya sebatas teori semata
Namun pendidikan harus sejalan dengan kenyataan itu sendiri

Wahai para pendidik
Jangan lari dari tanggung jawab
Bahwa pendidikan harus dekat dengan kenyataan
Bukan hanya berkutat tentang teori semata
Apalagi hanya memaksakan rumus-rumus semata
Namun tidak pernah merumuskan masa depan anak-anakmu kelak

Dengarkan sajakku
Wahai para pendidik
Bahwa sudah waktunya
Kau menghayati tentang kehidupan
Untuk turun didesa-desa maupun dikota-kota
Untuk melihat langsung kehidupan nyata
Supaya suatu saat kau dapat merumuskan pendidikan yang jauh kedepan
Bukan pendidikan yang hanya angan-angan semata
Bukan pendidikan yang hanya sekedar duduk didepan meja
Apalagi pendidikan yang hanya tunduk pada rumus-rumus asing
Tanpa merumuskan kenyataan itu sendiri
Namun pendidikan itu harus menanam budi pekerti
Penuh warna kreasi dan inovasi








Misteri Air Mata


By: Khoirul Taqwim

Kala pagi mulai tiba
Aku datang membawa kalbu untukmu
Dikau dengan wajah ayu jelita
Bak Bidadari turun dari langit
Begitu elok wajahmu saat itu
Membuat kalbuku tersentuh rasa
Sampai aku masuk dalam lamunan asmara raga

Saat itu
Kau menemuiku dengan suka cita
Namun sesaat kemudian
Kulihat air matamu mengalir deras dari pipimu
Membasahi sekitar kerudung cantikmu
Aku hanya bisa bertanya dalam hati
Ada apa dibalik air mata derasmu?
Apakah itu pertanda kau jatuh hati padaku?
Atau malah sebaliknya, kau membenciku?

Misteri air matamu
Membuat aku larut dalam sebuah pertanyaan
Dari hari berganti hari
Dari bulan berganti bulan
Bahkan dari tahun berganti tahun
Aku bertanya tentang linangan air matamu
Saat membasahi pipimu kala itu
Hingga sampai aku terbawa dalam mimpi-mimpiku

Duhai gadis cantik
Air matamu menjadi misteri dalam hidupku
Sampai rasioku berhenti berjalan
Saat mengingat waktu itu
Karena air matamu menjadi segudang pertanyaan dalam hidupku
Dari dahulu hingga detik ini




Izinkan Kami Menyeberangi Samudra Darah


By: Khoirul Taqwim

Kala kabut tiba
Kegelapan malam menyelinap disegala penjuru arah
Rentetan senjata api membabi buta
Menyasar ditubuh-tubuh kehidupan
Hingga anak-anak kecil, orang-orang dewasa
Tua maupun muda
Tewas tak terhitung jumlahnya

Kabut malam
Membuat senyap mata memandang
Darah mengalir dilumbung-lumbung kehidupan
Hingga menyelinap menjadi debu-debu kerusakan
Sampai bara api menghanguskan segala menjadi arang

Wahai pemilik Alam
Izinkan kami menyeberangi samudra darah
Melawan tirani malam ini
Biar mereka menghujani kami dengan peluru
Biar mereka menghujani kami dengan rudal-rudal
Biar mereka tanpa belas kasihan membunuhi kami satu persatu
Hingga sampai kami semua ditelan semesta
Kami tetap berjalan menuju samudra darah
Karena derap langkah kami sudah bulat
Tuk menuju medan kematian

Wahai gunung-gunung tinggi
Wahai langit-langit di alam raya
Izinkan kami mengarungi samudra darah
Melawan ketidak-adilan
Melawan kedzaliman
Biar tubuh kami hancur
Biar jasad kami remuk
Kami tetap berjalan disamudra darah
Mengarungi sisa-sisa nafas
Demi meraih keberlanjutan hidup
Untuk generasi pewaris semesta ini


.

Bidadari Kerudung Hijau


By: Khoirul Taqwim

Kulihat dari cakrawala
Dikau sedang duduk di atas jendela
Wajahmu begitu anggun 
Mempesona tiada tara ayu jelitamu
Hingga daku terpaut bersama asmaramu

Kerudung hijaumu
Terlihat dari kejauhan
Hingga membuat rasa hati ini
Bagai dirundung kebahagiaan yang tak ternilai harganya
Karena kecantikanmu
Tak kalah dengan keindahan 
Bintang-bintang dilangit
Tak kalah pula dengan keindahan 
Samudra membahana biru dipenjuru lautan semesta

Duhai Bidadari kerudung hijau
Aku memanggilmu dari lubuk hati yang terdalam
Bila langit hari ini runtuh
Bila bumi hari ini hancur menjadi debu
Dikau tetap indah dalam cahaya kecantikanmu
Karena dikau bagian takdir keindahan semesta ini

Kutulis dikau sebagai Bidadari kerudung hijau
Sebagai rasa kagumku akan ciptaan Ilahi
Begitu indah menawan dalam kesempurnaan
Kecantikanmu yang tak dapat diurai dengan bahasa
Karena dikau melebihi bahasa keindahan
Baik dilangit maupun dibumi seisinya
Semua mengagumi kecantikanmu

Duhai Bidadari kerudung hijau
Hingga detik ini
Dikau adalah: mahkota keindahan
Tertulis dari kalbuku yang terdalam


Do'a Darah Malam Suriah


By: Khoirul Taqwim

Malam gelap gulita 
Mendengar teriakan manusia tanpa kepala
Meraung-raung dihantam mortir-mortir berterbangan
Letusan senjata api tak terhitung jumlahnya
Hingga seluruh mata semesta tertutup darah
Menjadi debu udara malam ini

Malam ini
Kilatan rudal masih terdengar jelas 
Hingga tak terhitung jumlah kilatannya
Tubuh manusia bergetar keras
Tak sedikit pula menggigil hancur
Menjadi santapan ganasnya 
Keserakahan malam ini
Sementara diujung barat
Tak henti-hentinya 
Berbicara tentang malam darah Suriah ini
Namun kami disini tetap bertahan tanpa perlawanan
Hingga menunggu hari perdamaian tiba

Malam Suriah ini
Padang pasir menjadi saksi
Darah keluar dari rahim-rahim kehidupan
Tak perduli anak atau dewasa
Menjadi korban keserakahan kekuasaan
Tak perduli lelaki atau wanita
Menjadi kebiadaban pembantaian
Tak perduli tua atau muda 
Menjadi korban perang ambisi keserakahan

Malam Suriah ini
Do'a darah kupanjatkan
Dari lubuk hati yang terdalam
Semoga malam ini
Kami tetap bertahan tanpa perlawanan
Hingga hari esok
Kami dapat menghirup udara kebebasan
Atas nama perdamaian di bumi Suriah tercinta

Kecantikan Kerudung Putih


By: Khoirul Taqwim

Kerudung putih
Kecantikanmu buat daku terpana rasa
Hingga tak terasa jantung ini
Semakin kencang berdetak
Karena dikau telah menawan kalbuku
Hingga tak bergerak seluruh nadiku
Semua tertuju untukmu
Duhai wajah cantik kerudung putih

Semilir angin sepoi-sepoi
Menambah rasa kecantikanmu
Bagai alunan surgawi
Hingga merasuk jiwaku
Sampai isi jantungku terasa terbelah
Karena dikau begitu indah dipandang
Kala dari jauh terasa Bidadari turun dari langit
Apalagi kala dekat terasa surga Bidadari menaungi seluruh ragamu

Kecantikan wanita kerudung putih
Bukti Ilahi mencipta dengan kesempurnaannya
Hingga seluruh jiwa ini
Bergetar melihat kecantikanmu
Duhai wanita dibalik kerudung putih
Ayu jelita tiada kata yang sanggup malukismu
Karena dikau begitu sempurna
Atas apa yang ada dalam dikau
Begitu juga kecantikan budimu
Sebagai wujud kesempurnaanmu
Bahwa dikau makhluk tercipta dengan keindahan
Dari ujung rambut sampai ujung kakimu
Semua begitu indah terasa
Sejukkan kalbu-kalbu yang gersang
Hingga terasa ada dalam taman surgawi



Bangunan Kata


By: Khoirul Taqwim

Saat kata terangkai bahasa
Menjelma gubahan logika
Kata terasa menekan sisi-sisi pikiran
Menjadi bangunan bahasa rasa
Hingga nalar tak mampu mencerna
Karena kata sudah menjadi pembenaran diri
Bahkan kata sudah menjadi keyakinan bersama

Dahsyat sebuah kata
Bersumber dari nalar pikiran
Berwujud bangunan bahasa
Menjadi monster mengerikan
Bila kata di olah dengan demagogi kehidupan

Bangunan kata
Menjelma menjadi kitab suci
Bangunan kata 
Menjelma menjadi sabda
Bangunan kata
Menjelma menjadi rebutan angkara

Kata meluncur dari bahasa
Menembus cakrawala alam
Hingga kata tak jarang di sakralkan
Begitu juga kata
Tak jarang jadi cacian kemurkaan
Karena menyembunyikan sebuah kekuatan
Yang tak kalah tajam dengan ribuan pedang
Yang tak kalah ledakannya dengan rudal-rudal perang

Bangunan kata
Bagai gubahan istana raja
Bangunan kata
Menjadi cakrawala ilmu pengetahuan
Bangunan kata
Menembus lintas batas pemikiran manusia
Bangunan kata 
Mengandung jutaan makna rasa jiwa maupun raga




Wanita Kerudung Putih


By: Khoirul Taqwim

Berjalan dari arah Timur
Wanita kerudung putih
Terlihat indah di pandang mata
Sejukkan qalbu yang lama gersang
Saat melihat keelokan ayu rupawan
Sang wanita berkerudung putih

Masih adakah hari esok?
Tuk menunjukkan pada semesta
Bahwa wanita kerudung Putih ini
Bagai jelmaan Bidadari yang turun dari langit
Dengan kecantikan pada diri wanita itu
Sungguh menawan mata sang lelaki
Saat memandang dia wanita kerudung putih

Jalan panjang ini
Dari ujung timur sampai ujung barat
Menjadi saksi akan keindahanmu
Wahai wanita kerudung putih yang disana
Dikau tercipta begitu sempurna
Lembut suaramu
Seakan-akan alam ini berhenti tak bersuara
Saat dikau berucap sepatah kata
Dengan kelembutan suaramu

Wanita kerudung Putih
Dikau adalah: teladan semesta kebajikan
Karena dikau tidak hanya indah wajahmu
Namun kepribadianmu tercermin
Dalam naungan kebaikan alam
Penuh dengan keteladanan kelembutan

Wanita kerudung putih
Tingkah lakumu tergambar dalam naungan surgawi
Aura wajahmu buat ketenangan jiwa
Budi luhurmu sebagai bentuk pengabdian pada Ilahi
Seakan-akan kebaikanmu menerangi seluruh alam semesta ini

Wanita kerudung putih
Sebagai bukti kebesaran Ilahi
Dengan kesempurnaan tiada tara
Penuh dengan kebajikan budi pekerti
Begitu juga kecantikan wajahmu
Tak terhingga ditelan sepanjang zaman kehidupan
Dia adalah: wanita dambaan setiap detak sang lelaki


Udara Pagi Hari


By: Khoirul Taqwim

Kesejukan terasa
Saat udara pagi hari tiba
Seluruh tubuh seakan hidup kembali
Dengan kedatangan udara pagi hari
Penuh kenyamanan yang menakjubkan

Ketenangan terasa
Saat menghirup udara pagi hari
Tubuh terasa segar bugar
Mewarnai sepanjang detak nafas
Menghias di seluruh alam semesta

Udara pagi hari
Memompa semangat jiwa juang
Menambah haru biru
Saat mengarungi celah-celah kehidupan
Hingga mampu memupuk rasa manusiawi

Udara pagi hari
Penuhi ruangan alam mada
Memecah racun-racun pernafasan
Berganti dengan celah-celah kehidupan
Hingga sehat terasa jiwa mupun raga

Saat Syairku Bicara


By: Khoirul Taqwim

Jangan ada Kata
Saat syairku bicara
Karena syairku menembus cakrawala
Melintasi rembulan angkasa raya
Membawa garis alam mada

Diamlah!
Saat syairku bicara
Karena syairku melintasi alam jagad Maya
Menembus dinding-dinding nirwana
Tanpa basa-basi dalam berucap kata

Jangan ada suara
Saat syairku bicara
Karena syairku melintasi samudra semesta
Memukul sepanjang kegelapan malam
Hingga bertebaran bagai anai-anai
Jatuh dari langit alam singgasana

Diamlah!
Saat syairku bicara
Karena syairku adalah: gubahan alam
Mengarungi samudra raya
Membelah keangkuhan jiwa nestapa
Menyambut hari esok lusa
Bersama gubahan syairku bicara

Saat syairku bicara
Tak perduli matahari terbit dari barat
Tak perduli matahari tenggelam dari Timur
Karena syairku adalah: gubahan semesta
Laksana rembulan dan matahari
Siang maupun malam
Berotasi sepanjang nafas jalan kehidupan

Saat syairku bicara
Diamlah!
Karena syairku melintasi samudra hindia
Menembus cahaya rembulan
Melintasi matahari di sepanjang rotasi alam

Biarkan!
Syairku tetap bicara di sepanjang jalan nafas
Karena syairku adalah: semesta raya
Menghinggapi asmara raga
Menembus siang maupun malam
Bicara di sepanjang nafas nurani
Sampailah mengetuk alam singgasana
Hingga melampaui sendi-sendi logika semesta



Wahai Kerudung Bidadari


By: Khoirul Taqwim

Sinar rembulan
Pecahkan kegelapan samudra malam
Buat suka cita rasa
Saat sepi melintas dalam dekapan jiwa

Wahai wajah-wajah kerudung Bidadari
Kau adalah: hiasan hidup yang terindah
Dari keindahan-keindahan yang ada
Hingga dalam detakan jiwa sang lelaki
Hanyut dalam lamunan malam ini

Wahai wajah-wajah kerudung Bidadari
Tahukah dikau adalah: bagian permata qalbu
Menenangkan di setiap jiwa raga
Hingga tak terasa hati ini jatuh dalam asmaramu
Karena di kau pemilik dewi kecantikan
Tiada tara keindahan wajah-wajahmu

Duhai Bidadari kerudung ayu jelita
Membentang di samudra terang warna
Langit cakrawala saksi bisu
Atas keindahanmu yang tiada tara

Wahai kerudung Bidadari
Kau adalah: permata singgasana
Penuh keelokan ayu jelita
Dengan sejuta warna rasa dalam jiwa

Duhai wajah-wajah kerudung Bidadari
Menari di setiap jengkal sang lelaki
Karena di kau ratu kecantikan
Dengan wajah kelembutan elok rupawan



Permai Pagi Hari


By: Khoirul Taqwim

Senandung pagi
Mulai bernyanyi menyeruak alam
Iringi permai pagi hari ini 
Penuh dengan jutaan keindahan
Hingga tak dapat terhitung atas ketakjuban di pagi hari

Burung pagi hari
Mulai pancarkan keelokan
Dengan suara merdunya
Buat hari pagi menambah permai 
Elok rupawan keindahannya

Saat pagi hari
Pohon rindang masih basah kuyub
Saat embun pagi masih menyembul
Saat matahari masih belum terlihat jelas
Dari situlah tentang cerita permai pagi hari
Mulai terlukis di langit cakrawala
Penuh keistimewaan suka cita
Semua terasa dalam senandung detakan jiwa

Permai pagi hari
Pancarkan lukisan keindahan
Penuh keasrian alam
Nampak lembut dan menakjubkan
Itulah alam permai di pagi hari

Nelayan Samudra


By: Khoirul Taqwim

Kala senja mulai tiba
Gegap gempita Nelayan di seberang samudra
Sambut rezeki alam penuh keberanian
Menyeberangi samudra hindia
Tak perduli badai maupun petir
Dengan gagah berani para Nelayan
Sambil naik perahu di tengah-tengah keganasan ombak samudra

Hujan di kegelapan malam
Bukanlah suatu penghalang
Ombak tinggi menjulang
Sudah menjadi sahabat keseharian para Nelayan

Nelayan samudra
Menaklukan badai, ombak, petir
Di sepanjang jalan panjang para Nelayan



Tentang Makna


By: Khoirul Taqwim

Hidup itu lembut
Bagi mereka yang paham makna kasih sayang
Hidup itu damai
Bagi mereka yang paham makna kecintaan

Hidup itu keras
Bagi mereka yang tak paham makna kejujuran
Hidup itu mencekam
Bagi mereka yang tak paham makna solidaritas

Hidup penuh makna
Bila mengenal kebajikan dan keburukan
Hidup tiada makna
Bila tak mengenal makna sesama

Maka dari itu
Mari belajar tentang beragam makna
Supaya mengerti tentang makna itu sendiri

Malam Tanpa Bintang


By: Khoirul Taqwim

Malam gelap senyap
Tiada cahaya bintang
Tiada sinar benderang
Karena malam hari ini
Langit tertutup awan tebal

Malam tanpa bintang
Terasa sepi rasa hati
Tiada penerang cahaya
Masuk dalam kehidupan alam
Tuk mengetuk detak sanubari

Malam tanpa bintang
Malam bintang sedang tertutup mendung
Malam bintang lari menuju kegelapan
Hingga tiba malam tanpa cahaya
Tiada penerang dari sunyi kegelapan

Biar saja malam ini tanpa bintang
Mungkin esok atau lusa
Bintang kan bersinar kembali
Menerangi penjuru alam jagad raya

Aku Mencinta Dengan Sederhana


By: Khoirul Taqwim

Biar jutaan kata tersirat dari para Pujangga
Biar kemegahan istana datang dari para Pangeran muda
Biar harta berlimpah muncul dari Saudagar kaya
Namun aku tak kan mundur sejengkalpun
Tuk mengetuk pintu hatimu
Walau aku hanya sederhana dalam mencinta

Biarlah para Pujangga menulis cinta dengan keindahan kata
Biarlah para Pangeran muda mengungkapkan cinta dengan gubahan istana
Biarlah para Saudagar kaya mewujudkan cinta dengan gemilang harta
Namun aku mengungkapkan cinta dengan kesederhanaan

Aku mencinta dengan sederhana
Bukan dengan amunisi bahasa mereka-reka

Aku mencinta dengan sederhana
Bukan dengan tangan-tangan kekuasaan

Aku mencinta dengan sederhana
Bukan dengan kumpulan harta emas permata

Aku mencinta dengan sederhana
Wujud atas cintaku pada Ilahi
Wujud atas cintaku tuk meraih keikhlasan dalam qalbu

Wahai adinda 
Setiap detak nafasku
Namamu terukir dari alam sanubariku
Bersama cinta sederhana



Cahaya Pagi


By: Khoirul Taqwim

Matahari sampai detik ini
Masih terbit dari timur
Pertanda Alam masih segar bugar
Bersama suratan Ilahi

Cahaya pagi
Menambah keindahan suasana Alam
Begitu elok rupawan
Menambah semangat pagi hadir
Di qalbu yang terdalam

Cahaya pagi
Nuansa Alam penuh sejuta rasa
Hinggap di qalbu kebahagiaan
Karena cahaya pagi
Bagian dari kemesraan Alam
Antara matahari dengan rembulan
Silih berganti dalam rotasi siang maupun malam

Cahaya pagi
Sahabat Alam penuh nuansa kekerabatan
Antara makhluk hidup dengan Alam semesta
Dalam naungan kesempurnaan keajaiban

Cahaya pagi
Aura qalbu penuh dengan kenikmatan
Tak terhitung keistimewaan yang tersimpan
Di raut wajah cahaya pagi

Secercah Pagi Hari


By: Khoirul Taqwim

Pagi dingin menggigil
Ayam berkokok sambil bersahutan
Pertanda pagi mulai beraktivitas
Penuh dengan uraian embun pagi disepanjang jalan kehidupan

Dengan pesona alam pagi
Nampak istimewa keindahan
Penuh dengan harapan dan impian
Atas kedatangan pagi hari ini

Secercah pagi hari
Buat tubuh segar kembali
Dalam menatap hari yang mulai menggeliat
Untuk mengeja jalan yang penuh dengan misteri kehidupan

Secercah pagi hari
Harapan mulai tumbuh berkembang
Bersama warna asa di setiap detak jiwa
Dalam menggapai cahaya semangat rasa

Cukup Satu Bintang


By: Khoirul Taqwim

Beribu-ribu bintang di angkasa
Bahkan jutaan bintang terbang tinggi
Hingga jumlahan bintang tak terhitung banyaknya
Namun aku cukup satu bintang
Kau yang kudamba
Lewat mimpi maupun lewat di tiap-tiap detak nafasku

Satu bintang selalu dalam jiwaku
Satu bintang selalu dalam hayalanku
Satu bintang selalu dalam anganku
Satu bintang tertulis dalam detak jantungku
Beredar disepanjang asa jalan
Hingga nafas ini berpisah dengan raga

Cukup satu bintang
Berada dalam taman kebahagiaanku
Karena bintang satu ini
Bukan karena indahnya
Bukan pula karena pesona pijarannya
Namun karena bintang ini
Sudah takdirku dalam naungan mahliga jiwa


Alam Padang Pasir


By: Khoirul Taqwim

Gemuruh badai di padang pasir
Pertanda alam mulai menunjukkan jati diri
Bersama awan tak menentu arah
Entah kemana gerangan alam
Kian hari mulai tak bersahabat

Alam padang pasir
Menjadi saksi bisu perjalanan manusia
Dalam mengeja langkah kehidupan
Tuk mencari kebenaran dalam diri
Tuk menggapai sejati dalam jiwa

Gemuruh badai padang pasir
Mengingatkan akan hidup tentang warna
Asa yang tak terjawab dengan mudah
Semua terasa dalam mimpi semu belaka

Alam padang pasir di tanah lapang
Penuh dengan tantangan dalam hidup
Tuk mencari jati diri dalam mencerna makna rasa
Tuk menggapai alam kesejatian

Alam padang pasir
Keindahan yang di selimuti raksasa misteri
Namun tak terpecahkan dalam nyata maupun maya

Geguritan Kerudung Pethak


Dening: Khoirul Taqwim

Tawang bintu membahana
mraos angkasa nan tebih teng angkasa
ngatingal keperkasaan alam ingkang kian dinten
miwiti risak dening asta-asta mboten nanggel-wangsul
satuhu malapetaka miwiti teng ngajeng soca
jagi melenyapkan samukawis ingkang wonten

Sonten menika
kesaen tawang nampak ngampil swanten kemerduan
Menyejukkan rongga-rongga jiwa ingkang kaken
lajeng mlebet kesanubari ingkang paling lebet
ngantos ngampil ketenangan ingkang satuhu linangkung
Penuh kaliyan kenikmatan raos ugi asa kesugengan

Kerudung pethak
Melintas kados bayang-bayang cahaya surya sonten
sae kemriksa soca
Sejukkan sanubari paling lebet
ngantos terpaut sareng alam teng njawi nalar kesugengan
Kian dipunmriksa tambah celak lebet detakan jantung asmara raga

Sonten menika
tawang bintu membahana
sareng bayang-bayang kerudung pethak
mraos dipunsaben relung jiwa
ngantos mboten kraos dinten miwiti gelap
ngantos ical bayang-bayang kerudung pethak teng sonten dinten

Kerudung pethak
kados misteri alam ingkang mboten terpecahkan
amargi dinten kaliyan enggal nggantos
antawis surya kaliyan rembulan
Silih nggantos ugi gumantos lebet ambakan kesugengan

Kerudung Putih


By: Khoirul Taqwim

Langit biru membahana
Menghias angkasa nan jauh di angkasa
Menampakkan keperkasaan alam yang kian hari
Mulai rusak oleh tangan-tangan tak bertanggung-jawab
Sungguh malapetaka mulai di depan mata
Siap melenyapkan segala yang ada

Sore ini
Keindahan langit nampak membawa suara kemerduan
Menyejukkan rongga-rongga jiwa yang kaku
Lalu masuk kesanubari yang terdalam
Hingga membawa ketenangan yang sungguh luar biasa
Penuh dengan kenikmatan rasa dan asa kehidupan

Kerudung putih
Melintas bagai bayang-bayang cahaya matahari sore
Indah terlihat mata
Sejukkan sanubari terdalam
Hingga terpaut bersama alam di luar nalar kehidupan
Kian dilihat semakin dekat dalam detakan jantung asmara raga

Sore ini
Langit biru membahana
Bersama bayang-bayang kerudung putih
Menghias disetiap relung jiwa
Sampai tak terasa hari mulai gelap
Hingga hilang bayang-bayang kerudung putih di sore hari

Kerudung putih
Bagai misteri alam yang tak terpecahkan
Karena hari dengan cepat berganti
Antara Matahari dengan rembulan
Silih berganti dan mengganti dalam nafas kehidupan

Antawis Ludira Eropa Kaliyan Ludira Wetan Madya


Dening: Khoirul Taqwim

Menggelapar senjata grama mboten nepang rahina kresaa dalu
Ledakan saking sudut-sudut sepen kresaa sudut-sudut keramaian
Pertanda ludira miwiti tindak dipuninggil udara teles kesedan
raos aman sampun dados barang awis kagem kesugengan

Negeri wetan madya
kala Palestina berlumuran ludira
Dunia kraos bungkam
amargi dianggap setunggal kewajaran
mekaten ugi kala ludira Suriah mengalir dipunmargen
Dunia mboten wonten swanten
mekaten ugi mboten kentun
kala Irak berlumuran ludira
Dunia kraos mendel kaliyan setunggalewu bahasa tembung

Booom
Ledakan tiba
Dooor
Rentetan senjata grama rawuh teng Negeri Eropa
Perancis ludiran
Dunia sabadhe mencekam
Dunia sabadhe nyuwanten kaliyan lantang
Mengutuk samukawis tindakan penyebab ludira miyos saking rahim-rahim Eropa
lajeng kepundi Dunia?
kala Irak, Suriah, Palestina ugi negeri wetan madya bena ludira
Dunia sabadhe mendel membisu tanpa sepatah tembung

Suriah ludiran punika sampun dados hal biasa
Irak ludiran punika sampun dados panggalihan alam
Palestina ludiran punika sampun mboten asing malih kagem piyambakipun sedaya
sayangipun dipunkala Perancis ludiran
miyos ewon bahasa
yutan bahasa miyos saking manjenenganipun-manjenenganipun
Bahkan mboten nepang lintas wates darat, samodra, udara mengutuk ludira tragedi Perancis
amargi Eropa sampun dangu mboten mriksani setunggal ludira

Menika sajak sederhana
antawis ludira Eropa kaliyan ludira wetan madya
lebet tuntunanan kesedan ugi kesugengan

Samudra Kekuasaan


By: Khoirul Taqwim

Samudra jiwa
Menggelepar di antara puing-puing kehidupan
Mencari secercah harapan
Kian hari mulai tenggelam dalam badai hitam kehidupan

Kekuasaan
Menjadi rebutan para mereka yang haus jabatan
Karena kekuasaan di anggap samudra keistimewaan
Hingga segala jalan ditempuh
Tak perduli samudra air mata
Tak perduli samudra jiwa
Menjadi jalan pembenaran diri menuju kekuasaan
Hingga korban-korban tak terhitung atas nama kekuasaan

Kulihat dari jauh
Namun kian hari semakin dekat mendekat
Atas nama kekuasaan dengan segala cara upaya
Mencari jalan tipu muslihat untuk memenangkan
Perebutan kursi-kursi samudra kekuasaaan

Samudra kekuasaan
Bagai angan-angan akan kemegahan
Bagai angan-angan akan kegemilangan
Padahal semua tak lepas dari bayang-bayang
Ilusi jauh akan kebenaran

Punapa Wonten Kelestantunan?..


Dening: Khoirul Taqwim

Kelestantunan kagungan sinten?....
kagungan kita sedaya ingkang lajeng berubah
kagungan panjenenganipun ingkang lajeng berputar
bokmenawi kagungan piyambakipun sedaya ingkang kersa kelestantunan

Lestantun lebet sugeng
punapa wonten lestantun punika?..
lestantun lebet seda
punapa wonten punika sedaya?....

Sae sugeng kraos
punapa lestantun sugeng??....
sedaya badhe nggantos
langkung proses hukum ingkang majeng

Ambakan adalem mboten lestantun
salaminipun ta berubah
saking bayi
ngantos yuswa renta
ngantos mboten wonten

Ewah-ewahan kedadosan mboten kendel
sedaya yektos lebet mendel
lestantun punapa wonten punika?..
dipunpundi panggen kelestantunan?...

Lestantun lebet inti
lestantun kagungan dzat
Berubah bentuk lebet jasad
Inti setunggal kelestantunan

Geguritan Supaos Perawat


Dening Khoirul Taqwim

Suster panjenengan abdikan nyawa
Tanpa lelah satembung bahasa
soca panjenengan tertoreh sendu
mriksani yektos dipunmajeng panjenengan
labet perih dipunjaja
panjenengan abaikan ambakan panjenengan
Demi supaos pengabdian

Lara perih
gerah pilu rekaos pasien
usada panjenengan tancapkan direlung sel lebet
kedhanganan ingkang panjenengan harap
Demi supaos mulia

Dhangan
Ucapan ketulusan lebet nurani
panjenengan sebat salajeng lebet lembat rupa panjenengan
Kuharu
adalem bektos
Pengabdianmu adalem catet lebet sajak kawula

Suster
Untaian bahasa kawula ucap
Demi supaos perawat

Geguritan Samudra Kekuwaosan


Dening: Khoirul Taqwim

Samudra jiwa
Menggelepar teng antawis puing-puing kesugengan
ngupadi secercah harapan
Kian dinten miwiti tenggelam lebet badai cemeng kesugengan

Kekuwaosan
dados rebatan para piyambakipun sedaya ingkang salit kalenggahan
amargi kekuwaosan teng anggap samudra keistimewaan
ngantos samukawis margi ditempuh
mboten perduli samudra waspa
mboten perduli samudra jiwa
dados margi pangasinggihanan salira menuju kekuwaosan
ngantos korban-korban mboten ketang inggil asma kekuwaosan

Adalem mriksa saking tebih
sayangipun kian dinten tambah celak nyelak
inggil asma kekuwaosan kaliyan samukawis upakara upaya
ngupadi margi nulayani muslihat kagem ngrenakaken
Perebutan kursi-kursi samudra kekuasaaan

Samudra kekuwaosan
kados angan-angan badhe kemegahan
kados angan-angan badhe kegemilangan
Padahal sedaya mboten lukar saking bayang-bayang
Ilusi tebih badhe kekasinggihanan

Geguritan Mutiara Semangat


Dening: Khoirul Taqwim

Tembung mutiara mbesem semangat
nurani terhentak seketka
senjata dipunasta jagi menghantam
tembe ambisi kemimpangan kabesmi semangat

Reformis ngendika kaliyan lantang
sugeng tertindas utawi seda mengsah
bahkan Jihadis bengok kaliyan kencang
sugeng hina utawi seda syahid

Filosof Nietczhe ngendika
sugeng dipunwucalan priyantun benten utawi seda dipunwucalan piyambak
diseberang Cuba mbengok Chea Guevara
sugeng miskin utawi seda dados martir

Mboten kentun ugi pejuang 45 munapa
sugeng utawi seda
Mutiara bahasa
semangat lebet jiwa nurani manusia

Geguritan Waspa Kenangan


Dening: Khoirul Taqwim

Kenangan dangu terurai waspa
esem lembat ical saknalika
bahasa asih gandrung
terbungkus soca jelalatan

Tilaraken salira lebet sepen
tindak tebih lebet langkah ampeyan
soca mboten ngantos sudut pandang
panjenengan mlajeng lebet peluk tuwun adalem

Panjambet penggalih sampun dados benteng
penggalih lebet lara jiwa
paling sae lebet sugeng
sedaya kosong dalu rahina adalem

Hukum penggalih ingkang lara
tersedu-sedu waspa dipunmargen
mboten wonten artiati
sedaya sampun dados beku

Rintihan waspa buta
midhanget diujung dalu enggal adalem
mengais pecahan kaca waspa
nendulam lebet lara kenangan

Kenangan buta ngampil dinten enggal adalem
dalem tetap dipunmriki
lebet lara sanubari
kersanipun tirta mengalir samargi sugeng adalem

Geguritan Dinten Rampung Nyawa


Dening: Khoirul Taqwim

Sunyi resah midhanget lirih
tengah dalu tambah menggumpal
pasuryan ayu mboten kemriksa malih
Buta bisu kedadosan dalu sunyi

Lirih ampil sae dalu menika
Tenang raos lebet jiwa
Sujud dalu penuh kesah
Dosa mboten nyana dados redi

Dalem kersa rengkuh lebet dalu
lukar dosa lebet jiwa
Duh Pengeran apunten sujud sembah kawula
dalem tadahkan asta kagem panjenengan

Mboten kraos shubuh jemput gelap
surya miwiti gantos pekat dalu
Dosa dereng gantos dalu
raos tobat mboten terbalas

Gusti Pengeran dalem dereng rampung
dalu dados saksi sunyi
Tobat kawula dereng rampung
sayangipun nyawa sampun mboten kiyat

Raga tilar jasad
apunten dalem mboten sagah
Dosa mboten sampun diapunten
icala raos dipungantos raos

Sesal mboten wonten artos
dinten rampung nyawa sampun tiba
mboten mlajeng kepundi
Gusti Sang mentis Wenang sampun ngersa sedaya

Kesedan Jatos Salira


Dening: Khoirul Taqwim

Kesedan membuta
mboten pandang yuswa timur
Bahkan bayi timur mungil
tumut seda samukawis

Jasad membumi
Bercampur bantala
dados dhaharan ewon cacing
telas sampun ingkang wonten

Ruh
Kepangkuan Ilahi
Disambut Iblis kaliyan resah harap
Adakah panjenenganipun sahabat
Iblis ngatur ndangu'
Keserakahan
Kesombongan
ical pupus sampun ditelan bumi raya
tilar ruh kepundi ta tindak

Yutan malaikat berdo'a
layon mrikia
dalem sahabatmu
riwe kesahmu ta dados juru rahajeng
Manusia membabi buta
dalem yaiku sepotong sela
kagungan margi arah lebet salira
mboten usah tumut Iblis
Malaikatpun mboten dalem tumuti
dalem kagungan dunia mandiri
Alamku yaiku manusia
sanes Iblis
sanes malaikat
kersanipun ruhku dados jatos salira

Jawah Rezeki Alam


Dening: Khoirul Taqwim

Jawah selebat wana amazon
asrep menggigil raos
Kodok sambut sekaran dalu
Srigala menggaung dipunwalik mega
Kucing mlajeng menyelinap dipangkuan
dinten jawah bah perang teng tabuh

Sabin tumpah ruah tirta
Benih pantun jagi dipuntenem
Alhamdulillah
Rezeki alam mboten kininten sampun tiba

Antara Darah Eropa Dengan Darah Timur Tengah


By: Khoirul Taqwim

Menggelapar senjata api tak mengenal siang maupun malam
Ledakan dari sudut-sudut sepi maupun sudut-sudut keramaian
Pertanda darah mulai berjalan diatas udara basah kematian
Rasa aman sudah menjadi barang mahal bagi kehidupan

Negeri timur tengah
Saat Palestina berlumuran darah
Dunia terasa bungkam
Karena dianggap sebuah kewajaran
Begitu pula saat darah Suriah mengalir dijalanan
Dunia tak ada suara
Begitu juga tak ketinggalan
Saat Irak berlumuran darah
Dunia terasa diam dengan seribu bahasa kata

Booom
Ledakan tiba
Dooor
Rentetan senjata api datang di Negeri Eropa
Perancis berdarah
Dunia seakan mencekam
Dunia seakan bersuara dengan lantang
Mengutuk segala tindakan penyebab darah keluar dari rahim-rahim Eropa
Lalu kemana Dunia?
Saat Irak, Suriah, Palestina dan negeri Timur tengah banjir darah
Dunia seakan diam membisu tanpa sepatah kata

Suriah berdarah itu sudah menjadi hal biasa
Irak berdarah itu sudah menjadi tabiat alam
Palestina berdarah itu sudah tak asing lagi bagi mereka
Namun disaat Perancis berdarah
Keluar ribuan bahasa
Jutaan bahasa keluar dari media-media
Bahkan tak mengenal lintas batas darat, laut, udara mengutuk darah tragedi Perancis
Karena Eropa sudah lama tak melihat sebuah darah

Inilah sajak sederhana
Antara darah Eropa dengan darah Timur tengah
Dalam pusaran kematian dan kehidupan

Jabal Redi Meletus


Dening: Khoirul Taqwim

Grama mbesem daratan
Wedos gembel mbeksa teng udara
telas sampun alam kawula
teng telan jabal redi meletus

Manusia mlajeng salira
putra timur ngupadi Ibunipun
lukar bulat mboten kraos
menika dinten kalimengan banda
rahajeng nyawa ingkang teng ucal

Eyang putri sempoyongan tindak
Nyawa hampir melayang
teng telan lahar membara
yutan soca pilu
midhanget
mriksani
rumaos
ewon korban manusia ndhawahan

Mboten kentun ahli agami berkhutbah
menika coben ujian
menika azab rawuh
sayuta tafsir mandhap saking lidhah
ngrembag Jabal meletus

Teng gang sudut margi becek wonten swanten jiwa
putra timur ngendika kaliyan tutuk terbungkam
Ikhlasno sedaya ingkang wonten
menika namung titipan

Sobat, Pernikahanmu Adalah Do'a Dalam Daku


By: Khoirul Taqwim

Mendung nampak indah diantara semak-semak pegunungan dihari pagi yang berseri ini, tak ada angin, tak ada petir, aku mendengar pernikahanmu didunia maya, aku begitu bahagia mendengarnya dikala hari bersejarah dalam hidupmu telah tiba.

Lewat dunia maya, pagi tanpa basa-basi mengabarkan lewat alam dengan lintas batas darat, air, udara dan tanah mengabarkan tentang pernikahan indahmu disana. Sungguh hatiku merasa terhenyak, campur bahagia dalam diri kumendengar tentang kabar indahmu.

Waktu berjalan tanpa arah yang tak menentu, bahkan waktu yang sudah terlewati puluhan tahun, kenapa masih segar ingatanku tentangmu? mungkin itulah anugerah Ilahi dalam menatap sebuah perjalanan tentang kehidupan, agar kita selalu mencerna sebuah persoalan dengan arif dan bijaksana.

Berbuat kebajikan terhadap sesama adalah ajaran agung yang tertulis sejak manusia lahir dimuka bumi, semenjak itulah manusia diberi kemerdekaan dalam menentukan nasib, untuk menentukan pasangan dalam diri, agar memperoleh ridha dari sang maha pencipta segala.

Pernikahan adalah perjalanan manusia seutuhnya dalam mengemban amanah sebagai makhluk hidup, untuk saling percaya antar satu sama lainnya, terutama sesama kekasih dalam balutan cinta suci mulia yang diajarkan lewat kitab suci Al-Qur'an.

Indah, itulah bahasa yang tepat dalam menggambarkan pernikahanmu dengan jantung hatimu, agar kelak suatu saat dikau mampu memberikan generasi terbaik bagi umat manusia dalam menatap masa depan sebuah bangunan yang lebih mencerahkan, untuk membangun peradaban manusia yang lebih agung.

Lewat tulisan sederhana ini, kuabadikan pernikahanmu, agar menjadi sebuah secercah kenangan tentang perjalanan hidup barumu dalam menunaikan ibadah suci yang sesuai dengan mimpi-mimpi yang telah lama terpendam dalam ruh dan jasadmu.

Sobat, akhir kata dari tulisan saya, bahwa kita telah lama saling mengenal dalam sebuah perjalanan peta hidup yang tak pernah kupahami sedikitpun dalam jiwa maupun jasadku, untuk mengenal lebih jauh lagi tentang sebuah makna cita maupun cinta, tetapi dengan kabar lewat alam maya ini, akhirnya aku tahu cita dan cinta telah bersandar untukmu, aku mengucapkan selamat menempuh hidup baru, semoga engkau bahagia disana, Amiin...

Do'aku, semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan berkah tentang cita cinta selalu di hati sobatku, agar mereka saling mencintai dikala dekat, menjaga kehormatan dikala jauh, saling menghibur dikala sedih. Ya! Allah daku berdo'a untuk-MU, Sempurnakanlah kebahagiaan sobatku dengan menjadikan pernikahan mereka, sebagai tanda bakti cinta kepada-MU dan rasul-Mu, Amiin......

Geguritan Bahasa Priyantun Nganjuk


Dening: Khoirul Taqwim

Sinten kalimengan Nganjuk
ampun punika tembung adalem
punapa panjenengan kalimengan dipunmriki wonten Dr. Soetomo
Panjenenganipun panyalira Budi Utomo
panjenenganipun Pahlawan ingkang dipunregeni sejagad Nusantara
punapa panjenengan kalimengan dipunmriki kathah tokoh jagad Brathayuda
ampun panjenengan kalimengan sejarah

Dalem nggalih kondur ampun kalimengan ngalimengan
Bisikan penggalih timur adalem terucap saking lebet
Kupijakkan ampeyan teng Nganjuk
kepundi panjenengan mboten rawuh
Hamparan sabin nengga
panjenengan mboten rawuh jua dinten
Kerdil nyaliku
sayangipun dalem mboten ajrih walau dalem sarib buta
Menyeret panjenengan keduniaku
Aroganku kimat
Simpuh sembah adalem nyuwun pangapunten
apunteni dalem bos
apunteni dalem sedaya
Terucap saking simpuh nadir kawula

Dinten Nganjuk sampun tiba nanta
kitha nan timur
sayangipun ampun panjenengan timuraken
amergi negeri Nganjuk taksih lumayan swargi
alamia
Suburipun
sedaya adalem raos
ambakan Nganjuk
nyarungani petani dipunsabin
nyarungani langkah sahabat
punika bahasa priyantun Nganjuk ngendika

Nurani Nganjuk kawula terucap lebet bahasa nyawa
kersanipun sedaya lebur
Nganjuk kawula kedah jumeneng jejeg menjulang teng jagad raya
Bahasa Nganjuk menggema seantera negeri ngawula

Matur sembah nuwun Kuucap jarwi
Nganjuk ngendika langkung bahasa ngawula
dinten menika ugi salaminipun

Geguritan: 22 Oktober, Dinten Santri


Dening: Khoirul Taqwim

22 Oktober
dinten Santri sampun tiba
Hening cipta berkumandang teng negeri khatulistiwa
kagem ngenget jasa-jasa para Santri
lebet labet agami ugi nagari

Udara ketenangan kraos
dipunkala kerawuhan dinten Santri
mekaten ugi angin kekendel sakedhap
dipunkala menyambut dinten Santri
kaliyan wontenipun dinten Santri
Menimbulkan setunggal renungan agung
kagem umat manusia sawetahipun

Rumiyin kala
dipunkala para Santri berjuang
ngantos dumugining seda
lebet mengsah penjajahan bangsa asing
sedaya dipuntumindakaken tanpa pangangkah
punika ngungkuk semangat para Santri dikala punika

Kesunyian dalu menika
mboten kraos waspa
Mengalir dipangkuan bumi pertiwi
dados bektos mengenang para Santri
Dikala punika kaliyan senjata sawontenipun
Berjuang kemedan tempur
lebet menempuh resolusi Jihad
Demi kebangkitan nusa ugi bangsa
mila sampun saprayoginipun
kita sedaya mengenang piyambakipun sedaya

Dinten menika
adalem serat sejarah agung teng dinten santri
Disaksikan yuta-yuta kartika diangkasa
Disaksikan udara asrep menggigil
sedaya kraos alam menyambut dinten santri
dados dinten mengenang para Santri
dados dinten pahlawan khatulistiwa
dados dinten kebangkitan umat
Dinegeri maritim kaliyan dasan ewu
Berjajar pulau-pulau saking Sabang ngantos Merauke

Adalem serat dipundalu gelap gulita
dipunrencangi semangat ngijem
dados tanda kesuburan alam Nusantara
ingkang penuh kemakmuran
ingkang tiada tara kekayaannya

Dinten Santri
kaliyan kopyah cemeng dipunmustaka
sarungan dados simbol kekiyatan
kagem mengsah samukawis tirani
lebet ngekahi kemerdekaan
ingkang sampun dipunwungu para pangrumiyin negeri

Kaliyan kewontenan dinten Santri
saged dipundadosaken semangat introspeksi
lebet mengeja langkah salajengipun
Demi kejayaan
Demi kemerdekaan
ugi sampun sakedahipun
kita sedaya saged mundhut
Suri tauladan ingkang sae
kaliyan wontenipun dinten Santri
kala menika ugi salaminipun

Mugi-mugi dinten Santri
ngampil rahmat ugi nikmat
ugi ngampil keberkahan
lebet ngamalaken samukawis kebajikan
Demi kamajengan, keadilan, ugi kemakmuran
kagem rakyat Nusantara
Amin.......

Geguritan Ayat Qauliyah ugi Kauniyah


Dening: Khoirul Taqwim

Alam berguncang
Aliran debu bertebaran teng pasuryan-pasuryan kesugengan
Flora Fauna sekarat diterpa ombak samodran
dinten punika manusia pitaken-ndangu
wonten punapa kaliyan alamku?
ingkang kian garang menyongsong dikala senja

Tahukah panjenengan wahai manusia
Bumi ingkang tercipta kaliyan kesempurnaanipun
sampun panjenengan risak kaliyan asta-asta panjenengan
ngantos dinten menika
rawuha gelombang tsunami
rawuha wedus gembel saking redi-redi inggil menjulang
ugi daratan dados samodran kemurkaan

Usaplah rupa panjenengan
midhangeta bisikan nurani panjenengan
punapa ingkang sampun panjenengan tumindakaken salebetipun menika?
ngantos rawuha karisakan bumi
saksampune tercipta kaliyan sae

Waosa!
Ayat Qauliyah
supados jiwa panjenengan tenang
menawi Allah sampun mencipta manusia lebet bentukkesempurnaan
lajeng dipunkonduraken kepanggen ingkang saandhap-andhapipun
kajawi piyambakipun sedaya ingkang ngapitadosan

Waosa!
Ayat Kauniyah
supados panjenengan nggalih
menawi Allah badhe mriksakaken piyambakipun sedaya tanda-tanda kekuwaosan
dipunsamukawis wilayah bumi ugi wonten salira piyambakipun sedaya piyambak
ngantos pertela wonten piyambakipun sedaya
menawi Al-Quran yaiku: kekasinggihanan

Adalem serat tentang kesugengan
ingkang muncul saking lubuk jiwa
sareng Ayat Qauliyah ugi Kauniyah

Sang Mentis Pangagungan Gandrung


Dening: Khoirul Taqwim

Mendung tebal nyingepi alam
Sementara samodran terhampar bintu
taksih setia ngrencangi raos jiwa ingkang sepen
amargi dinten menika, esok ugi salaminipun
Sang mentis pangagungan gandrung
taksih menaungi alam semesta

Wahai insan manusia
Sang mentis gandrung sampun nyugengaken ruh
kagem panjenengan kakung ugi putri
supados panjenengan nepang antawis setunggal sami benten
sami ngaosi
sami ngaosi, melindungi, nggandrungi
ugi sami nggandrung lebet naungan Ilahi

Demi bumi ugi tawang
Keberkahan berpasang-pasangan
yaiku: hikmah ingkang sae teng eja lebet raos
Rezeki yaiku: anugerah Ilahi sang mentis pangagungan gandrung
Terlukis lebet firman ugi sabda

Pikrama !
yaiku: gandrung
pikrama !
yaiku: kemuliaan lebet bentuk ketaqwaan
dhateng sang mentis pangagungan gandrung

Cakrawala
Menembus lintas wates pamenggalihan manusia
inggil setunggal jarwi raos gandrung
menika setunggal bentuk keagungan Ilahi
ingkang nawala kresaa tersirat
kagem panjenengan wahai insan manusia
supados dipunantawis panjenengan dados panulung
dipunantawis sakageman ingkang benten
ngastaa kebajikan
panjenengan salirakaken Sholat
Tunaikanlah zakat
Taatlah dhateng Allah ugi Rasul
supados Ihsan, Islam, ugi kapitadosan
salajeng teng penggalih ingkang paling lebet

Kala bumi berguncang
tawang bertebaran dados anai-anai
dinten punika rahmat Ilahi badhe rawuh
kagem piyambakipun sedaya ingkang mboten ragu badhe kekasinggihanan firmanMU
amargi panjenengan sang mentis perkasa malih mentis bijaksana

Geguritan Sobat


Dening: Khoirul Taqwim

Kelam lebet kelabu
cemeng lebet kemelut
pajar dhatengaken
kala sumpena buta panjenengan rawuh
Jiwa tenggelam lebet buku
Pena menuntun hakikat sugeng
adalem kersanipunaken salira mengitari bumi
ngupadi secercah cahaya
menantang tawang udara
dalem bisu
dalem buta
rawuha panjenengan dalem tengga

Sobat
Seruku midhangetaken!...
ngertosi kesugengan tawang
ampun kalimengan membumi kala panjenengan dhawah
mega-mega tebal mbenter
Halilntar berkilat
Menggelegar petir nglayon
kesugengan tindak tetap wanci

Sobat
dalem disampingmu
panjenengan yaiku dimar lebet jiwa
pajar benderang lebet kalbu
kala panjenengan tiba rawuh

Sobat
sumangga kita sedaya lajengi dunia cemeng
sareng buku terserak
Gapai sugeng cita menika
Lintas wates marak
tempuh kala panjenengan tiba
lajeng sedaya tuntas

Sobat
tunjukaken racikan otakmu
Gapai kartika dicakrawala
langkung pena kita sedaya wonten
langkung pena kita sedaya julang
langkung pena kita sedaya tebang
Raih sedaya ingkang wonten

Sobat mlajenga
Membumi nawang lebet ambakan

Geguritan Sang Pemberontak


By: Khoirul Taqwim

Ron-ron ndhawahan
Disepanjang geretan ambakan kesugengan
Udara miwiti dipunregedi
Limbah-limbah pabrik
inggil menjulang
merneni angkasa raya
kaliyan yuta-yuta regedan
rahina kresaa dalu mboten nate kendel
Sang tuan ngrisak alam kesugengan

Pemberontakan kageman saking Jiwa-jiwa kesugengan
ingkang muncul saking lubang kegelisahan
ingkang mboten tepang lelah disepanjang hayat
kala marak sang tuan durjana kekuwaosan

Menika cerios sang pemberontak
kaliyan asta marak sang tuan
soca tajam kados peksi memedos
ingkang jagi menerkam sang mangsa buruannya

Sang pemberontak
setunggal cerios timur insan manusia
kaliyan salira lusuh menenteng sayuta pertanyan
ingkang mboten wangsul inggil asma bahasa kesugengan

Sang pemberontak
paningalanan ketidakpuasan
paningalanan mukawis solusi
kala mengeja antawis takdir ugi keyektosan

Sang pemberontak
kaliyan mental kewantunan
ingkang betah teng upgrade
lebet mengsah sang pangagungan kekuwaosan

Menika setunggal cerios timur
inggil asma pemberontakan
kaliyan bahasa sajak dewi kesugengan

Geguritan Ayat-Ayat Bidadari


Dening: Khoirul Taqwim

Kartika-kartika teng tawang bertaburan
sareng para rombongan Bidadari swargi
kaliyan pasuryan-pasuryan nan sae rupawan
Bercahaya kemilau kaliyan aroma
ingkang harum semerbak penuh kendahan
Memenuhi antawis tawang ugi bumi

Cahaya nan pajar dipuntawang kepitu
sareng keheningan dalu ingkang kian larut
mraos disudut-sudut ruang jiwa
ingkang bisu, sepen, kaken, beku
sayangipun saknalika penggalih tenang
dipunkala ngenget ayat-ayat Bidadari

Panjenengan ngertosi
Tentang ayat-Ayat Bidadari swargi
Mengusik dipunsamukawis alunan raos
ngasta penggalih gelisah pitaken
Tentang pasuryan-pasuryan Bidadari merasuk sukma
ngantos penggalih terlena tentang panjenenganipun Bidadari
inggil kendahan ingkang tertutup kerudung-kerudung pethak
teng sapanjang margi ambakan kesugengan

Ngertoso siro panjenengan wahai Bidadari
dalem nyerat dipunwalik wados kapang
ingkang kian dinten ngasta dalem gelisah
ngantos cahaya jiwa kraos dipunantawis gelap ugi pajar
amargi jiwa salajeng maweni margi raos
ngantos ngantosa adalem waos tentang ayat-ayat Bidadari

Panjenengan ngertosi
Tentang ayat-ayat Bidadari
kala lathi para Bidadari berucap sepatah tembung
swargi berdendang kaliyan swanten lembat kraos lebet jiwa
Merdu midhanget dipunsaben celah-celah pamidhangetan
sareng ayat-ayat Bidadari

Cahaya jiwa kraos
kerenan
Bahagia
Menyejukkan soca
Mencemerlangkan pandangan
mboten nate ngaot
ugi mboten nate ngasta duka lara
punika piyambakipun sedaya para Bidadari swargi

Wahai para Bidadari
kaliyan soca ingkang berbinar-binar
Paras ingkang mekaten sae
kendahan ingkang mboten pabenaken
Akhlak ingkang mekaten mulia
sedaya kekempal dados setunggal padu
sareng kendahan miyos kresaa batos

Adalem ngasta sajak
Sesederhana bokmenawi
Dikamar timur menika
Tentang piyambakipun sedaya para Bidadari swargi
ingkang dipenuhi mutiara dalem kesaen
ugi piyambakipun sedaya para Bidadari
wonten disepanjang taman swargi
dipunpakawisan-pakawisan nan sae rupawan
teng soca tirta-soca tirta kesugengan
Dibalut sutra ingkang lembat ugi tebal
salajeng ngreksa kebektosan

Subhanallah
dalem berucap saking penggalih ingkang paling lebet
kagem piyambakipun sedaya para Bidadari swargi
amargi piyambakipun sedaya sampun nawala kresaa tersirat
sareng ayat-ayat Bidadari

Bahasa Wong Nganjuk


Oleh: Khoirul Taqwim

Siapa lupa Nganjuk
Jangan itu kataku
Apa kau lupa disini ada Dr. Soetomo
Dia pendiri Budi Utomo
Dia Pahlawan yang dihargai sejagad Nusantara
Apa kau lupa disini banyak tokoh jagad Brathayuda
Jangan kau lupa sejarah

Aku berpikir kembali jangan lupa melupa
Bisikan hati kecilku terucap dari dalam
Kupijakkan kaki di Nganjuk
Kemana kau tak datang
Hamparan sawah menunggu
Kamu tak datang jua hari
Kerdil nyaliku
Tapi aku tak takut walau aku kentut buta
Menyeret kamu keduniaku
Aroganku kambuh
Simpuh sembah kuminta ma’af
Ampuni aku bos
Ampuni aku semua
Terucap dari simpuh nadirku

Hari Nganjuk telah tiba nanta
Kota nan kecil
Tapi jangan kau kecilkan
Sebab negeri Nganjuk masih lumayan surga
Alamnya
Suburnya
Semua kurasa
Nafas Nganjuk
Mengarungi petani disawah
Mengarungi langkah sahabat
Itu bahasa wong Nganjuk berkata

Nurani Nganjukku terucap dalam bahasa nyawa
Biar semua lebur
Nganjukku harus berdiri tegak menjulang di jagad raya
Bahasa Nganjuk menggema seantera negeri maya

Terima kasih Kuucap makna
Nganjuk bicara lewat bahasa maya
Hari ini dan selamanya

Geguritan Tahajud


Dening: Khoirul Taqwim

Rembulan dipuntawang miwiti gelap
kartika-kartika bertaburan miwiti tenggelam
ngenget fajar miwiti tiba
nembekaken bumi sunyi mboten wonten swanten
ingkang wonten sawates bisikan sekaran binatang
ingkang kereksa saking sarenipun

Sajadah adalem paringke
saking ujung wetan ngantos ujung kilen
dados wujud bektos adalem inggil kagungan kang moho wenang
amargi teng dalu dinten menika
Allah badhe menganugerahkan kenikmatan
ugi badhe ngalenggahan derajatipun
kagem piyambakipun sedaya ingkang bertahajud

Tahajud
mukawis amalan ibadah kebajikan
dipunngrikaa penghambaan salira
ingkang dipunlebetipun wonten taman-taman Syurga
ugi soca-soca tirta kesaen
punika punagi sang mentis pencipta
kagem piyambakipun sedaya ingkang bertaqwa

Oh! dalu tahajud kawula
mukawis dalu kepasrahan salira
dhateng Allah pangagungan tawang ugi bumi

Oh! dalu tahajud kawula
yaiku: dalu panggen adalem berdo'a
panggen adalem bersandar wonten Ilahi
kaliyan penuh andhap penggalih ugi penuh harap
mawi penuh keikhlasan

Tasbih kawula
ugi sabar kawula dipundalu menika
yaiku: karunia ugi nikmat
saking Allah SWT

Sujud kawula
dados bentuk kepasrahan paling inggil
amargi dalem mboten kersa dados rencang Iblis
Apalagi Iblis salajeng kersa ndhestar manusia
amargi Iblis salajeng menggoda saben insan manusia
kagem dipundadosaken rencang piyambakipun sedaya

Tahajud kawula
dados bentuk penghambaan salira wonten Ilahi
amargi panjenenganipun yaiku: sang mentis pencipta samukawis
ingkang wonten teng alam semesta ugi seisinipun

Ayat-Ayat Bidadari


By: Khoirul Taqwim

Bintang-bintang dilangit bertaburan
Bersama para rombongan Bidadari surga
Dengan wajah-wajah nan elok rupawan
Bercahaya kemilau dengan aroma
Yang harum semerbak penuh kecantikan
Memenuhi antara langit dan bumi

Cahaya nan terang dilangit ketujuh
Bersama keheningan malam yang kian larut
Menghias disudut-sudut ruang jiwa
Yang bisu, sepi, kaku, beku
Namun seketika hati tenang
Disaat mengingat ayat-ayat Bidadari

Renungkanlah!
Tentang ayat-Ayat Bidadari surga
Mengusik disegala alunan rasa
Membuat hati gelisah bertanya
Tentang wajah-wajah Bidadari merasuk sukma
Hingga hati terlena tentangnya
Atas kecantikan yang tertutup kerudung-kerudung putih
Di sepanjang jalan nafas kehidupan

Tahukah engkau wahai Bidadari
Aku menulis dibalik rahasia rindu
Yang kian hari membuat aku gelisah
Hingga cahaya jiwa terasa diantara gelap dan terang
Karena jiwa selalu menyertai perjalanan rasa
Hingga sampailah kubaca tentang ayat-ayat Bidadari

Renungkanlah!
Tentang ayat-ayat Bidadari
Saat bibir para Bidadari berucap sepatah kata
Surga berdendang dengan suara lembut terasa dalam jiwa
Merdu terdengar disetiap celah-celah pendengaran
Bersama ayat-ayat Bidadari

Cahaya jiwa terasa
Kegembiraan
Kebahagiaan
Menyejukkan mata
Mencemerlangkan pandangan
Tidak pernah berselisih
Dan tidak pernah membuat duka lara
Itulah mereka para Bidadari Surga

Wahai para Bidadari
Dengan mata yang berbinar-binar
Paras yang begitu elok
Kecantikan yang tak terbantahkan
Akhlak yang begitu mulia
Semua terkumpul menjadi satu padu
Bersama kecantikan lahir maupun batin

Kubuat sajak
Sesederhana mungkin
Dikamar kecil ini
Tentang mereka para Bidadari surga
Yang dipenuhi mutiara rumah keindahan
Dan mereka para Bidadari
Ada disepanjang taman surga
Dikebun-kebun nan elok rupawan
Di mata air-mata air kehidupan
Dibalut sutra yang halus dan tebal
Selalu menjaga kehormatan

Subhanallah
Aku berucap dari hati yang terdalam
Untuk mereka para Bidadari surga
Karena mereka sudah tersurat maupun tersirat
Bersama ayat-ayat Bidadari

22 Oktober, Hari Santri


By: Khoirul Taqwim

22 Oktober
Hari Santri telah tiba
Hening cipta berkumandang di negeri khatulistiwa
Untuk mengingat jasa-jasa para Santri
Dalam membela agama dan negara

Udara ketenangan terasa
Disaat kedatangan hari Santri
Begitu juga angin terhenti sejenak
Disaat menyambut hari Santri
Dengan adanya hari Santri
Menimbulkan sebuah renungan besar
Bagi umat manusia seutuhnya

Dahulu kala
Disaat para Santri berjuang
Sampai titik darah penghabisan
Dalam melawan penjajahan bangsa asing
Semua dilakukan tanpa pamrih
Itulah giat semangat para Santri dikala itu

Kesunyian malam ini
Tak terasa air mata
Mengalir dipangkuan bumi pertiwi
Sebagai bakti mengenang para Santri
Dikala itu dengan senjata seadanya
Berjuang kemedan tempur
Dalam menempuh resolusi Jihad
Demi kebangkitan nusa dan bangsa
Maka sudah selayaknya
Kita mengenang mereka

Hari ini
Kutulis sejarah besar di hari santri
Disaksikan berjuta-juta bintang diangkasa
Disaksikan udara dingin menggigil
Semua terasa alam menyambut hari santri
Sebagai hari mengenang para Santri
Sebagai hari pahlawan khatulistiwa
Sebagai hari kebangkitan umat
Dinegeri maritim dengan puluhan ribu
Berjajar pulau-pulau dari Sabang sampai Merauke

Kutulis dimalam gelap gulita
Ditemani semangat menghijau
Sebagai tanda kesuburan alam Nusantara
Yang penuh kemakmuran
Yang tiada tara kekayaannya

Hari Santri
Dengan kopyah hitam dikepala
Sarung sebagai simbol kekuatan
Untuk melawan segala tirani
Dalam mempertahankan kemerdekaan
Yang telah dibangun para pendahulu negeri

Dengan keberadaan hari Santri
Dapat dijadikan semangat introspeksi
Dalam mengeja langkah selanjutnya
Demi kejayaan
Demi kemerdekaan
Dan sudah seharusnya
Kita dapat mengambil
Suri tauladan yang baik
Dengan adanya hari Santri
Saat ini dan selamanya

Semoga hari Santri
Membawa rahmat dan nikmat
Dan membawa keberkahan
Dalam mengamalkan segala kebajikan
Demi kemajuan, keadilan, dan kemakmuran
Bagi rakyat Nusantara
Amin.......

Tahajudku


By Khoirul Taqwim

Rembulan dilangit mulai gelap
Bintang-bintang bertaburan mulai tenggelam
Mengingat fajar mulai tiba
Sementara bumi sunyi tak ada suara
Yang ada sebatas bisikan nyanyian binatang
Yang terjaga dari tidurnya

Sajadah kuhamparkan
Dari ujung timur sampai ujung barat
Sebagai wujud baktiku atas kebesaranNYA
Karena di malam hari ini
Allah akan menganugerahkan kenikmatan
Dan akan mengangkat derajatnya
Bagi mereka yang bertahajud

Tahajud
Suatu amalan ibadah kebajikan
Disanalah penghambaan diri
Yang didalamnya terdapat taman-taman Syurga
Dan mata-mata air keindahan
Itulah janji sang maha pencipta
Bagi mereka yang bertaqwa

Oh! Malam tahajudku
Suatu malam kepasrahan diri
Kepada Allah pemilik langit dan bumi

Oh! Malam tahajudku
Adalah: malam tempatku berdo'a
Tempatku bersandar pada Ilahi
Dengan penuh rendah hati dan penuh harap
Serta penuh keikhlasan

Tasbihku
Dan sabarku dimalam ini
Adalah: karunia dan nikmat
Dari Allah SWT

Sujudku
Sebagai bentuk kepasrahan tertinggi
Karena aku tak ingin menjadi teman Iblis
Apalagi Iblis selalu ingin mengikat kepala manusia
Karena Iblis selalu menggoda setiap insan manusia
Untuk dijadikan teman mereka

Tahajudku
Sebagai bentuk penghambaan diri pada Ilahi
Karena Dia adalah: sang maha pencipta segala
Yang ada di alam semesta dan seisinya

Bacalah! Ayat Qauliyah Dan Kauniyah


By: Khoirul Taqwim

Alam berguncang
Aliran debu bertebaran di wajah-wajah kehidupan
Flora Fauna sekarat diterpa ombak lautan
Hari itu manusia bertanya-tanya
Ada apa dengan alamku?
Yang kian garang menyongsong dikala senja

Tahukah engkau wahai manusia
Bumi yang tercipta dengan kesempurnaanya
Telah kau rusak dengan tangan-tanganmu
Hingga hari ini
Datanglah gelombang tsunami
Datanglah wedus gembel dari gunung-gunung tinggi menjulang
Dan daratan menjadi lautan kemurkaan

Usaplah wajahmu
Dengarlah bisikan nuranimu
Apa yang telah engkau lakukan selama ini?
Hingga datanglah kerusakan bumi
Setelah tercipta dengan baik

Bacalah!
Ayat Qauliyah
Supaya jiwamu tenang
Bahwa Allah telah mencipta manusia dalam bentuk kesempurnaan
Kemudian dikembalikan ketempat yang serendah-rendahnya
Kecuali mereka yang beriman

Bacalah!
Ayat Kauniyah
Supaya engkau berpikir
Bahwa Allah akan memperlihatkan mereka tanda-tanda kekuasaan
Disegala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri
Hingga jelas pada mereka
Bahwa Al-Qur'an adalah: kebenaran

Kutulis tentang kehidupan
Yang muncul dari lubuk jiwa
Bersama Ayat Qauliyah dan Kauniyah

Sang Maha Pemilik Cinta


By: Khoirul Taqwim

Mendung tebal menyelimuti alam
Sementara lautan terhampar biru
Masih setia menemani rasa jiwa yang sepi
Karena hari ini, esok dan selamanya
Sang maha pemilik cinta
Masih menaungi alam semesta

Wahai insan manusia
Sang maha cinta telah menghidupkan ruh
Untuk engkau lelaki dan wanita
Supaya engkau mengenal antara satu sama lain
Saling menghormati
Saling menghargai, melindungi, menyayangi
Dan saling mencinta dalam naungan Ilahi

Demi bumi dan langit
Keberkahan berpasang-pasangan
Adalah: hikmah yang indah di eja dalam rasa
Rezeki adalah: anugerah Ilahi sang maha pemilik cinta
Terlukis dalam firman dan sabda

Nikah!
Adalah: cinta
Nikah!
Adalah: kemuliaan dalam bentuk ketaqwaan
Kepada sang maha pemilik cinta

Cakrawala
Menembus lintas batas pemikiran manusia
Atas sebuah makna rasa cinta
Inilah sebuah bentuk keagungan Ilahi
Yang tersurat maupun tersirat
Untuk engkau wahai insan manusia
Supaya diantara engkau menjadi penolong
Diantara sebagian yang lain
Berbuatlah kebajikan
Dirikanlah Sholat
Tunaikanlah zakat
Taatlah kepada Allah dan Rasul
Supaya Ihsan, Islam, dan Iman
Selalu di hati yang terdalam

Saat bumi berguncang
langit bertebaran menjadi anai-anai
Hari itu rahmat Ilahi akan datang
Bagi mereka yang tak ragu akan kebenaran firmanMU
Karena Engkau sang maha perkasa lagi maha bijaksana

Sang Pemberontak


By: Khoirul Taqwim

Daun-daun berguguran
Disepanjang tarikan nafas kehidupan
Udara mulai dikotori
Limbah-limbah pabrik
Tinggi menjulang
Mewarnai angkasa raya
Dengan berjuta-juta kotoran
Siang maupun malam tak pernah berhenti
Sang tuan merusak alam kehidupan

Pemberontakan bagian dari Jiwa-jiwa kehidupan
Yang muncul dari lubang kegelisahan
Yang tak kenal lelah disepanjang hayat
Saat menghadap sang tuan durjana kekuasaan

Inilah cerita sang pemberontak
Dengan tangan menghadap sang tuan
Mata tajam bagai burung hantu
Yang siap menerkam sang mangsa buruannya

Sang pemberontak
Sebuah cerita kecil insan manusia
Dengan badan lusuh menenteng sejuta pertanyan
Yang tak terjawab atas nama bahasa kehidupan

Sang pemberontak
Cerminan ketidakpuasan
Cerminan suatu solusi
Saat mengeja antara takdir dan kenyataan

Sang pemberontak
Dengan mental keberanian
Yang perlu di upgrade
Dalam melawan sang pemilik kekuasaan

Inilah sebuah cerita kecil
Atas nama pemberontakan
Dengan bahasa sajak dewi kehidupan

Kutulis Surat Dari Surga



By: Khoirul Taqwim

Kutulis dari Surga
Tentang kecantikan alam
Yang dihuni para kerudung putih bidadari
Menghias disetiap detak para jiwa
Untuk dia para pengejar keindahan

Oh! kutulis dari Surga
Terlihat diujung samudra
Menghias dinegeri bintang kebagusan
Begitu pula singgasana sudah terlihat disetiap batu pesisir tanpa pantai berujung
Hingga mata telanjang tak mampu menghitung kecantikan alam Nusantara

Inilah! surat dari Surga
Menebar disetiap ketukan surat yang kutulis
Untuk dia para pemuja bidadari kecantikan
Yang masuk tanpa tuan disetiap kelopak mata lelaki sang pendamba

Oh! surat dari Surga
Kutulis dari alam keindahan
Semua tertuang dalam wajah-wajah Nusantara

Subhanallah!
Aku mengakhiri surat dari Surga

Geguritan Kopi cemeng


Dening: Khoirul Taqwim

Kopiku cemeng
salira adalem benter
Taganku menggenggam sepotong ses
soca adalem setajam peksi memedos
dalem mriksani yutan rakyat Indonesia
luwe terkapar teng alam raya
Terserak dados anai-anai terbang

Hoom sinahooom...
mriksaa peputra margen
Menantang kesugengan
Mendung dados atap padintenan
Gelapnya dalu dados jiwa kelam
Terik surya yaiku sahabat raga

Hoom sinahooom......
Pengemis tindak kaliyan ampeyan merangkak
Berkah dermawan yaiku penyambung nyawa
gambar-gambar amal yaiku harapan
menika potret negeri kaya
Masyarakat miskin paling pinggir

Hoom sinahooom......
Kusruput kopiku ingkang cemeng
Kutatap gedung inggil menjulang
Sajakku berdemo teng udara
kedadug tiang-tiang kekuwaosan
ngantos tarjatuh mboten berdaya
ngantos nadi putus ugi mboten bernyawa

Ooo.. angin !
pirenganaken wonten piyambakipun sedaya ingkang kagungannurani
pirenganaken wonten piyambakipun sedaya ingkang praduntenmasyarakat timur
pirengani ugi para berah ugi petani kagem lajeng mengsah
kersanipunaken jasad sirna
panjenengan ta terkenang sapanjang zaman

Ooo.. Allah !
Ruhku kebesem
Udara kedzaliman karas
Demi sabda ugi firmanmu
namung dhateng panjenengan kami bedo'a
Restui perjuangan kami teng dinten menika ugi salaminipun

Nawala Sahabat Saking Putra Yatim


Dening: Khoirul Taqwim

Sahabat
Kabut dinten menika muncul saking jiwa dahaga
dangu ingkang mboten tersiram kepitadosan
dinten menika dalem kagungan sandaran harapan
lebet benak panjenengan wonten tanggel jawab mulia
panjenengan yaiku surya panempuh umat
kekasinggihanan yaiku naluri panjenengan
Kepalsuan mboten nate hinggapi salira panjenengan
asma panjenengan yaiku permulaan
Akhir ragaku badhe kuserahkan
Bahkan sedaya sugeng adalem badhe kupersembahkan
Demi pengabdian menuju cahaya ingkang paling pajar

Sahabat
mriksani panjenengan samukawis buta badhe ical
mriksani panjenengan raos saket badhe sirna
celak panjenengan yaiku penyelamatan salira
dipunmajeng panjenengan mboten wonten pitakenan
Bahkan wangsulan pisana mboten wonten
amargi panjenengan yaiku pitakenan saking wangsulan punika piyambak

Kuberbisik dipuntalingan manusia
panjenengan yaiku sang creator kesugengan
panjenengan yaiku sang panggandrung alam
panjenengan yaiku tembung-tembung kekasinggihanan
panjenengan yaiku rerupen ugi bayangan malaikat
lajeng dalem yaiku sahabat yatim, badhe salajeng wonten dipuncelak panjenengan

Pirengan Demokrasi


Dening: Khoirul Taqwim

Demokrasi tong sampah
mendengung dipuntalingan yutan rakyat
bersorak ramai
berebut kursi kemegahan

Kalenggahan yaiku tujuan
amanah yaiku bongkahan bahasa margen
kekasinggihanan terasingkan
panulayanen yaiku pangrena

Mlajeng putra timur
nyambet nyawa kesugengan
pangarsa menuding
sampah berkeliaran ditrotoar

Pangapesanipun negeri
tertutup
ditutupi
broker-broker demokrasi

Slogan demokrasi pejuang
rakyat yaiku mlik kawula
dalem abdikan sugeng kawula
nyawa yaiku taruhan kawula

Slogan namung slogan
keyektosan dipunpinggir margi
dipunpasabinan
sedaya taksih mengharap kamirahanan

Demokrasi tong sampah
menggaung
meraung
tuwah subur dinegeri

Margi demokrasi
kesejahteraan
kemakmuran
yutan manusia mengadah asta

Pirengan demokrasi
wande kopi
pos ronda
warta yutan talingan

Salam demokrasi
mantabkan
margikaken
roda saen

Kiyamat Punagi Gusti Kang Wenang


Dening: Khoirul Taqwim

Dinten Jemunten kelabu
Manusia mboten kinten mboten nyana
Kiyamat kasinggihan wonten
mlajeng titih langgang satebih soca melangkah
redi berterbangan teng udara
samodra tumpah ruah teng jagat raya
Meteor ndhawahan mboten kinten
surya ndadugan teng angkasa
Hancur sampun sedaya mboten tirah
Dahsyat menggema kiyamat tiba
kasinggihan nggerah ewah membuta raos

Kiyamat tiba
Firman ugi sabda
punagi Gusti Kang wenang pasti wonten

Gempa Ing Negeri Tresna


Dening: Khoirul Taqwim 

Gempa nempuh ing negeri terasingkan 
separuh nyawa ical 
gempa nempuh ing negeri sang panresna 
sedaya manah badan dados abu 

Terurai eluh 
sirat kepiluan 
rai menyimpan 
kebekuan sedhih nglebet 
Rah mengalir 
bena daratan 
menutup 
keran-keran kegesangan 

Panresna luruh lara 
galap jiwa 
hampa raga 
manah njisim raos 

Gempa manah 
ical nurani 
rekaos nyeri 
nujleb relung lebet 

Tresna kesedhihan 
telas sedaya wanci 
ical lampau 
tengga lebet gelap mboten enten gina 

Gempa 
sederhana 
dikit basa 
bahaya entenipun 

Mlajar gempa 
tutup rapet 
mengalir 
mengayun sekencang cahaya 

Gempa tresna 
larut pilu 
mengais 
mlampah-mlampah nurani 

Goyangan 
njoget 
seru seran 
gempa panik kedadosan 

Mlajar-mlajar 
wilujengaken 
jiwa sampeyan 
manah sampeyan salajeng 

Dokter psikis 
nengga 
nggeret 
menawi mantun mboten kunjung datheng

Dinten Takbir Ilahi


Dening: Khoirul Taqwim

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar
dalem panjatkan dalu takbir Ilahi dipunkala Idul Fitri sampun tiba
dalem basuh pasuryan kaliyan tirta suci dados panuwun wontenIlahi
ngantosa dalem wonten margi suci teng dalu takbir Ilahi
kala menika ugi umat muslim bidhal saking dhusun ngantos sudut kitha
Hilir mudik sareng deru mesin-mesin montor ugi mobil teng margen

Sedherek dalem mriksa dalu menika
miwiti saking surau-surau ngantos dinding-dinding ambakan kesugengan
mekaten kathah umat muslim manjataken dalu takbir Ilahi
ugi mboten awis raka putri, priyantun-priyantun dewasa ngantos eyang kakung-eyang putri tumpah ruah dipunmargen
amargi menika yaiku dinten istimewa ingkang penuh berkah Ilahi

midhanget ugi saking swanten angin dalu
setunggal bentuk sorak sorai yutan umat manusia ndhereki langkah dalu takbir Ilahi
sedaya mboten lukar saking pertanda dinten kemimpangan sampun tiba kala dahaga ugi luwe

Dinten menika setunggal bentuk kemerdekaan umat muslim sampun tiba
kaliyan gema takbir kaliyan ikhlas jiwa
Seraya kaliyan mastani Allahu Akbar, Allah mentis agung
mila kala menika ugi jantung dalem berdebar kaliyan penuh haru ugi bercampur rena raos

Dalu menika ugi dalem mboten kraos ngantos soca berkaca-kaca
lajeng dalem mboten kraos butiran waspa menika dhawah saking kelopak soca adalem
amargi menika dinten, bersejarah lebet sugeng adalem dadostanda bektos adalem wonten Ilahi

Sajak Swanten Takbir



Dening: Khoirul Taqwim

Bedug sampun mungel
Dag dig duuuuuuuuuuug
midhanget swanten takbir sayup nan merdu
satuhu teng dinten menika sedaya umat nampak terpancar
Aura rena salajeng teng dinten nan fitri

Swanten takbir midhanget
Memuji keagungan Ilahi
Berkumandang seantero jagad raya
Membahana bumi ngantos tawang
ngantos qalbu rumaos pajar benderang
teng dinten wiyaran nan sae merni

Kumandang gema takbir
ngasta nada penggalih berucap rahmat
Sambut penuh raos syukur
teng dinten suci nan sae kraos

Swanten Gemuruh takbir
jarwi dinten agung sampun rawuh
yutan umat bersorak penuh ambakan do'a
Memohon wonten dzat Ilahi
inggil nikmat ugi rahmat
kagem salajeng rawuh dipundinten penuh apunten

Swanten takbir penuh werni
Pertanda riyadin sampun tiba
Terucap lebet saben detak jiwa
Menyusun tembung ugi bahasa
Minal adin walfaidzin
Mohon apunten miyos ugi batos

Swanten Jiwa


Dening: Khoirul Taqwim

Nada jiwa berdetak kencang
kala irama mengalun nyaring sapanjang dinding
sae kraos lebet benak saben hasrat
ngantos kampil nada merdu ingkang kian rumaos

Irama jiwa lebet jaja
Mencapai panorama jagad raya
kemriksa melambai bah ombak teng samudra
ngaturi hayalan ingkang kian menggema
sareng kilatan rawuh setunggal irama
Bercampur tentang kisah samodran arwah

Irama jiwa yaiku yektos
kraos miwiti menggema sapanjang aura
kala salira mboten kuwawi aroma raos

Irama jiwa yaiku bait
Bikin dalem melayang datheng ranah ical
ngantos mboten kepanggih irama sampun

Pulau Seda


Dening: Khoirul Taqwim

Kitha ingkang nggrama
mbenter beringas teng sapanjang margi
kesedan dados santapan gagak cemeng
Kala pecah roket berhembus teng udara
ngantos keserat setunggalewu serdadu mboten bernyawa

Oooo...
Pulau seda
dinten kelabu kala punika
Denyut nadi kesugengan kendel sakedhap
mriksani letusan rudal-rudal kesedan

Blair.......
swanten midhanget menggelegar

Door....
senjata nyenjata miwiti nempuh setunggal sami benten

Duum.....
nuwuna sedaya makhluk sugeng

Pulau seda wanci punika
mbikak yutan mustaka terhenyak
Jasad berserakan teng bantala lapang
Nyawa ical mboten karuan
kala bayonet-bayonet melalang datheng penjuru jagad

Pulau seda
Saksi bisu tragedi masa silam

Keranda Layon


Dening: Khoirul Taqwim

Keranda layon
tengah dalu tindak terseok-seok
Menggoda saben dhusun ngantos ujung kitha
enget ta saben ambakan mangke pasti mboten wonten
amargi jasad teng tilar nyawa ingkang kian tebih tindak

Keranda layon berpacu kaliyan wanci
Menuju panggen akhir pamasareanan sang insan
tergeletak jasad teng antawis himpitan bumi
sengkera kawontenan gelap nglayon
Melayang arwah menuju pengasingan alam barzakh

Keranda layon ndherekne sebingkai layon
ngantos kelubang bantala liat cemeng mengkilat
kala manusia terlelap sapanjang hayat

Jawah Tengah Dalu


Dening: Khoirul Taqwim

Jawah tengah dalu
kala margi gelap gulita
asrep menggigil sekujur salira
asta kraos awrat mengetuk konten
teles kuyub werneni sekujur salira

Penggalih kala jawah
sepen tengah dalu mboten nduwe kartika
dhereki arwah alam ngandap emut
sakedhap ngalimengan duri lebet jaja
Walau jantung taksih berdetak enggal
sayangipun jawah terhapus resah sukma

Jawah kala gelap dalu
ampil kapang tentang panjenenganipun
ngantos terlelap soca ingkang panjang

Kereta Yuswa


Dening: Khoirul Taqwim

Kereta senja tambah yuswa
Tergeletak teng halaman jiwa ingkang kian rapuh
Rayap merayap ndhahar saben baris ketos
ngantos mboten nduwe tosan dahaga

Kereta senja wonten teng ngrika
Nampak keriput nduwe pasuryan gaduh
kala roda-roda kian mengapit
ngantos ambakan mboten nduwe gina sampun
amargi terhapus yuswa ingkang kian yuswa

Kereta senja lebet jiwa
Kenangan zaman rumiyin ingkang apik kraos
Walau terlena zaman ingkang makaken ramai panorama

Kereta senja
ndherekne dalem lebet sumpena
kala soca beranjak nggebag dalu

Sawates Goresan


Dening : Khoirul Taqwim

Sahabat
midhanget cerios sakedhap adalem
kala adalem tindak lajengi hamparan tawang bintu
adalem panggihi panjenenganipun
ugi panjenenganipun yaiku bayangan antawis wonten ugi mboten wonten

Dalem sanes sinten panjenenganipun
sayangipun dalem namung setitik langkah margi
menasari puing-puing raos menika
dalem terlelap lebet sumpena-sumpena sak panjenengan
Ah punika mboten ..mboten.....
amergi dhateng adalem namung sawates goresan asa
adalem mboten kedah menjamah panjenenganipun
cekap panjenengan paringi dalem margi
ngenget panjenenganipun ugi panjenenganipun
salajeng...

Gandrung


Dening: Khoirul Taqwim

Gandrung punika sae
kagem piyambakipun sedaya ingkang ngertosi
jarwi asih gandrung

Gandrung punika lembat
kagem piyambakipun sedaya ingkang nepang
Tentang wados jiwa

Gandrung punika duka
kagem piyambakipun sedaya ingkang mboten ngertosi
setunggal tembung kejujuran

Gandrung punika nafsu
kagem piyambakipun sedaya ingkang mboten saged ngedhangsulaken salira
saking syahwat angkara murka

Gandrung punika gandrung
amargi gandrung kageman
saking gandrung punika piyambak

Japi Gandrung



Dening: Khoirul Taqwim

Daku kejemparing tepat teng jantung
ludiran tirta gandrung telesi sajangkep raga
Menoreh kesekelan asmara ingkang kian nempuh

Bin salabin
japi gandrung bersenandung
kaliyan jompa-jampi menegur raos batos
Kian rapuh teng telan alunan nada fatamorgana

Bin salabin
Komat-kamit tutuk menika
mraos saben langkah jiwa ingkang kian hampa

Bin salabin
sagedaken jantung penggalihipun
kurengkuh dinda lebet pelukan wulan

Bin salabin
Getaran jiwa mlebet separuh sukma
Menghantar kelayang-layang asmara gandrung

Bin salabin
Bahasa japi gandrung ingkang kian tebih saking setunggal jarwi

Sajak Do'a Tinta ludira


Dening: Khoirul Taqwim

Nuwun inggih! Allah
ludira adalem dinten menika mengalir dados tinta ewah-ewahan
teng kala mriksani bangsa dalem teng terkam para koruptor
teng wanci negeri dalem mengalir waspa kepedihan
kala punika nusantara berduka lara
wanci punika negeri dalem tilar setunggal asma
Masya' Allah, bangsa dalem sampun mboten wonten
ingkang rumiyin gagah perkasa
Innalillah, bantala tirta adalem kesare sampun
sareng keserakahan ugi kedzaliman

Nuwun inggih! Allah
ngandikanipun bangsa dalem yaiku bangsa sugeh nang jagad
sayangipun rakyat saking sabang ngantos merauke terkapar luwe
ngandikanipun negeri dalem yaiku negeri sejahtera
sayangipun adalem mriksa yutan mustaka manusia termiskinkan
ngandikanipun bantala tirta adalem yaiku bantala tirta kesuburan
sayangipun adalem mriksa bantala tirta adalem dipundhahar tikus saren

Nuwun inggih! Allah
dalem suwun perlindungan dhateng panjenengan
saking godaan syetan ingkang paling terkutuk
Amin........

Widadari swargi


Dening: Khoirul Taqwim

Widadari swargi
adalem serat bahasa tentang panjenengan
saking dinten ingkang mboten nate lelah
dalem mengenang panjenengan sareng sajak dalem
ingkang berbaris tanpa jemu
nyerat tentang pasuryan panjenengan
ingkang kian salajeng lebet angan dalem

Widadari swargi sang pengembara elmi
punapa panjenengan mangertos tentang jarwi raos jiwa
ingkang kian memasung kebekuan lara dalem
amargi dipunpanjenengan salajeng dhateng lebet wungon hayal dalem
sayangipun sedaya namung sumpena sendu
ingkang mboten terjamah lebet yektos


Wahai Widadari swargi
panjenengan renungan saben ambakan
saking jiwa ngantos penggalihan dalem
ingkang kian larut lebet hayalan
amargi sedaya mboten menentu
antawis arah ugi keyektosan

Widadari swargi
adalem serat kagem panjenengan
salajeng ugi salaminipun

Ketukan Ambakan Elmi



Dening: Khoirul Taqwim

Dalem sugeng namung sawates ketukan ambakan
mboten wonten artos, apalagi jarwi
ugi ketukan ambakan menika
dalem badhe dados penentu
Jiwa ugi raga salajengipun

Kaliyan miyosipun bahasa ugi tembung
dalem dados artos ugi jarwi
amargi dalem sugeng kaliyan elmi
kersanipun ambakan menika ical ditelan wanci
sayangipun elmi dalem duduk
badhe lestantun teng alam raya
amargi dalem sugeng lebet naungan elminipun

Sekedhik tembung, apalagi bahasa
ingkang wonten elmi ugi jiwa
ingkang luwe badhe seserepan ingkang wonten
amargi menika yaiku: nawalan ugi takdir Ilahi
mugi-mugi Allah maringi panempuhan kaliyan elmi ingkang dipunkagungananipun
Amin........

Kerudung ijem

Dening: Khoirul Taqwim

Adalem serat kerudung ijem membentang dijendela
panjenenganipun termenung miyambak sareng sepotong kursi
ingkang setia lebet sandaran saliranipun
panjenenganipun kaliyan menatap kesaen alam
ingkang miwiti gelap dipundhahar sang petang

Oh! panjenenganipun
yaiku putri mungil timur
Semampai inggil nembe
ingkang memikat jiwa para kakung
amargi panjenenganipun putri ingkang mekaten imagi
teng saben detak jantung sang kakung

Sang putri berkerudung ijem
dipuninggil jendela kaliyan penuh keluguan ngadika bahasanya

Oh! Kerudung ijem
Membungkus kendahan ugi kelembuatan
panjenenganipun sang putri pujaan para kakung
amargi panjenenganipun kageman takdir kesaen
ingkang mekaten sempurna saking pandangan para sang kakung

Oh! panjenenganipun
kerudung ijem

Enjing Dinten Suci


Dening: Khoirul Taqwim


Enjing nan ceria diujung mbeksa
mraos cakrawala kaliyan penuh kesaen
asta keinggil kaliyan penuh Do'a-do'a gaib
Pertanda alam taksih bersahabat kaliyan penuh keikhlasan

Insya Allah
dipundinten enjing ingkang cerah ceria
Daku ta tetap bersujud wonten Ilahi
mentis suci panjenenganipun sang mentis pencipta samukawis

Suci dipun enjing dinten
Pertanda alam penuh kaliyan kegirangan
Sayup-sayup pohon pertanda kesugengan
mimbeti dinten enjing penuh kaliyan kebahagiaan alam
menika alam enjing dinten nan sejuk bergemulai
Penuh kaliyan remen cita tiada tara kraos

Tintrim Jiwa



Dening: Khoirul Taqwim


Tintrim raos jiwa panjenengan
ngasta dalem teduh teng jagad mahliga sumpena mabur inggil

Endah naluri panjenengan
ngasta dalem bersimpuh jengku tanpa sepatah tembung
amargi panjenengan mekaten nduwe jarwi teng jagad dalem

Ketintriman pajeng panjenengan
ngasta penggalih adalem kraos sejuk mega raos
mboten wonten ingkang ngertosi naluri jiwa dalem
kajawi panjenengan ingkang wonten teng jagad penggalih dalem ingkang paling lebet

Jejeran jiwa menika
kados hamparan samudra kesaen
ingkang terpampang teng udara suci

Satuhu penggalih menika
mekaten hening dipunkala panjenengan wonten teng celak dalem
ngantos tumuju sumber samukawis sumber
raos ugi asa

Kelembatan jiwa panjenengan
dados hasrat lebet kesabaran
ngantos ngasta tintrim sedaya jagad dalem
amargi panjenengan harmoni kesugengan
ingkang dados wangsulan
inggil samukawis keteduhan
Seisi panorama jagad nan hening teng alam ketenteraman